usaha yang disusun dengan tujuan meramalkan kebutuhan keuangan perusahaan pada masa yang akan datang firm’s future financial needs.
5. Menurut Abdul Halim 1999:141, Anggaran Kas adalah suatu skedul aliran kas
masuk dan aliran kas keluar pada suatu periode tertentu, dimana periode tersebut bias harian, bulanan, triwulanan, atau tahunan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fokus anggaran kas meliputi dua bagian, yaitu penerimaan kas yang direncanakan dan pengeluaran kas yang
direncanakan. Merencanakan aliran uang kas masuk dan kas keluar akan memberikan saldo posisi awal dan saldo akhir kas yang direncanakan untuk suatu jangka waktu tertentu.
Perencanaan aliran uang kas masuk dan kas keluar akan menunjukkan : 1.
Kebutuhan untuk membiayai kekurangan kas masuk dan kas keluar yang mungkin terjadi, atau
2. Kebutuhan terhadap perencanaan investasi atas kelebihan uang pada penggunaan
yang mendatangkan keuntungan.
Menurut Abdul Halim 1999:141, terdapat beberapa ciri pada anggaran kas, ciri-ciri
tersebut antara lain :
1. Memusatkan pada Penerimaan dan Pengeluaran
Ramalan aliran kas tidak mempedulikan laba atau rugi, penjualan dan biaya- biaya. Alat ini memusatkan pada penerimaan kas, tanpa mempedulikan kapan
penjualan itu dilakukan. Jadi penjualan tunai, pengumpulan piutang sebagai hasil penjualan kredit akan terliput. Mengenai utang-utang perusahaan, hanya pembayaran
kas saja yang diperhatikan, penciptaan utang tidak menyangkut aliran kas dan oleh karenanya diabaikan.
2. Biaya-biaya Non-Kas Ditiadakan
Anggaran kas harus jelas, karena biaya-biaya non-kas, seperti penyusutan, tidak menyangkut pembayaran, maka tidak dipertimbangkan didalam ramalan kas.
Tetapi pembelian mesin per kas diliputkan.
3. Usaha Bersama beberapa Departemen
Universitas Sumatera Utara
Walaupun anggaran kas dipersiapkan dibawah pengarahan manajer keuangan, tetapi menunjukkan suatu usaha bersama beberapa departemen operasi didalam
perusahaan. Perkiraan penjualan, pengumpulan piutang disiapkan oleh personalia departemen pemasaran. Biaya produksi diperhitungkan oleh pimpinan departemen
produksi dan akuntan. Departemen-departemen yang lain sedikit banyak terlibat bahwa mereka bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran kas masing-
masing departemen. Didalam menyiapkan anggaran kas diperlukan tiga informasi, yaitu saldo awal,
besarnya saldo kas yang diharapkan akan diterima, serta besarnya pembayaran yang diharapkan. Adapun untuk menyiapkan anggaran kas secara terperinci dijelaskan oleh
Garbutt 1997:27, antara lain sebagai berikut :
1. Saldo Awal Kas
Segala jenis kas harus diperhitungkan apabila jumlahnya material besar. Angka-angka yang tidak material harus diabaikan. Bagi perusahaan kecil, nilai yang
tidak material mungkin besarnya Rp.10.000,- yang sering terdapat didalam register kas. Bagi perusahan-perusahaan besar yang urusan sehari-harinya mungkin puluhan
juta, maka nilai Rp.10.000.000,- dapat dianggap tidak material. Pada dasarnya penentuan material tidaknya suatu nilai bergantung pada skala pengeluarannya.
2. Penerimaan yang Diharapkan