BAB I PENDAHULUAN
A. Umum
Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknik sipil mengakibatkan perubahan sistem konstruksi baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur
konstruksi serta ekonomisnya. Untuk itu perlu disadari bahwa seseorang yang berkecimpung di dunia konstruksi harus dapat mengantisipasi hal hal tersebut
di atas. Baja merupakan suatu bahan konstruksi yang lazim digunakan dalam
struktur bangunan sipil. Karena kekuatannya yang tinggi dan ketahanannya terhadap gaya yang bekerja serta nilai ekonomisnya maka bahan baja telah
menjadi pilihan untuk konstruksi bangunan seperti gedung, menaratower.
B. Latar Belakang
Pada perencanaan suatu bangunan haruslah membuat kriteria untuk menilai tercapai atau tidaknya suatu penyelesaian yang optimum. Adapun
kriteria umum untuk struktur bangunan biasanya berupa produksi bahan yang minimum, waktu konstruksi yang singkat, tenaga kerja yang minim, serta
operasional kerja yang minimum. Untuk bangunan konstruksi rangka baja, perencanaan struktur dilakukan
untuk mendapatkan suatu struktur yang stabil seperti memiliki kekuatan dan kekakuan yang memadai, memiliki nilai ekonomis pada pembiayaan awal dan
pada saat perawatanpemeliharaan serta kemudahan pelaksanaannya, memiliki
Universitas Sumatera Utara
umur pelayanan yang lama, dan juga penyesuaian konstruksi yang diperlukan pada masa yang akan datang.
Kenyataan ini menunjukan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan suatu konstruksi rangka baja. Pada umumnya
tujuan perencanaan struktur adalah untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, kuat, kokoh dan memenuhi tujuan lainnya seperti ekonomis dan
kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur disebut stabil apabila konstruksi tersebut tidak terguling, miring atau bergeser selama umur rencana bangunan.
Dikatakan kuat dan kokoh dimana kemungkinan terjadinya kegagalan struktur dan kehilangan kemampuan pelayanan selama umur rencana adalah kecil dan
dalam batas yang dapat diterima serta kerusakan yang dan keausan yang terjadi pada konstruksi selama umur rencana masih dalam batas wajar dan
tidak memerlukan pemeliharaan yang berlebihan. Pada konstruksi rangka baja, pemilihan dimensi profil yang sesuai sangat diperlukan yang mana nantinya
profil baja yang dipilih adalah kuat menahan beban beban yang terjadi pada struktur dengan mempertimbangkan nilai ekonomis dan optimalisasi profil
yang akan dipakai. Ekonomis suatu konstruksi rangka batang tergantung pada berat
konstruksinya. Makin berat bobotnya makin mahal biaya konstruksi dan demikian pula sebaliknya.
Pada optimasi pererncanaan menara air rangka baja dapat timbul masalah dalam penentuan tipe profil rangka batang dalam hal pencapaian
nilai ekonomisnya.
Universitas Sumatera Utara
Adapun masalah yang akan dibahas pada tulisan ini adalah menentukan bobot total minimum suatu konstruksi baja rangka batang menara air. Ada
beberapa profil yang digunakan untuk merencanakan suatu konstruksi baja dengan tujuan memperoleh nilai ekonomis dan struktur yang aman. Dari
beberapa profil baja yang digunakan tentunya memberikan hasil yang berbeda. Disini penulis membandingkan baja profil 2L, 2C dan IWF.
C. Tujuan