3. Posisi perusahaan dalam persaingan. Bilamana posisi perusahaan cukup kuat, maka
perusahaan lebih dapat memaksakan penjualan secara tunai, sehingga akan memperbesar angka penerimaan kas, sebaliknya posisi perusahaan yang lemah dalam
persaingan kurang memungkinkan untuk memaksakan penjualan secara tunai, sehingga akan memperkecil penerimaan kas.
4. Syarat pembayaran yang ditawarkan perusahaan. Bilamana potongan penjualan
diskon yang ditawarkan perusahaan cukup menarik para calon pembeli, maka akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian-pembelian secara tunai, sehingga
akan memperbesar penerimaan kas, sebaliknya, bilamana potongan penjualan diskon yang ditawarkan perusahaan kurang menarik para calon pembeli, maka akan
memperkecil penerimaan kas. 5.
Kebijakan CV. F F Teknik Mandiri dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yang lebih aktif akan mempercepat penerimaan kas, sedangkan penagihan piutang
yang kurang aktif akan memperlambat penerimaan kas. 6.
Budget perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan penjualan aktiva tetap. Bilamana selama periode yang akan datang perusahaan merencanakan
atau melakukan penjualan aktiva tetap, maka akan memperbesar penerimaan kas. Sedangkan sebaliknya, bilamana selama periode yang akan datang perusahaan tidak
merencanakan akan melakukan penjualan aktiva tetap, maka akan memperkecil penerimaan kas.
7. Rencana-rencana yang lain tentang penerimaan kas non-operating, misalnya
penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan deviden, dan sebagainya. Langkah dalam menyusun anggaran kas bergantung pada pendekatan penyusunan
anggaran kas yang digunakan. Dalam hal ini, pendekatan penyusunan anggaran kas ada dua, dengan demikian langkah penyusunan kas juga ada dua, yaitu sebagai berikut :
1. Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar
Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan, anggaran
biayabeban, dan anggaran tambahan produk modal. Disebut anggaran kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun anggaran kas terlebih dahulu ditaksir sumber kas
Universitas Sumatera Utara
masuk, kemudian ditaksir belanja kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas.
Penyusunan anggaran kas dengan menggunakan pendekatan kas masuk dan kas keluar ini dapat dilakukan dengan empat langkah, yaitu :
1. Penyusunan dimulai dari menyusun anggaran kas masuk penerimaan,
dimana bersumber dari kas masuk kegiatan operasi, kas masuk kegiatan pendanaan, dan kas masuk kegiatan investasi.
2. Menyusun anggaran kas keluar pengeluaran. Juga bersumber dari kas keluar
kegiatan operasi, kas keluar kegiatan pendanaan, dan kas keluar kegiatan investasi.
3. Mengurangkan arus kas masuk dengan arus kas keluar. Bila arus kas masuk
lebih besar daripada arus kas keluar, maka terjadi kelebihan surplus kas. Sebaliknya jika arus kas masuk lebih kecil dari arus kas keluar berarti terjadi
kekurangan defisit kas. Bila kekurangan kas tersebut lebih besar dari saldo kas awal danatau dibawah saldo minimal maka kekurangan kas tersebut harus
segera ditutup, misalnya dengan menambah pinjaman utang. 4.
Menghitung saldo kas akhir, dengan cara saldo kas awal ditambahkan dengan kelebihan kas atau saldo kas awal dikurangi dengan kekurangan kas, ditambah
dengan tambahan pinjaman, dikurangi dengan angsuran pembayaran pinjaman dan bunga.
2. Pendekatan Akunting Keuangan
Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening perubahan rekening bukan
kas, seperti: bebanbiaya terutang, bebanbiaya dibayar dimuka, depresisasi penyusutan penghapusan amortisasi. Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang
rinci dan lebih sedikit perinciannya tentang arus kas masuk dan keluar. Dikatakan pendekatan akunting keuangan karena cara penyusunan anggaran kas berdasarkan
ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan. Dan oleh karena itu pula, metode ini disebut metode tidak langsung.
Universitas Sumatera Utara
Penyusunan dalam pendekatan ini dilakukan dengan cara menganalisis perubahan yang terjadi dalam anggaran neraca dan anggaran laba rugi yang diperbandingkan
antara dua periode serta informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang
tidak memengaruhi kas, yaitu : beban penyusutan, dividen dalam bentuk saham, dan asset dinilai kembali.
