6
1. Menurut Tarnoto Wartonah 2010, Jenis Kontraksi Otot
Kontraksi otot lurik dapat dikelompokan menjadi kontraksi isometric dan kontraksi istonik.
a Kontraksi ismetrik
Jenis kontraksi ini tidak terjadi pemendekan otot selama kontraksi,karena tidak memerlukan sliding myofibril,tetapi terjadi
secara paksa.Misalnya saat kita mengangkat barang sangat berat, mendorong meja dengan tangan lurus sehingga terjadi tegang.
b Kontraksi isotonik
Kontraksi istonik Kontraksi istonik adalah jenis kontraksi di mana terjadi
pemendekan otot tetapi tegangan pada otot tetap konstan. Kontraksi ini memerlukan otot tetapi tegangan pada otot otot tetap
konstan. Kontraksi ini memerlukan energi yang besar. Contoh jenis kontraksi ini adalah saat menggakat beban menggunakan otot
bisep, brachii, kegiatan makan, menyisir, dan lainnya. Ada 206 tulang dalam struktur tubuh manusia yang kemudian
dikelompokkan menjadi tulang pajang seperti ekstremitas atas dan bawah, tulang pendek seperti jari-jari tangan dan kaki, tulang keras seperti
tengkorak, tulang ekstremitas, tulang tak beraturan serti spiunal cord. Antara tulang satu dengan tulang lain dihubungkan dengan sendi
yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang dan sendi membentuk rangka, sedangkan sistem otot berfungsi sebagai :
1. Pergerakan.
2. Membentuk postur.
3. Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi.
4. Sistem persarafan berfungsi.
5. Saraf afferent menerima rangsangan dari luar kemudian diteruskan ke
susunan saraf pusat. 6.
Sel saraf atau neuron membawa impuls dari bagian tubuh satu ke lainya.
7 7.
Saraf pusat memproses impuls dan kemudian memberikan respons melalui saraf-saraf efferent.
8. Saraf efferent menerima respons dan diteruskan ke otot rangka.
2. Menurut Wartonah 2009, Faktor-faktor yang Memengaruhi
Mekanika Tubuh dan Pergerakan :
1. Tingkat perkembangan tubuh
Usia akan memengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler dan tubuh Secara proposional, postur, pergerakan dan reflex akan
berfungsi secara optimal. 2.
kesehatan fisik Penyakit, cacat tubuh, dan imobilisasi akan memengaruhi
pergerakan tubuh. 3.
Keadaan Nutrisi Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot, dan
obesistas dapat menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas. 4.
Emosi Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh
seseorang. Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan semangat, yang kemudian sering dimanifestasikan dengan
kurangnya aktivitas. 5.
Kelemahan neuromuskuler dan skeletal. Adanya abnormal postur seperti scoliosis, lordosis, dan kiposis
dapat berpengaruh terhadap pergerakan. 6.
Pengkajian Seseorang yang bekerja di kantor kurang melakukan aktivitas bila
dibandingkan dengan petani dan buruh.
3. Menurut Wartonah 2009, Faktor-faktor yang Memengaruhi
Kurangnya Pergerakan atau Imobilisasi:
1. Gangguan musculoskeletal
a. Osteoporosis.