Rumusan Masalah Sejarah Singkat

20 Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, dapat dilihat begitu besarnya pengaruh pengendalian aktiva tetap terhadap perusahaaninstansi, hal ini mendorong penulis untuk membahas dan memaparkan penelitian yang berhubungan dengan aktiva tetap tersebut dengan judul : “Sistem Pengendalian InternalAktiva TetapDinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan”.

B. Rumusan Masalah

Dalam hal ini yang ingin diketahui adalah apakah pengendalian dalam perusahaaninstansi tersebut telah dilakukan dengan “benar” atau tidak. Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk membahas pengendalian yang berkaitan dengan aktiva tetap di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, yaitu: “Bagaimana Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan menerapkan sistem pengendalian internal terhadap aktivatetapnya?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Sistem Pengendalian Internal Aktiva TetapDinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Bagi perusahaaninstansi, Sebagai bahan masukan dan pertimbangan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dalam menentukan kebijakan dalam sistem pengendalian internal terhadap aktiva tetap pada masa yang akan datang. b. Bagi penulis, Sebagai bahan masukan kepada penulis agar dapat mengetahui secara langsungmengenai sistem pengendalian internalaktiva tetap di Dinas 21 Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dan dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti c. Bagi pembaca, Sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang nantinya dapat bermanfaat sebagai referensi bagi rekan- rekan mahasiswa dalam membuat penelitian ditahun-tahun mendatang yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal aktiva tetap.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal SurveyObservasi

Penelitian dilaksanakan diDinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Jl. Iskandar Muda No. 270 Medan. Untuk lebih jelas berikutJadwal kegiatan pada tabel 1.1 dibawah ini. Tabel 1.1 Jadwal SurveyObservasi dan Penyusunan Tugas Akhir NO KEGIATAN Juli 2015 Agustus 2015 III IV I II III 1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Pengajuan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir 22

2. Rencana Isi

Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagi atas empat bab, dimana, setiap babnya dibagai atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya. Adapun rencana isi dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan. Adapun rencana penulisan terdiri dari jadwal surveyobservasi dan rencana isi.

BAB II : DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA

MEDAN Pada bab ini penulis akan membahas tentang sejarah singkat, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini dan rencana kegiatan.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA

MEDAN Pada bab ini penulis akan membahas tentang pengertian aktiva tetap jenis- jenis aktiva tetap, cara perolehan aktiva tetap, penyusutan aktiva tetap , penggantian aktiva tetap, jenis – jenis pengendalian internal aktiva tetap, unsur 23 pengendalian internal aktiva tetap serta pengendalian internal aktiva tetap pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang berisikan kesimpulan menyeluruh sesuai dengan topik penelitian dan juga beberapa saran yang relevan dengan kesimpulan. 24

BAB II DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MEDAN

A. Sejarah Singkat

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan merupakan instansi yang sebelumnya dikenal sebagai Kantor Catatan Sipil Kota Medan.Tugas utamanya adalah melaksanakan Catatan Sipil. Pencatatan Sipil sendiri merupakan suatu upaya hukum pencatatan kelahiran, perkawinan , Status anak dan kematian. Sebagai hasil absorbsi dari masa pemerintahan kolonial Belanda, pada awalnya pelaksanaan catatan sipil oleh pemerintah Indonesia bersifat pluralis. Artinya catatan sipil dilaksanakan dengan penggolongan-penggolongan warga Negara Indonesia berdasarkan pasal 131 dan 163 Indische Satatregeling dengan ketentuan: 1. Untuk orang Eropa digunakan Reglament pencatatan sipil Eropa Staatblad 1849 2. Untuk perkawinan campuran ditetapkan penetapan Raja tanggal 29 Desember 1896 No.158 3. Untuk Tionghoa digunakan Statblad 1917 4. Untuk orang Indonesia digunakan Staatblad 1920, dan bagi orang Indonesia Kristiani, Jawa, Madura, Ambon, Staatblad digunakan 1933 5. KUH perdata pembagian ini berubah sejak tanggal 27 sedember 1966, berdasrkan Instruksi Presidium Kebinet No.31uIN1221966 yang mengatur 25 bahwa warga Negara dibedakan atas Warga Negara Indonesia WNI dan Warga Negara Asing WNA. Sejalan dengan perkembangan tugas Kantor Catatan Sipil, terjadi pula perkembangan hukum individu. Diantaranya berkaitan dengan pelaksanaan perkawinan sesuai dengan UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang kemudian dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah No . 9 Tahun 1975. Sementara itu, berkaitan dengan peraturan dan peningkatan Pembina penyelenggaraan catatan sipil lahirlah Kepres No.121983 dan Keputusan Mandagri No.541983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Catatan Sipil Kabupaten Kotamadya. Tugas lain yang dijalankan oleh Kantor Catatan Sipil berikutnya adalah administrasi kependudukan yang dilaksanakan berdasarkan. 1. Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1977 tentang pendaftaran penduduk. 2. Keputusan Mentri Dalam Negri No.2A1995 tentang Prosedur dan Tata Cara Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk; 3. Keputusan Mentri Dalam Negeri No.1501998 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk; 4. Peraturan Daerah No.11998 tentang Penyelenggaraan Penduduk dalam Rangka Kotamadya Tingga II Medan; 5. Keputusan Walikota Medan No.4741273SK1998 tentang Peraturan Pelaksanaan 6. Menyusul Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan diubah dengan Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Perintahan Daerah. Maka berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No.4 Tahun 2001, Keputusan Walikota Medan No.24 Tahun 2001, Kantor Catatan Sipil mengalami perubahan dan 26 perlusasan tugas menjadi Dinas Kependudukan. Dengan demikian, disamping masih melaksankan tugas-tugas pencatatan Sipil, Dinas Kependudukan juga melaksanakan tugas-tugas kenpendudukan lainya. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No.03 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi di Lingkungan Pemerintahan Kota Medan Dinas Kependudukan Kota Medan Berubah Menjadi Dinas.

B. Struktur Organisasi