PELAKSANAAN KEPERAWATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

21 istrihat duduk atau tirah baring jika diperlukan. 3 1. Menyinggirkan bahaya yang menyebabkan cedera usahakan kursi selalu ditempatnya jangan dipindah- pindahkan. 2. Mendorong klien selalu tetap latihan berjalan. 3. Menjelaskan pada klien untuk tetap menggerakan sendi untuk menimalkan kekakuan. S: Menyatakan masih takut untuk berjalan. O: klien tampak berhati-hati. -klien menggunakan tongkat. A: Masalah teratasi sebagian. P: Intervensi dilanjutkan. 22 Hari kedua Hari Tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi Kamis, 21 Mei 2015 1 1. Mengkaji keluhan nyeri dan catat lokasi skala nyeri. Skala nyeri = 6 2. .mengajurkan klien untuk mandi air panashangat. 3. Memberikan klien posisi yang nyaman pada waktu duduk dikursi. 4. Memberikan mesage yang lembut pada kaki dan lutut. .S: Klien mengatakan kaki masih sakit apalagi di bawa berjalan. O: Klien memijat-mijat kakinya. - Wajah klien terlihat meringis - Nyeri = 6 A: Masalah belum teratasi. P: Intervensi dilanjutkan. 2 1. Mepertahankan istrahat duduk jika diperlukan. 2. Membantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin. 3. Mendorong klien postur tegak,duduk tinggi,dan berjalan. S: Klien mengatakan tidak sanggup berjalan lama. O: - Klien berjalan menggunakan tongkat - Klien lebih banyak duduk - Klien berjalan lambat. A: Masalah belum 23 teratasi. P: Intervensi dilanjutkan. 3 1. Mengedalikan lingkungan dengan menyarankan untuk menggunakan penyangga tempat tidur. 2. Mengajurkan berjalan atau bangkit dari duduk dengan perlahan- lahan. S: Klien mengatakan masih takut untuk berjalan jauh. O: Klien tampak berhati- hati saat berjalan, klien menggunakan tongkat saat berjalan. A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan. Hari ketiga Hari Tanggal No. Dx Implementasi keperawatan Evaluasi Jum’at 22 Mei 2015 1. 1. Membina hubungan saling percaya dengan klien 2. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien, catat faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal. 3. Menganjurkan klien untuk mandi air hangat, kompres sendi- sendi - Ny L mengatakan sudah ± satu tahun merasa kesemutan dan linu pada kakinya Ny L mengatakan rasa kesemutan dan linu 24 yang sakit dengan kompres hangat 4. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi 5. Berkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi yang diberikan bertambah jika terkena dingin dan berkurang setelah minum obat. O : - TD :13070 mmHg Nadi : 86 xmenit Suhu : 36 C Respirasi : 24 xmenit Ny D tampak memegangi kakinya - Ny L tampak mempraktekan teknik relaksasi dengan tarik nafas dalam A : Masalah teratasi P : 25 Lanjutkan intervensi - Kaji pengeahuan klien tentang penyakit rematik. Berikan penkes tentang penyakit rematik. 26

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Secara umum, intoleransi aktivitas penilaian diagnostik yang menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang. Induvindu bersangkutan dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh. Salah satu yang menyebabkan orang mengalami gangguan aktivitas adalah penyakit rematik. Dimana biasanya rasa nyeri timbul dan kaku pada persendian, otot dan tulang sehingga gerak tubuh terhambatlamban Kushariyadi, 2009. Rematik merupakan salah satu penyebab nyeri sendi, khususnya sendi- sendi kecil di daerah penggelangan tangan dan jari-jari, keluhan kaku, nyeri dan bengkak akibat penyakit rematik dapat berlangsung terus-menerus dan semakin lama semakin berat, tetapi ada kalanya hanya berlangsung selama beberapa hari dan kemudian sembuh dengan pengobatan. Namun demekian, kebanyakan penyakit rematik berlangsung kronis, yaitu sembuh dan kambuh kembali secara berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap. Keluhan kaku dan nyeri sendi pada penyakit penyakit rematik adakalanya disertai oleh perasaan mudah lelah Fitri, 2014. Hasil pengkajian yang telah dilakukan terhadap Ny.L pada tanggal 20 Mei 2015 dengan kebutuhan dasar Intoleransi Aktivitas dengan diagnosa keperawatan yang ditemui yaitu hambatan melakukan aktivitas fisik berhubungan dengan kerusakan sistem muskuletal. Kemudian dilakukan implementasi berdasarkan intervensi yang direncanakan selama lima hari dan hasil evaluasi pada hari terakhir dengan pemenuhan kebutuhan dasar Intoleransi Aktivitas Pada Ny.L yaitu klien belum mengalami peningkatan kekuatan otot yang signifikan, keterbatasan klien dalam melakukan latihan pasif dan aktif,dan keterbatasan waktu pemulihan. 27

B. SARAN

1. Bagi Instlansi Pendidikan Bagi instansi pendidikan agar lebih banyak menyediakan buku yang behubungan dengan gangguan aktivitas pada lansia, sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa guna meningkatkan kualitas kesehatan pada lansia. 2. Bagi Praktik Keperawatan Para praktisi keperawatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan dengan Intoleransi Aktivitas. 3. Bagi Mahasiswa Agar menggali lebih dalam lagi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Intoleransi Aktivitas.