Latar Belakang Hasil Pengukuran VRS yang diperoleh dari laboratorium fisika 22 4.2 Perhitungan

Herty Dita Utami Nasution : Pengaruh Temperatur Vulkanisasi Terhadap Nilai Kelenturan Schwartz ValueVrs Benang Karet Count 42 Sw Ends 40 Pt.Industri Karet Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karet merupakan komoditi dagang dunia yang masih sangat diminati sejak berabad- abad lalu. Banyaknya kebutuhan manusia yang menggunakan barang yang terbuat dari karet menjadikan industri ini sangat berkembang pesat. PT. Industri Karet Nusantara merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN sebagai industri yang menghasilkan benang karet dengan lateks pekat serta SIR Standar Internasional Rubber sebagai bahan bakunya. Lateks yang dipakai adalah centrifuged latex lateks pusingan dengan kandungan karet kering sekitar 60. Sebelum dicampur dengan bahan baku utama yaitu lateks pekat, terlebih dahulu semua bahan kimia yang diperlukan harus dibuat dalam bentuk dispersi, emulsi dan solusi. Bahan-bahan yang dihasilkan seperti titanium dioksida, kalium hidroksida, zinc oksida, sulfur dan lain-lain. Hasil campuran lateks pekat dan bahan-bahan kimia ini disebut compound. Herty Dita Utami Nasution : Pengaruh Temperatur Vulkanisasi Terhadap Nilai Kelenturan Schwartz ValueVrs Benang Karet Count 42 Sw Ends 40 Pt.Industri Karet Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 Setelah homogen dalam suatu campuran, maka compound dialirkan ke dalam larutan asam asetat sebagai larutan penggumpal melalui pipa-pipa kapiler, kemudian dicuci dengan air panas untuk menghilangkan protein, lalu dikeringkan, kemudian divulkanisasi, diberi talcum bedak yang dikhususkan untuk benang karet, pembentukan pita benang karet, didinginkan sehingga diperoleh benang karet. Pada pembuatan dispersi compound terdapat penambahan bahan-bahan kimia seperti sulfur yang merupakan bahan utama vulkanisasi sebagai vulkanisator, karena tanpa bahan tersebut maka compound akan memerlukan waktu yang lama untuk mencapai sweeling index nilai pematangan. Vulkanisasi merupakan suatu proses reaksi partikel karet dengan sulfur yang berlangsung karena adanya panas, aktivator dan katalisator yang membentuk ikatan silang. Penggunaan sulfur sebagai bahan utama vulkanisasi merupakan proses yang paling sering digunakan dikarenakan biayanya yang murah, dan mudah didapat. Proses vulkanisasi berlangsung di oven vulkanisasi dengan temperatur berkisar 120- 140 o C. Besar kecilnya temperatur yang digunakan pada proses vulkanisasi sangat mempengaruhi nilai kelenturan benang karet yang dihasilkan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis sangat tertarik untuk mempelajari dan membahas masalah dengan mengambil judul : Pengaruh temperatur vulkanisasi terhadap nilai kelenturan benang karet Count 42 Ends 40 PT. Industri Karet Nusantara. Herty Dita Utami Nasution : Pengaruh Temperatur Vulkanisasi Terhadap Nilai Kelenturan Schwartz ValueVrs Benang Karet Count 42 Sw Ends 40 Pt.Industri Karet Nusantara, 2008. USU Repository © 2009

1.2 Permasalahan