Untuk selanjutnya, penulis akan melakukan langkah penyusunan dengan menggunakan Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar. Berikut adalah data-data yang
diperoleh penulis dari CV.F F Teknik Mandiri tentang anggaran kas masuk penerimaan, yaitu sebagai berikut :
CV. F F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN PENJUALAN
TAHUN 2009 dalam rupiah
Tabel.1
Periode Penjualan tunai
Penjualan kredit Total
Triwulan I 84.420.000
196.980.000 281.400.000
Triwulan II 93.000.000
217.000.000 310.000.000
Triwulan III 99.000.000
231.000.000 330.000.000
Triwulan IV 105.000.000
245.000.000 350.000.000
Jumlah 381.420.000
889.980.000 1.271.400.000
CV. F F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN PENERIMAAN PIUTANG
TAHUN 2009 dalam rupiah
Tabel.2
Periode 70 dari
30 dari Total
Universitas Sumatera Utara
Penjualan kredit periode
sebelumnya Penjualan kredit
Triwulan I 105.021.000
59.094.000 164.115.000
Triwulan II 137.886.000
65.100.000 202.986.000
Triwulan III 151.900.000
69.300.000 221.200.000
Triwulan IV 161.700.000
73.500.000 235.200.000
CV. F F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN PENERIMAAN KAS
TAHUN 2009 dalam ribuan rupiah
Tabel.3
Keterangan Triwulan
I Triwulan
II Triwulan
III Triwulan
IV Jumlah
Penjualan tunai 84.420
93.000 99.000
105.000 381.420
Penerimaan piutang 164.115
202.986 221.200
235.200 823.501
Penerimaan lain-lain 8.500
9.250 10.800
12.500 41.050
Total penerimaan 257.035
305.236 331.000
352.700 1.245.971
Sektor pengeluaran kas pada umumnya berupa pengeluaran untuk pembayaran biaya- biaya, baik biaya utama operating, maupun biaya bukan utama non-operating. Biaya yang
dikeluarkan CV. F F TEKNIK MANDIRI antara lain : a.
Pembelian tunai b.
Pengeluaran biaya-biaya pengeluaran c.
Pembayaran komisi penjualan d.
Pembayaran gaji karyawan
Universitas Sumatera Utara
e. Pembayaran biaya umum dan administrasi
f. Pembayaran-pembayaran lainnya non-operating, misalnya pembayaran bunga, sewa
gedung, dan lain-lain.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas menurut Munandar 2001:312, antara lain :
1. Pembelian barang. Rencana tentang pembelian barang berhubungan dengan jenis,
jumlah, dan kualitasnya. Semakin besar jumlah barang yang akan dibeli, maka akan cenderung semakin besar pula transaksi pembelian secara tunai yang akan dilakukan
sehingga akan memperbesar pengeluaran kas. Sebaliknya semakin kecil jumlah pembelian maka akan cenderung semakin kecilpula transaksi pembelian secara tunai
yang akan dilakukan, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas. 2.
Keadaan persaingan para supplier barang di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memaksa para supplier akan melakukan transaksi-transaksi penjualan secara kredit,
sehingga memperkecil transaksi pembelian barang oleh perusahaan, akibatnya akan memperkecil pengeluaran kas. Sebaliknya persaingan yang lebih lunak akan
memungkinkan supplier memperkecil transaksi-transaksi penjualan secara kredit, sehingga memperbesar transaksi pembelian tunai barang oleh perusahaan, akibatnya
akan memperbesar pengeluaran kas. 3.
Posisi perusahaan terhadap pihak supplier barang. Bilamana posisi perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat “memaksakan” pembelian barang secara kredit,
sehingga akan memperkecil pengeluaran kas. Sebaliknya posisi perusahaan yang lemah, kurang memungkinkan untuk “memaksa” pembelian secara kredit, sehingga
lebih banyak dilakukan transaksi pembelian barang secara tunai, akibatnya akan memperbesar pengeluaran kas.
4. Syarat pembayaran yang ditawarkan oleh supplier. Bilamana potongan pembelian
diskon yang ditawarkan supplier menarik perhatian perusahaan, maka akan mendorong perusahaan untuk melakukan pembelian-pembelian secara tunai, sehingga
akan memperbesar pengeluaran kas. Sebaliknya bilamana potongan pembelian diskon yang ditawarkan supplier kurang menarik bagi perusahaan, maka akan
Universitas Sumatera Utara
mendorong perusahaan untuk melakukan pembelian secara kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.
