Umum ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

BAB III ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

3.1 Umum

Kemajuan dibidang komunikasi, teknologi, dan informasi telah memberikan kemudahan-kemudahan bagi kita semua. Beberapa kemudahan tersebut didapat melalui komunikasi data. Komunikasi data merupakan bentuk komunikasi digital, dimana komunikasi tersebut merupakan bit-bit biner yang kemudian diterjemahkan ke dalam kode-kode tertentu. Komunikasi data tersebut meliputi: Internet International Networking, SMS Short Message Service, dan e-Mail Electronic Mail. Pada komunikasi data tersebut terjadi pengkonversian sinyal analog menjadi sinyal digital. Alat yang mendukung komunikasi data tersebut dalam pengkonversiannya adalah ADC analog to digital converter. ADC analog to digital converter merupakan sebuah perangkat piranti yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog yang bersifat kontinu menjadi sinyal digital sinyal putus- putus yang dilambangkan dengan biner. Pengkonversian ADC analog to digital converter ini bergantung pada tegangan amplitudo masukannya. Hal ini berarti jika amplitudo masukannya 0 volt, maka akan didapat keluaran sinyal digital 0000 0000 untuk 8 bit keluaran. Dan jika amplitudo masukannya 5V, maka akan didapat keluaran sinyal digital 1111 1111. Ada 3 tahapan dalam proses pengubahan sinyal analog menjdi sinyal digital yaitu: Sampling, Kuantisasi, dan Pengkodean. Tahapan akhir dalam pengkonversian inilah yang kemudian akan diterjemahkan kedalam kode-kode tertentu dalam komunikasi data. Dalam pengkonversiannya ADC tidak membutuhkan tegangan yang tinggi, namun ada batas maksimum dalam pengkonversiannya. Universitas Sumatera Utara 3.2 Modul Analog to Digital Converter ADC Analog to Digital Converter adalah suatu rangkaian yang dapat mengubah tegangan analog menjadi data digital dengan input tegangan tertentu.. Input tegangan analog deferensial dapat meningkatkan common mode rejection dan pengaturan offset tegangan input nilai nol. Tegangan referensi dapat diatur untuk mendekodekan berapapun tegangan input pada resolusi 8 bit. ADC yang merupakan 20 pin dan waktu konversi 100 mikrosekon. Adapun pembagian pin ADC dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 3.1 PIN IC ADC0804 WR : input pin ini digunakan untuk memulai konversi tegangan analog menjadi data digital, dengan memberikan pulsa logika 0 pada pin ini. Universitas Sumatera Utara INT: output pin ini digunakan sebagai indikator apabila ADC talah selesai menkonversikan tegangan analog menjadi digital, dengan mengeluarkan logika 0 . Vin : Tegangan analog input deferensial, input Vin + dan Vin - merupakan tegangan deferensial yang akan mengambil nilai selisih dari kedua input. Dengan memanfaatkan input Vin maka dapat dilakukan offset tegangan nol pada ADC. Vref : Tegangan referensi dapat diatur sesuai dengan input tegangan pada Vin + dan Vin -, Vref = 5V. Clock : Clock untuk ADC dapat diturunkan dari clock CPU atau RC eksternal dapat ditambahkan untuk memberikan generator dari dalam. Clock IN menggunakan schmitt triger. Pada Modul ADC ini terdapat 8 LED yang kemudian akan diterjemahkan ke dalam bentuk biner digital. 8 LED ini mewakili ADC 8 bit dengan keluaran maksimum 255. Hal ini berarti bahwa apabila input tegangan 5V maka akan didapatkan hasil LED dalam keadaan hidup semuanya, yang diartikan 1111 1111 dalam bentuk biner. Jika input tegangaan 0V maka keadaan LED akan mati semuanya yang diartkian 0000 0000 ke dalam bentuk biner. Dalam Modul ADC lampu yang dalam keadaan hidup akan mewakili nilai biner “1” dalam digital dan lampu yang dalam keadaan mati akan mewakili nilai biner “0”. Pada IC ADC0804 terjadi tegangan desipasi sebesar 15mV dengan step nilai sebesar 0,019V. Maka pada saat pengkonversian tegangan 5V akan didapatkan tegangan 4,9805V. Hal ini dikarenakan tegangan disipasi tersebut. Universitas Sumatera Utara 3.3 Tahapan Pengerjaan Analog to Digital Converter Analog to Digital Converter merupakan satu subsistem dalam komunikasi digital. Meski demikian, pembuatannya diperlukan tahapan pengerjaan yang mengikuti prosedur-prosedur tertentu. Prosedur yang harus dijalani dalam proses pengerjaan meliputi analisis spesifikasi subsistem dan pengerjaan subsistem tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Studi Literatur Desain Rangkaian Uji Coba Modul Hasil Uji Coba Uji Coba Rangkaian pada Protoboard Hasil Uji Coba Buat Layout PCB dengan Proteus Pindahkan Rangkaian pada protobot ke PCB yg telah dibuat Uji Fungsional Alat Selesai Cari Sumber Kesalahan dan Cermati Kembali Data Sheet Hasil tidak sesuai dengan yang diinginkan Hasil sesuai dengan yang diinginkan Hasil tidak sesuai dengan yang diinginkan Hasil sesuai dengan yang diinginkan Gambar 3.2 Aliran Kerja Pada Pembuatan ADC Universitas Sumatera Utara Langkah yang dilakukan setelah selesai pengumpulan teori dan informasi yang dibutuhkan adalah membuat perancangan dari teori yang diperoleh mengenai analog to digital converter tersebut dan membuat rangkaian analog to digital converter tersebut. Adapun gambar rangkaian analog to digital converter tersebut ditampilkan dalam Gambar 3.3. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SW 1 C2 0,1uF VR2 10K VR1 500K R2 2K R1 2K C1 150pF R3 10K C4 0,1 uF D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 150 150 150 150 150 150 150 150 C3 0,1 uF CLK R Vcc + 5V Gambar 3.3 Rangkaian ADC dengan IC ADC0804 Universitas Sumatera Utara

3.4 Komponen Elektronika