Teori Interaksi Simbolik Kajian Pustaka

38 wilayah sudah tersamarkan, masyarakat tidak lagi kesulitan berhubungan dengan manusia lain secara global, dan seolah-olah dunia semakin sempit dengan keberadaan media ini.

8. Teori Interaksi Simbolik

Paham mengenai interaksi simbolik adalah suatu cara berpikir mengenai pikiran, diri, dan masyarakat. Fokus dari teori ini adalah bagaimana cara-cara yang digunakan manusia untuk membentuk makna dan struktur masyarakat melalui percakapan. Interaksi simbolik adakah cara yang tepat untuk menjelaskan bagaimana komunikasi massa membentuk tingkah laku masyarakat. Teori interaksi simbolik mendasarkan gagasannya pada tiga hal, yaitu 1. Pentingnya makna dan perilaku manusia. 2. Pentingnya konsep diri. 3. Hubungan antara individu dengan masyarakat. Ketiga unsur penting tersebut menghasilkan tujuh asumsi seperti di bawah ini: Morissan, 2010:127 1. Manusia berperilaku berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepadanya. 2. Makna diciptakan melalui interaksi antar manusia. 3. Makna mengalami modifikasi melalui proses interpretasi. 4. Manusia mengembangkan konsep diri melalui interaksinya dengan orang lain. 5. Konsep diri menjadi motif penting bagi perilaku. 6. Manusia dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial. 39 7. Struktur sosial terbentuk melalui interaksi sosial. Jadi terdapat tiga konsep yang diterangkan oleh Mead, yaitu: masyarakat, diri dan pikiran. Ketiga konsep ini memiliki aspek-aspek yang berbeda, namun berasal dari proses umum yang sama yang disebut dengan tindakan sosial. Sejumlah tindakan berhubungan satu sama lainnya sepanjang kehidupan manusia. Tindakan dimulai dengan adanya dorongan berupa motivasi atau rangsangan yang didapat oleh panca indera dan akhirnya melibatkan proses persepsi dan pemberian makna, latihan mental, pertimbangan alternatif, hingga penyelesaian. Morissan, 2010:128-133 1. Masyarakat Masyarakat terdiri atas jaringan interaksi sosial dimana anggota masyarakat memberikan makna terhadap tindakan mereka sendiri dan tindakan orang lain dengan menggunakan simbol, bahkan berbagai institusi masyarakat dibangun melalui interaksi manusia yang terdapat pada institusi tersebut. Makna ini merupakan hasil komunikasi yang penting, dimana makna digunakan untuk menginterpretasikan segala hal yang ada disekitar. Jelas di sini terlihat bahwa seseorang tidak dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memiliki makna yang sama terhadap suatu simbol yang sudah disepakati bersama. 2. Diri Manusia sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di lingkungan terdekatnya. Orang-orang yang berada di lingkungan terdekatnya inilah yang banyak memberikan informasi baru, konsep-konsep, kategori-kategori tertentu yang semuanya memberikan pengaruh yang besar bagi seseorang dalam melihat 40 realitas. Menurut teori interakasi simbolik ini individu berinteraksi dengan individu lainnya sehingga menghasilkan suatu ide tertentu mengenai diri. S Menurut Mead diri memiliki dua sisi, yaitu saya sebagai sebjek dan saya sebagai objek. Saya sebagai subjek ini adalah bagian dari diri saya yang bersifat menuruti dorongan hati, tidak teratur, dan tidak dapat diperkirakan. Saya sebagai objek adalah konsep diri yang terbentuk dari pola-pola yang teratur dan konsisten yang dipahami oleh diri sendiri maupun juga orang lain. Mead menjelaskan bahwa saya sebagai objek ini untuk menjelaskan perilaku yang dapat diterima dan sesuai secara sosial dan saya sebagai subjek menjelaskan dorongan hati yang kreatif, namun sulit diperkirakan. 3. Pikiran Pikiran bukanlah suatu benda tetapi suatu proses yang tidak lebih dari kegiatan interaksi dengan diri sendiri. Kemampuan berinteraksi yang berkembang bersama-sama dengan diri adalah sangat pentingg bagi kehidupan manusia karena menjadi bagian dari setiap tindakannya. Berpikir melibatkan keraguan menunda tindakan terbuka ketika seseorang menginterpretasikan situasi. Di sini seseorang akan berpikir sepanjang situasi dan merencanakan tindakan ke depan. Seorang individu akan membayangkan berbagai hasil, memilih alternatif, dan menguji berbagai macam alternatif yang mungkin. 41

9. Definisi Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Seks Islami Terhadap Perubahan Persepsi Remaja tentang Perilaku Seksual (Studi pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011 )

0 4 30

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MATERI TAYANGAN SANG PEMBURU DI LATIVI ( Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMM Angkatan 2002)

1 31 3

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2004 UMM)

0 28 2

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEREMPUAN PEROKOK DALAM FILM BUTTERFLY (Studi pada mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malangsemester V angkatan tahun 2007)

0 8 2

PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY DI KALANGAN MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008 Pengguna Handphone Qwerty)

0 37 44

PENGGUNAAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

14 80 25

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG TAYANGAN "INDONESIA MENCARI BAKAT" DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Kelas E Angkatan 2007 Universitas Muhammadiyah Malang)

0 4 61

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRODUCT PLACEMENT DALAM FILM BEBEK BELUR (Studi Pada Pengurus Kine Klub Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang)

0 8 43

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA POPULARITAS SESEORANG (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang)

13 54 15

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MEMBER “KOMUNITAS HIJABERS” SEBAGAI WANITA MUSLIMAH (Studi Pada: Mahasiswa Jurusan Syari’ah dan Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2010 Universitas Muhammadiyah Malang)

0 6 56