5. Pembayaran gaji karyawan. Semakin besar upah gaji karyawan yang akan
dibayarkan, maka akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan. Sebaliknya semakin kecil jumlah gaji karyawan akan semakin kecil pula pengeluaran
kas yang akan dilakukan perusahaan. 6.
Biaya umum dan administrasi. Semakin besar biaya umum dan administrasi yang akan dibayarkan, maka akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan
dilakukan. Sebaliknya semakin kecil biaya umum dan administrasi, maka akan semakin kecil pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
7. Penambahan aktiva tetap. Bilamana selama periode yang akan datang perusahaan
merencanakan akan melakukan penambahan aktiva tetap, maka akan memperbesar pengeluaran kas. Sedangkan sebaliknya bilamana selama periode yang akan datang
perusahaan tidak merencanakan akan melakukan penambahan aktiva tetap, maka akan memperkecil pengeluaran kas.
8. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan
lainnya seperti biaya bunga, biaya sewa, dan lain-lain.
Berikut ini adalah rencana pengeluaran kas CV. F F TEKNIK MANDIRI pada tahun 2009, adalah sebagai berikut :
CV. F F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN PENGELUARAN KAS
TAHUN 2009 dalam rupiah
Tabel.4
Jenis pengeluaran Triwulan I
Triwulan II Triwulan III
Triwulan IV
Pembelian barang 180.000.000
195.000.000 200.000.000
218.000.000 Biaya operasional
9.000.000 9.500.000
10.000.000 11.500.000
Komisi penjualan 60.000.000
62.400.000 63.000.000
64.200.000
Universitas Sumatera Utara
Biaya umum administrasi 4.000.000
4.200.000 4.500.000
5.288.000 Biaya gaji karyawan
25.000.000 25.000.000
25.000.000 25.000.000
Biaya lain-lain 1.000.000
1.200.000 1.500.000
1.750.000
Jumlah 279.000.000
297.300.000 304.000.000
325.738.000
Universitas Sumatera Utara
CV. F F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN KAS FINAL
TAHUN 2009 dalam rupiah
Tabel.5
Keterangan Triwulan I
Triwulan II Triwulan III
Triwulan IV
Saldo kas awal 100.000.000
78.035.000 86.371.000
113.371.000
Rencana Penerimaan
Penjualan tunai 84.420.000
93.000.000 99.000.000
105.000.000 Penerimaan piutang
164.115.000 202.986.000
221.200.000 235.200.000
Penerimaan lain-lain 8.500.000
9.250.000 10.800.000
12.500.000
Total Penerimaan 257.035.000
305.236.000 331.000.000
352.700.000 Rencana Pengeluaran
Pembelian barang 180.000.000
195.000.000 200.000.000
218.000.000 Biaya operasional
9.000.000 9.500.000
10.000.000 11.500.000
Biaya komisi penjualan 60.000.000
62.000.000 63.000.000
64.200.000 Biaya gaji karyawan
25.000.000 25.000.000
25.000.000 25.000.000
Biaya umum dan administrasi
4.000.000 4.200.000
4.500.000 5.288.000
Biaya lain-lain 1.000.000
1.200.000 1.500.000
1.750.000
Total Pengeluaran 279.000.000
297.300.000 304.000.000
325.738.000
Universitas Sumatera Utara
CV. F F TEKNIK MANDIRI LAPORAN PENYIMPANGAN ANGGARAN KAS
TAHUN 2009 dalam rupiah
Tabel.6
Keterangan Anggaran estimasi
Realisasi aktual Penyimpangan
PENERIMAAN Penjualan tunai
381.420.000 367.800.000
13.620.000 Pendapatan piutang
823.501.000 750.000.000
73.501.000 Pendapatan lain-lain
41.050.000 38.550.000
2.500.000
Total penerimaan 1.245.950.000
1.156.350.000 21.671.000
PENGELUARAN Pembelian barang
793.000.000 800.000.000
7.000.000 Biaya operasional
40.000.000 40.000.000
Biaya komisi penjualan 249.600.000
248.000.000 1.600.000
Biaya gaji karyawan 100.000.000
100.000.000 Biaya umum adm.
17.988.000 20.000.000
2.012.000 Biaya lain-lain
5.450.000 6.000.000
550.000
Total pengeluaran 1.206.038.000
1.214.000.000 7.962.000
D. MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN KAS