pengkajian Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar

9 c Lordorsis. d Cara berjalan. 3. Ektremitas : aKelemahan . 4. Gangguan sensorik. a Tonus otot. b Atrofi. c Tremor. d Gerakan tak terkendali. e Kekuatan otot. f Kemampuan jalan. g Kemampuan duduk. h Kemampuan berdiri. i Nyeri sendi j Kekakuan sendi.

2. Analisa Data

Menurut Carpenito 2009, analisa data dari diagnosa Intoleransi Aktivitas dibagi menjadi data subjektif dan data objektif antara lain: a. Data subjektif Kaji Batasan Karakteristik 1. Kelemahan 2. Keletihan 3. Dispenea 4. Kurang tidur atau istrahat b. Kaji Faktor yang Berhubungan 1. Rendahnya dorongan 2. Keengganan untuk berpatisisipasi dalam aktivitas 3. Kurangnya rasa percaya diri dalam melakukan aktivitas 4. Takut cedera atau sakit yang memburuk jika berpatisipasi dalam aktivitas 10 5. Sulit melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari akibat penurunan tenaga atau kurangnya kekuatan Nyeri yang menggagu performa dalam melakukan aktivitas. Menurut Carpenito 2009, Data Objektif Kaji Batasan Karakteristik. Kaji Batasan dan keseimbangan; evaluasi kemampuan induvindu untuk : 1. Kaji kekuatan dan keseimbangan ; evaluasi kemampuan induvindu untuk: 2. Mengubah posisi secara mandiri di tempat tidur 3. Mepertahankan kesejajaran tubuh 4. Melakukan dan mepertahankan posisi duduk 5.Bangkit ke posisi berdiri 6. Mepertahankan postur tegak 7. Melakukan tes Romberg 8. Ambulasi 9. Melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari

3. Rumusan masalah

Menurut Capenito 2009, Intoleransi aktivitas, kondisi ini kemungkinan berhubungan dengan,tirah baring atau imobilisasi, kelemahan umum, ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan ogsigen.dari data yang ditemukan perubahan Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan atau kelemahan, rasa tidak nyaman saat beraktifitas atau dispneu Kushariyadi, 2009.

4. Perencanaan

a. Tingkatkan Aktivitas Secara Bertahap : 1. Yakinkanlah kembali induvindu tentang kemungkinan untuk meningkatkan aktivitas sehari-hari. 2. Ajari klien melakukan tehnik bernafas terkontrol. 3. .Dorong induvindu untuk menggunakan tenik bernafas terkontrol pada posisi rileks, mulai tingkatkan aktivitas. 4. Ajari induvindu cara mepertahankan pola napas terkontrol ketika duduk atau berdiri.