Beban penyusutan tahun ini = 800 jam × Rp.1.600 per jam = Rp 1.280
c. Metode Saldo Menurun
Dalam metode ini beban penyusutan dihitung dengan persentase tertentu yang dihitung melalui rumus tertentu dan dikalikan dengan nilai buku. Oleh karena
itu, beban penyusutan semakin lama semakin menurun. Persentasenya dihitung sebagai berikut :
� = � − √� ∶ �
�
r : persentase penyusutan Contoh :
Sebuah aktiva tetap dengan harga Rp. 1.000.000,- nilai residu ditaksir Rp.100.000,- sedang penggunaannya ditaksir 5 tahun. Beban penyusutan per
tahun adalah : Diketahui : C : Rp.1.000.000
S : Rp. 100.000 n : 5 tahun
Penyelesaian : � = 1 − √� ∶ �
�
� = 1 − ���. 100.00 ∶ ��. 1.000.000
5
� = 1 − 0,632 r = 0,368
= 36,8 Setelah besar tingkat penyusutan ditetapkan untuk periode, maka :
Universitas Sumatera Utara
Tahun Nilai Buku
Awal Tahun Penyusu
tan
Beban Penyusutan
untuk Tahun Ke :
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun
1 Rp. 1.000.000
36,80 Rp. 368.000
Rp. 368.000 Rp. 632.000
2 Rp. 632.000
36,80 Rp. 232.576
Rp. 600.576 Rp. 399.424
3 Rp. 399.424
36,80 Rp. 146.988
Rp. 747.564 Rp. 252.436
4 Rp. 252.436
36,80 Rp. 92. 896
Rp. 840.460 Rp. 159.540
5 Rp. 159.000
36,80 Rp. 59,540
Rp. 900.000 Rp. 100.000
Rp. 900.000
Sumber : Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisinis Jilid II
Tabel 3.3 Daftar penyusutan menurut metode saldo menurun d. Metode Saldo Menurun Ganda
Metode ini merupakan metode penyusutan dipercepat dimana penyusutan dihitung dengan mengalikan nilai buku aktiva pada awal periode dengan 2 kali
tarif garis lurus. Penyusutan atas sebuah aset pada setiap tahunnya dapat dihitung sebagai berikut :
Penyusutan per tahun = 2 × tarif garis lurus × nilai buku pada awal tahun Contoh :
Biaya perolehan suatu aktiva sebesar Rp. 12.000.000, nilai sisanya Rp. 750.000 dan taksiran masa manfaatnya 4 tahun. Maka diperoleh :
Diketahui : biaya perolehan : Rp. 12.000.000 Nilai sisa : Rp. 750.000
Masa manfaat : 4 tahun
Universitas Sumatera Utara
Penyelesaian : Tarif = 2 × 100 : 4 = 50
Sumber : Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisinis Jilid II
Tabel 3.4 Daftar penyusutan menurut metode saldo menurun ganda e. Metode Jumlah Angka Tahun
Metode ini mengalokasikan penyusutan dengan mengalikan biaya perolehan aktiva yang tersusutkan biaya perolehan - nilai residu dengan tarif
penyusutan. Tarif penyusutan yang dipakai dengan metode jumlah angka tahun adalah fraksi, yang menurun setiap tahun. Metode ini menganggap bahwa
produktivitas aktiva akan berkurang pada tahun-tahun akhir masa manfaatnya. Rumus menghitung beban penyusutan adalah :
����� ���������� =
���� ����������� ����� ���������
× ������� ������� ���� �������
������ ����� �����
Contoh :
Sebuah mobil mempunyai masa manfaat 4 tahun,dengan biaya perolehan Rp.10.000.000 dan nilai residu Rp. 2.000.000 . Beban penyusutan per tahun
adalah :
Tahun Biaya
Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku
Awal Tahun
Tarif Penyusutan
per Tahun
Nilai Buku Akhir
Tahun
1 12.000.000
12.000.000 50
6.000.000 6.000.000
2 12.000.000
6.000.000 6.000.000
50 3.000.000
3.000.000 3
12.000.000 9.000.000
3.000.000 50
1.500.000 1.500.000
4 12.000.000
10.500.00 1.500.000
50 750.000
750.000
Universitas Sumatera Utara
Diketahui : C : Rp. 10.000.000
S : Rp. 2.000.000 n : 4
Penyelesaian : �����ℎ ����� =
� � + 1 2
�����ℎ ����� = 4 4 + 1
2 = 10
Beban penyusutan = ��. 10.000.000 − ��. 2.000.000 ×
4 10
= Rp. 3.200.000
Tahun Biaya
Perolehan
Tarif Beban
Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Rp.10.000.000 1
Rp. 8.000.000 410
Rp. 3.200.000 Rp. 3.200.000
Rp. 6.800.000 2
Rp. 8.000.001 310
Rp. 2.400.000 Rp. 5.600.000
Rp. 4.400.000 3
Rp. 8.000.002 210
Rp. 1.600.000 Rp. 7.200.000
Rp. 2.800.000 4
Rp. 8.000.003 110
Rp. 800.000 Rp. 8.000.000
Rp. 2.000.000
Sumber : Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisinis Jilid II
Tabel 3.5 Daftar penyusutan menurut metode jumlah angka tahun
Metode penyusutan yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi USU didasarkan pada PSAP No.7, yaitu metode penyusutan yang digunakan atas aktiva
Badan Usaha Milik Negara BUMN antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya cara yang digunakan
pemerintah adalah metode garis lurus, karena dinggap lebih sederhana, mudah
Universitas Sumatera Utara
diterapkan, dan sering digunakan secara luas oleh berbagai instansi. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang
umur manfaat suatu aktiva tetap. Alasan pemerintah melakukan pencatatannya dengan metode ini ditetapkan dalam undang-undang yaitu Standar Akuntansi
Pemerintahan SAP No.24 Tahun 2005 yang mengatur tentang pencatatan pelaporan keuangan akuntansi di tingkat pemerintahan.
Pelaporan unit aktiva tetap dilakukan oleh Departemen Keuangan RI dengan sistematika sebagai berikut :
Sumber : Fakultas Ekonomi USU
Gambar 3.1 Sistematika Pelaporan Unit Aktiva Tetap
E. Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan