3.8 Alat Pemanas
Alat Pemanas atau burner ini berfungsi untuk mencukupi kebutuhan panas atau kalor yang dibutuhkan dapur pelebur dalam proses peleburan. Alat pemanas ini nantinya
diletakkan sedemikian rupa pada dapur pelebur sehingga kalor yang dihasilkan dapat bersirkulasi dengan baik di ruang bakar.
Alat pemanas atau burner yang digunakan adalah burner dengan bahan bakar kerosin yang dalam kehidupan sehari-hari kita kenal dengan nama minyak tanah. Selain
kerosin atau minyak tanah ada beberapa jenis bahan bakar yang juga mudah dijumpai secara umum yaitu: Gas LPG, Solar dan Bensin. Walaupun harga kerosin belakangan ini
telah menjadi mahal, ada beberapa pertimbangan mengapa kerosin digunakan sebagai bahan bakar dari burner ini, yaitu:
1. Sebagai bahan bakar, walaupun harga kerosin lebih mahal dibandingkan
dibandingkan bahan bakar lainnya. Kerosin masih mudah untuk didapatkan karena masih dijual untuk umum.
2. Bensin dan gas kurang efisien untuk penggunaan dalam industri, terbih lagi
sebagai bahan bakar burner yang sederhana. Hal ini dikarenakan sifatnya yang mudah menguap dan titik nyala yang rendah.
3. Solar dan kerosin adalah bahan bakar yang lazim digunakan dalam industry.
Namun dalam penggunaan solar sebagai bahan bakar burner kurang efisien karena membutuhkan mekanisme burner yang lebih rumit untuk mencapai pembakaran
sempurna. 4.
Dari segi keamanannya minyak tanah atau kerosin lebih efisien karena dapat disimpan lebih lama, titik nyala kerosin lebih rendah dari bensin yaitu 37 – 60
C, mekanisme burner yang dibutuhkan kerosin pun lebih sederhana dibandingkan
bahan bakar lainnya. Untuk ukuran daripada burner ini disesuaikan dengan tempat yang disediakan oleh
dapur, yaitu: diameter luar burner 6 inchi 165 mm dan panjang burner setebal dinding dapur yaitu 200 mm.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6 gambar letak burner pada dapur Crusible
Dari ukuran yang diberikan maka dirancang burner dengan ukuran:
Gambar 3.7 Burner dengan dimensinya
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar dimensi burner dirancang bahwa burner berbentuk silinder dengan diameter luar 165 mm 6 inchi dan diameter dalam 114 mm 4 inchi Lubang dibagian
tengah silinder adalah tempat keluarnya semburan api dari uap bahan bakar yang keluar dari nozel. Didalam silinder burner itu sendiri terdapat ruangan yang berisi bahan bakar
yang dipanaskan memamfaatkan semburan api dari nozel di pangkal burner. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pmbuatan burner ini adalah:
1. Pipa baja dengan ukuran diameter 6 inchi, dengan panjang 230 mm. Pipa ini
nantinya akan menjadi bagian luar atau dinding luar dari burner. 2.
Pipa Baja dengan ukuran diameter 4 inchi, dengan panjang 230 mm. Pipa ini nantinya akan menjadi bagian dalam atau dinding dalam burner.
3. Dua buah plat baja berbentuk lingkaran dengan ukuran diameter luar 6 inchi
dan diameter dalam 4 inchi. 4.
Pipa baja dengan ukuran ¾ inchi, yang akan mengalirkan bahan bakar menuju burner dan dari burner menuju nozel.
5. Elbow baja degan ukuran ¾ inchi sebanyak 3 buah sebagai penyambung pipa
baja ¾ inchi. 6.
Pipa tembaga dengan ukuran diameter 8 mm sebagai penyalur bahan bakar dari tangki menuju burner.
7. Nozel dengan ukuran 1 mm.
Berikut ini gambar dari bagian-bagian burner sebelum dilakukan pengelasan:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.8 Bagian-bagian burner Dimana:
a. Plat baja berbentuk lingkaran 2 buah
b. Pipa baja 4 inchi
c. Pipa baja 6 inchi
d. Pipa baja ¾ inchi, panjang 40 mm 2 buah
e. Pipa baja ¾ inchi, panjang 1000 mm
f. Pipa baja ¾ inchi,panjang 20 mm 2 buah
g. Ellbow baja ¾ inchi 3 buah
h. Pipa baja ¾ inchi, panjang 30 mm
Kemudian tiap bagian disambungkan dengan metode pengelasan. Pengelasan dilakukan dengan hati2 dan teliti sehingga tidak ada kebocoran dari dalam rongga burner.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERHITUNGAN BIAYA DAN KEBUTUHAN KALOR