BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat sekarang ini teknologi komputer telah berkembang pesat. Teknologi komputer ini pada mulanya hanya berkembang dalam teknologi pengolahan data saja.
Namun seiring perkembangan jaman dan teknologi di bidang lain, maka teknologi komputer saat ini pun ikut menyesuaikan diri. Salah satu yang sedang pesat
berkembang adalah teknologi komputer dalam bidang multimedia, dimana bidang multimedia saat ini sedang menjadi pusat perhatian. Teknologi komputer multimedia
ini meliputi pengolahan citra image, audio, video, dan lain sebagainya.
Dalam kecerdasan buatan dikenal suatu teknik pengenalan pola pattern recognition. Pola yang dimaksud adalah matriks dua dimensi. Syarat yang harus
dipenuhi sebelum melakukan proses pengenalan pola dengan melakukan pengerangkaan skeleton terhadap citra tersebut. Proses ini dikenal dengan metode
algoritma Thinning. Selanjutnya pola yang sudah di thinning akan diproses dalam pengenalan pola dengan berbagai metode.
Thinning merupakan suatu algoritma untuk proses pengerangkaan sebuah citra image. Tujuannya adalah mengurangi bagian yang tidak perlu redundant sehingga
dihasilkan informasi yang esensial saja. Pola penipisan harus tetap mempunyai bentuk yang menyerupai pola asalnya. Proses ini kerap diterapkan pada pra-Thinning
digunakan misalnya tahap awal dalam proses pengenalan pola. Hal ini diimplementasikan dengan mengubah citra awal dengan pola binary menjadi
representasi kerangka skeletal representation image tersebut Dengan thinning, suatu
Universitas Sumatera Utara
fitur dari objek pada suatu citra dapat dikenali dan diekstrak sehingga dapat digunakan untuk pemrosesan lebih lanjut. Pada citra berbentuk garis, skeleton menunjukkan
semua informasi dari objek aslinya. Komponen-komponen dari skeleton, yaitu posisi, orientasi, dan panjang segmen-segmen garis skeleton mewakili garis-garis yang
membentuk image. Komponen-komponen ini mempermudah karakterisasi komponen- komponen dari image tersebut. Misalnya panjang dari suatu bentuk dapat diperkirakan
dengan memperhitungkan ujung-ujung dan titik terjauh pada skeleton. Algoritma thinning melakukan pengulanganiteration, dimana piksel-piksel ini diseleksi
dengan kriteria-kriteria tertentu untuk memutuskan atau membedakan antara piksel yang akan dihilangkan dan yang tidak. Terdapat cukup banyak algoritma thinning
semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan algoritma tersebut tergantung pada kebutuhan.
Melihat manfaat thinning sebagai preprocessing operation untuk proses pengolahan gambar atau citra selanjutnya, maka dalam penyusunan skripsi ini, penulis
memilih judul STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA ALGORITMA THINNING
DALAM PENGENALAN POLA.
1.2 Perumusan Masalah