D. Proses Drop Box
Dalam proses drop box, ada petugas khusus yang mendatangi pusat pusat perbelanjaan atau tempat-tempat strategis lainya dengan membawa kotak khusus
untuk menerima SPT tahunan. SPT yang diserahkan melalui drop box tidak diteliti petugas tidak melakukan penelitian SPT,melainkan SPT tersebut
langsung diterima. Apabila wajib pajak telah menyerahkan SPT tahunannya, petugas akan memberikan tanda terima.Tanda terima ini terdiri dari 3 bagian.
Yang 1 diberikan kepada wajib pajak, yang satu lagi untuk ditempel di amplop atau langsung dijadikan satu dengan SPT apabila SPT tidak menggunakan
amplop, dan yang lain untuk diarsipkan.
E. Cara penyampaian SPT Tahunan melalui Drop Box
Cara menyampaiakan SPT melalui drop box adalah formulir diisi dengan benar, jelas .dan lengkap. Bagi yang SPT kurang bayar harus melampirkan Surat
Setoran Pajak SSP tanda pembayaran . Lalu berkas-berkas tersebut dimasukkan ke dalam amplop folio tertutup jangan dilipat .jangan lupa SPT ditandatangani.
Di amplop tersebut ditulis nama wajib pajak, NPWP, tahun pajak, status SPTnihilkurang bayarlebih bayar, dan cantumkan nomor telepon yang bisa
dihubungi. Apabila setelah disampaikan ke KPP terkait dari drop box itu ada ditemukan SPT yang tidak lengkap maka akan disampaikan Surat Permintaan
Kelengkapan SPT Tahunan yang harus dilengkapi dalam jangka waktu 30 hari. Jika wajib pajak melengkapi berkasnya dalam jangka waktu yang ditentukan itu,
maka segera dilengkapi dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, maka dianggap belum menyampaikan SPT.
F. Petugas penerima SPT Tahunan dengan Fasilitas Drop Box
Petugas penerima Drop Box ada 3. Yang pertama kasi sebagai koordinator, peneliti AR , dan penerima pelaksana. Petugas penerima SPT bertugas :
1. Menerima SPT Tahunan yang disampaikan secara langsung oleh wajib pajak
tidak dalam amplop atau kemasan lainnya . 2.
Melakukan pengecekan validasi NPWP yang tertera pada SPT Tahunan wajib pajak terdaftar di KPP penerima SPT maupun yang tidak terdaftar di KPP
Penerima SPT. Berdasarkan pengecekan tersebut , petugas penerima SPT membubuhkan stempel validasi NPWP pada SPT Tahunan wajib pajak dalam hal
NPWP dinyatakan tidak valid . 3.
Melakukan penelitian kelengkapan SPT Tahunan 4.
Memberikan tanda terima SPT tanpa melakukan penelitian kelengkapan SPT terlebih dahulu atas SPT Tahunan yang disampaikan secara langsung oleh wajib
pajak yang tidak terdaftar di KPP penerima SPT. 5.
Memisahkan antara SPT 1770 SS dan selain 1770 SS, wajib pajak yang terdaftar ppada KPP sendiri dengan SPT Tahunan wajib pajak yang terdaftar
pada KPP lain serta per status SPT KB, Nihil, atau LB dan atas SPT Tahunan selain SPT 1770 SS dipisahkan pula per jenis wajib pajak.
6. Mengisi berita acara serah terima berkas penerimaan SPT
7. Menyerahkan SPT Tahunan , berita acara serah terima berkas penerimaan
SPT , arsip tanda terima SPT dan tanda terima SPT yang tidak terpakai kepada petugas pelayanan untuk dilakukan pengumpulan SPT
Berdasarkan PER-19PJ2014 tentang petunjuk pengisian SPT Tahunan Pajak 2014 terdapat beberapa perubahan penegasanpenambahan kolom dalam
SPT Tahunan OP Baik 1770 maupun 1770 S. Diantaranya : 1.
Perlakuan penghasilan suami –istri yang dikenai pajak secara terpisah masih tetap sama dengan peraturan sebelumnya .
2. Penghasilan yang semata-mata diterima atau diperoleh isteri dari satu
pemberi kerja masih tetap sama seperti peraturan sebelumnya 3.
Kewajiban melampirkan rincian jumlah penghasilan dan pembayaran PPh Final per Masa Pajak serta dari masing-masing tempat usaha
apabila memiliki lebih dari satu tempat usaha dengan contoh format terlampir baru, belum ada perubahan sebelumnya
4. Daftar kode Harta dan Kode Hutang pada Akhir Tahun baru, belum
ada diperaturan sebelumnya 5.
NIK dari setiap anggota keluarga baru, belum ada diperaturan sebelumnya
6. Kolom status perpajakan suami-istri apakah KK,HB, PH, atau MT
baru, belum ada diperaturan sebelumnya. 7.
Kolom NPWP Isteri Suami baru , belum adadiperaturan sebelumnya Status perpajakan Suami-Istri
Diisi dalam hal wajib pajak telah kawin dengan status perpajakan suami-isteri sebagai berikut:
- KK yaitu suami-isteri yang tidak menghendaki untuk melaksanakan hak
dan memenuhi kewajiban perpajakan secara terpisah . isteri dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya
menggunakan NPWP suami atau kepala keluarga. -
HB yaitu penghasilan suami-istri dikenai pajak secara terpisah karena suami-isteri telah hidup berpisah berdasarkan putusan hakim.
- PH yaitu penghasilan suami –isteri dikenai pajak secara terpisah karena
dikehendaki secara tertulis oleh suami-isteri berdasarkan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan.
- MT yaitu penghasilan suami-isteri dikenakan pajak secara terpisah
karena dikehendaki oleh isteri yang memiliki untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri.
NPWP Isteri Suami Diisi sesuai dengan NPWP isteri atau suami dalam hal wajib pajak telah
kawin dengan status perpajakan suami-isteri HB, PH atau MT.
G. Berita acara penerimaan SPT Tahunan melalui Drop Box pada KPP