kooperatif dan dapat berjalan sendiri yang dapat diakses ratusan dari jutaan manusia di seluruh dunia. Lebih lanjut Turban menjelaskan bahwa
internet merupakan jaringan besar yang menghubungkan jaringan
komputer dari bisnis, organisasi, lembaga pemerintah, dengan cepat langsung dan hemat. Sedangkan menurut Mcleod2004:58 Internet adalah
nama yang diberikan pada koleksi jaringan komputer terbesar didunia, masing-masing terdiri dari jaringan-jaringan yang lebih kecil.
2.3.2 Web Server
Menurut Whitten 2006:486 web server adalah server yang berkomunikasi dengan client dengan memberikan kepada
client tersebut dokumen-dokumen dan data.
2.3.3 Web Browser
Browser merupakan suatu sistem di internet yang memungkinkan siapapun agar bisa menyediakan informasi.
Menurut Turban 2006:69 Browser merupakan aplikasi peranti lunak yang digunakan oleh pengguna untuk mengakses web.
Dengan menggunakan teknologi tersebut, informasi dapat diakses selama 24 jam dalam satu hari dan dikelola oleh mesin.
2.4 Metodologi Penelitian
2.4.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langakah yang penting untuk metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan
digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang dipelukan Nazir, 2003. Teknik pengumpulan data yang sering digunakan ada 3 macam teknik.
Pertama, observasi yang merupakan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diteliti; kedua,
wawancara yang merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi serta tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan
atau pendapatnya tentang sesuatu hal atau masalah; ketiga, studi pustaka dan literatur yang merupakan digunakan untuk membangun
kerangka berpikir dasar teori.
2.4.2 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem adalah sesuatu kumpulan aktivitas, atau metode praktek terbaik yang diformulasikan dan siap dikirim
dengan peralatan terotomatis yang digunakan stakeholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat
lunaknya. Jeffery L. Whitten 2006 : 31 Ada beberapa metode dalam pengembangan sistem, salah
satunya dengan pendekatan objek oriented development. Objek oriented development
adalah suatu cara pengembangan perangkat lunak dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-objek yang
ada di dunia nyata. Abstraksi adalah menemukan serta memodelkan
fakta-fakta dari suatu objek yang penting bagi suatu aplikasi Adi Nugroho 2005 : 4 .
Agar memudahkan proses pencarian serta pemodelan fakta- fakta dari suatu objek, maka digunakan suatu tool yaitu UML
Unified Modelling Language. Alasan penulis memilih tool ini
karena kemudahan dalam proses penelitian. Setiap tahap dari penelitian dapat dipahami dengan mudah. Berikut adalah fase
pengembangan sistem.
1. Analisis
Analysis
Analisis dapat diartikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan- kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan.
2. Perancangan
Design
Pada tahap desain hasil analisis didetailkan untuk solusi
teknik. Kelas-kelas
baru ditambahkan
untuk menyediakan infrastruktur teknik: user interface, penanganan
database untuk menyimpan objek kedalam
database, komunikasi dengan sistem lain, interfacing dengan peralatan
dalam sistem ditambahkan.
3. Implementasi
Implementation
Yang dilakukan pada tahap implementasi ini adalah mempresentasikan atau menerapkan hasil perancangan ke
dalam bahasa
pemrograman. Tahap
ini penulis
mengimplementasikan kelas-kelas yang dibentuk pada tahap desain dikonversi menjadi code sesungguhnya dalam bahasa
pemrograman objek-oriented melalui proses generate.
4. Pengujian Sistem
Testing
Pengujian pada dasarnya adalah menemukan serta menghilangkan ‘bug’ kesalahan-kesalahan yang ada di
sistemperangkat lunak itu Adi Nugroho, 2005 : 431. Dalam hal ini penulis menggunakan strategi pengujian Black-Box
Testing, yang artinya dengan berbagai masukan yang diberikan
kepada sistem, apakah sistem memberikan keluaran yang diharapkan..
