Teknik Pengumpulan Data KINERJA TIM ASET BPKAD DALAM PENERTIBAN INVENTARIS ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KOTA BATU

yang akan diteliti, dalam hal ini peneliti tidak langsung memperoleh data dari sumbernya, peneliti hanya sebagai pemakai data dan diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau sudah diolah oleh instansi, kantor atau lembaga lain yang sesuai dengan bidangnya. Dalam data sekunder ini peneliti menggunakan yakni data yang di ambil berupa referensi buku-buku yang membahas tentang aset daerah, jurnal dan media sosial Internet yang bersangkutan terhadap aset dan penertiban inventarisasi aset tetapbarang milik daerah. Selain dari beberapa buku yang berhubungan dengan penelitian ini, peneliti juga berhasil mendapat dokumen-dokumen yang dimiliki oleh BPKAD Bagian Aset Kota Batu mengenai panduan dalam melaksanakan penertiban inventaris aset tetap terhadap barang milik daerah BMD. Data-data yang dihasilkan dari turun lapang itu semuanya berfungsi sebagai memperlengkap temuan peneliti selama melakukan observasi pada penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data observasi, dokumentasi dan wawancara. Yaitu dari hasil wawancara, dan adanya tambahan seperti dokumentasi. Dengan demikian data-data dalam proposal penelitian adalah bersumber dari: a. Observasi, atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan yang lainnya, Bungin Burhan, 2007:115. Peneliti langsung turun kelapangan menemui pihak Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah BPKAD. Adapun hasil observasi yang paling penting dan berguna ialah peneliti berhasil turun pada beberapa SKPD, tepatnya di sekolah SMAN 1 Batu untuk melabelisasi aset atau barang- barang disekolah. Sehinga observasi yang dilakukan sangat membantu untuk memaparkan hasil dari fenomena yang terjadi pada lokasi penelitian. b. Wawancara, peneliti langsung mewawancarai pihak Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah BPKAD khususnya Tim Aset. Dimana wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka dan antara pewawancara dengan informan nara sumber atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, di mana pewawancara dan informan terlihat dalam kehidupan sosial yang relatif lama, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatan dalam kehidupan informasi, Bungin Burhan 2007:108. Informasi yang dikumpulkan menjai data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung dari bagian-bagian yang ada di BPKAD Bagian Aset. Dengan tujuan wawancara dilakukan mendapatkan gambaran lengkap tentang maslaah yang akan diteliti oleh peneliti.

c. dan Dokumentasi, pengambilan data bukti hasil turun lapang berupa

foto dan dokumen. Dokumentasi yang berasal dari tulisan yaitu dokumen resmi untuk memperkaya data dan hasil wawancara, kamera dan rekaman audio yaitu sebagai pembuktian bahwa peneliti telah melakukan penelitian di locus penelitian. Adapun bukti atau dokumentasi yang peneliti hasilkan ialah beberapa foto-foto monitoring ke SKPD, data-data yang merupakan file untuk pelaksanaan penertiban aset daerah, selain itu peneliti juga mendokumentasikan berupa video tentang situasi lokasi yang dianggap penting untuk mendukung penelitian ini.

4. Subyek Penelitian