58
1 Reaktansi hubung singkat jaringan sumber menurut persamaan 2.15 adalah:
Ω =
− =
− =
056 .
1 1800
10 3
. 17
10 2
. 19
3 3
1
x x
I U
U X
cc cc
2 Reaktansi dari transformator tanur, busbar tembaga, kabel fleksibel
berpendingin air, pipa tembaga dan elektroda grafit menurut persamaan 2.16 adalah:
Ω =
= =
6 .
9 1800
10 3
. 17
3 2
x I
U X
cc cc
3 Kapasitas hubung singkat pada steelwork busbar menurut persamaan 2.17
adalah:
MVA x
X U
S
L sc
9 .
378 056
. 1
10 20
2 3
1 2
= =
=
4 Kapasitas hubung singkat EAF menurut persamaan 2.18 adalah:
MVA x
x x
x U
U U
S S
cc sc
scf
5 .
37 10
2 .
19 10
3 .
17 10
2 .
19 9
. 378
3 3
3
= −
= −
=
4.5 Karakteristik Pengoperasian EAF Secara Teoritis Berdasarkan Hasil Pengujian Hubung Singkat
Variasi beban EAF secara umum dapat mempergunakan rangkaian ekivalen
seperti diperlihatkan pada Gambar 2.7 dengan persamaan 2.10 sd 2.13. Reaktansi
X
adalah meliputi reaktansi hubung singkat jaringan sumber ditambah reaktansi transformator tanur, busbar tembaga, kabel fleksibel berpendingin air, pipa tembaga
Universitas Sumatera Utara
59
dan elektroda grafit yaitu Ω
= +
= +
= 67
. 10
6 .
9 056
. 1
2 1
X X
X . Gambar 4.4 adalah
rangkaian ekivalen satu fasa EAF dengan nilai
1
X dan
2
X hasil pengujian hubung singkat.
Gambar 4.4 Rangkaian ekivalen satu fasa EAF dengan nilai
1
X dan
2
X hasil pengujian hubung singkat
Menurut persamaan 2.10, daya yang diberikan kepada beban sebagaimana
f
R
bervariasi dibatasi oleh nilai daya aktif maksimum satu fasa yaitu: MW
x X
E P
ph
3 .
6 67
. 10
2 3
10 20
2
2 3
2 1
max
= =
=
dan daya aktif maksimum tiga fasa adalah:
MW MW
x P
ph
8 .
18 3
. 6
3
3 max
= =
Menurut persamaan 2.11, nilai
f
R
pada kondisi daya maksimum adalah
X R
P
=
max
. Ini memberikan arti bahwa faktor daya pada kondisi daya maksimum ini adalah
707 .
45 cos
=
[3], [6]. Dengan demikian daya kompleks tiga fasa saat daya aktif maksimum adalah:
Universitas Sumatera Utara
60
MVA S
ph
5 .
26 707
. 8
. 18
3 max
= =
Menurut persamaan 2.12, arus pada kondisi daya maksimum adalah: A
x x
X E
I
P
5 .
765 67
. 10
2 3
10 20
2
3 max
= =
=
Menurut persamaan 2.13, tegangan yang melalui busur adalah sama dengan jatuh tegangan pada X yaitu:
kV x
E 16
. 8
2 3
10 20
2
3
= =
yang dilihat dari sisi sekunder transformator tanur adalah:
V kV
V kVx
t V
a
7 .
156 20
384 16
. 8
= =
Depresi tegangan hubung singkat adalah: 0867
. 415
18 2
2 =
= =
x MVA
xMW SCVD
FaultPCC AF
MaxRatingE
Nilai SCVD = 0.0867 pada Gambar 2.8 berada di zona objectionable yang memberikan arti bahwa pengoperasian EAF dapat menyebabkan flicker yang
mengganggu. Karakteristik pengoperasian EAF secara teoritis berdasarkan hasil pengujian hubung singkat digambarkan dan diperlihatkan pada Gambar 4.5 di mana
nilai-nilai hasil perhitungan yaitu: •
MW P
ph
8 .
18
3 max
=
• Faktor daya pada kondisi P
max
adalah 0.707 •
MVA S
ph
5 .
26
3 max
=
dan
MVA S
scf
5 .
37 =
.
Universitas Sumatera Utara
61
Gambar 4.5 Karakteristik pengoperasian EAF secara teoritis
4.6 Estimasi Nilai Flicker