2.4.3 Model-Model Metode Pengembangan Sistem
Dalam sebuah perancangan perangkat lunak diperlukan model-model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak
berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. Pressman
[2002: 27] menyebutkan ada beberapa model dari proses perangkat lunak, yaitu diantaranya: Model Sekuensial Linear, Model
Prototipe,Model RAD Rapid Application Development, Model Evolusioner, dan Model Formal.
2.4.4 Perbedaan Metode Pengembangan Sistem
Untuk menyelesaikan masalah di dalam sebuah sistem harus dilakukan penggabungan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan
proses, metode, dan alat-alat bantu serta fase-fase generik Pressman, 2002 : 27. Pada table 3.1. di bawah dijelaskan beberapa metode dan
perbedaannya.: Tabel 3.1. Perbandingan Model Pengembangan Sistem
Metode Kelebihan
Kekurangan Pengunaan
secara umum
Sequensial Linier
waterfall
Metode ini
baik digunakan untuk
kebutuhan yang
sudah diketahui
dengan baik Iterasi yang sering
terjadi menyebabkan
masalah baru. bagi pelanggan
sulit menentukan
kebutuhan secara
eksplisit dan harus sabar
karena memakan
waktu
yang lama.
waterfall bekerja
dengan baik pada proyek skala kecil
Prototype Metode ini cukup
efektif dengan
mendapatkan kebutuhan
dan aturan yang jelas
dan pelanggan bisa langsung
melihat sistem
yang sebenarnya.
Pengembang kadang-kadang
membuat implementasi
sembarang, karena ingin
working version
selesai dengan cepat.
Prototyping dapat
bekerja dengan baik jika ada kerjasama
yang baik antara pengembang
dengan pengguna
RAD Metode ini lebih
cepat dari waterfall jika kebutuhan dan
batasan proyek
sudah diketahui
dengan baik. Dan bisa
untuk
dimodularisasi.
Karena proyek
dipecah menjadi
beberapa bagian,
maka dibutuhkan
banyak orang untuk membentuk
suatu tim.
Karena komponen-
komponen yang
sudah ada, fasilitas- fasilitas pada tiap
komponen belum
tentu digunakan
seluruhnya sehingga kualitas
program bisa menurun.
RAD cocok utuk aplikasai yang tidak
mempunyai resiko teknis yang tinggi.
RAD cocok untuk proyek
yang memiliki SDM yang
baik dan
sudah
berpengalaman.
incremental Fleksibel
dan mudah
untuk dikelola
dan pengujian
yan mudah.
semua kebutuhan
tidak dikumpulkan pada
tahap awal
sehingga menimbulkan
masalah serta sulit untuk
mengukur progress
karena tidak ada milestone.
cocok untuk
aplikasi yang
kebutuhannya telah diidentifikasi
dengan baik.
Iterative Fase
desain, pengkodean,
pengujian lebih
cepat. butuh waktu yang
banyak untuk
menganalisis dan
terlalu banyak
langkah yang
dibutuhkan model hanya cocok untuk
softwere berskala
besar
Spiral Model
ini digunakan
untuk sistem skala besar.
membutuhkan konsiderasi
langsung terhadap resiko
teknis, sehingga
dapat mengurangi
terjadinya resiko
yang lebih besar.
Resiko utama tidak ditemukan,
maka masalah
bisa muncul
kemudian. Sehingga
membutuhkan kemampuan
manajemen dan
perkiraan resiko
risk assessment
yang cukup tinggi.
hanya cocok untuk softwere skala besar
2.5 Database dan DBMS
2.5.1 Pengertian Database
Menurut Whitten2006 : 518 Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Akan tetapi, database
tidak hanya kumpulan file. Record di dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan record di dalam file lain. Sedangkan menurut
Irmansyah 2003:2 database didefinisikan sebagai kumpulan dari item
data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang