3 Jika dalam perhitungan Ritter dikerjakan pada sebelah kiri maka dalam pengambilan jumlah momen semua gaya gaya di
sebelah kiri harus selalu diperhitungkan dan sebaliknya jika dikerjakan pada sebelah kanan maka dalam pengambilan
jumlah momen semua gaya gaya disebelah kanan harus selalu diperhitungkan.
2. Rangka Batang Menara Air
Rangka menara air dibentuk oleh susunan rangka - rangka batang yang terdiri dari :
1. Batang vertikal
2. Batang horizontal
3. Batang diagonal
Rangka batang - batang tersebut direncanakan sedemikian rupa sehingga didapat suatu profil yang cukup kuat dan aman.
3. Stabilitas Terhadap Rangka Batang
Untuk stabilitas terhadap rangka batang harus memenuhi syarat batas menurut PPBBI :
a. Batang Tarik
1 Tegangan rata-rata pada batang tarik didapat dari gaya tarik yang bekerja dibagi luasan penampang bersih. Tegangan tersebut harus
tidak boleh lebih besar dari tegangan dasar untuk penampang tidak berlobang, dan tidak boleh lebih besar dari 0,75 kali tegangan dasar
untuk penampang berlobang.
Universitas Sumatera Utara
2 Kelangsingan batang tarik baja profil untuk konstruksi utama harus lebih kecil dari 240, untuk konstruksi sekunder harus lebih kecil dari
300.
b. Batang Tekan
1 Batang tekan prismatic tersusun dihubungkan dengan plat kopel a Batang-batang yang tersusun yang terdiri dari beberapa elemen
yang disatukan pada seluruh panjangnya boleh dihitung sebagai batang tunggal.
b Pada batang tersusun yang terdiri dari beberapa elemen yang dihubungkan pada tempat-tempat tertentu harus dihitung
kekuatannya terhadap sumbu bahan x – x dan sumbu bebas bahan y – y .
c Kelangsingan pada arah tegak lurus sumbu x – x dihitung dengan persamaan :
x kx
x
I L
= λ
Dimana : Lkx = Panjang tekuk batang tersusun pada arah tegak lurus sumbu
x-x dengan memperhatikan penopang-penopang samping yang ada dan ujung-ujung batang.
Ix = Jari-jari kelembaban dari batang tersusun terhadap sumbu
x–x d Pada arah tegak lurus sumbu bebas bahan y – y harus dihitung
kelangsingan idiil λiy dengan persamaan :
Universitas Sumatera Utara
λiy =
2 2
y
i 2
m
λ λ
+
λy =
y ky
i L
λi =
min
i L
i
dimana : m = jumlah tunggal yang membentuk batang tersusun
Lky = panjang tekuk batang tersusun pada arah tegak lurus sumbu y-y, dengan memperhatikan penopang-
penopang samping yang ada dan ujung-ujung batang i
y
= jari-jari kelembaban dari batang tersusun terhadap sumbu y-y
L
1
= jarak antara tengah-tengah plat kopel pada arah batang tekan
i
min
= jari-jari kelembaban batang tunggal terhadap sumbu yang memberikan harga yang kecil.
e Kelangsingan batang tekan harus lebih kecil atau sama dengan 200
2 Batang tekan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga terjamin stabilitasnya tidak ada bahaya tekuk, hal ini harus
diperhatikan dengan menggunakan persamaan : ω .
F N
≤ σ
Universitas Sumatera Utara
dimana : N = Gaya tekan batang tersebut
F = Luas Penampang
σ = Tegangan dasar dari baja
ω = faktor tekuk yang tergantung dari kelangsingan λ dan macam bajanya
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN