Lama Bekerja Identitas Responden

Tabel 4 : Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan Pendidikan Frekuensi Persentase SD SMP SMA Akademi Perguruan Tinggi 14 9 11 41,1 26,5 32,4 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa responden yang tamat SD berjumlah 0 orang 0, responden yang tamat SMP berjumlah 0 orang 0, responden yang berpendidikan tamat SMA berjumlah 14 orang 41,1, responden yang berpendidikan tamat akademi berjumlah 9 orang 26,5 dan responden yang berpendidikan tamat perguruan tinggi berjumlah 11 orang 32,4.

4.1.4 Lama Bekerja

Bila dilihat identitas responden berdasarkan lama bekerja, maka rata-rata responden telah bekerja di Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Medan antara 0-5 tahun. Dan data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5 : Distribusi responden berdasarkan lama bekerja Lama Bekerja Frekuensi Persentase 0-5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun 21 tahun keatas 20 9 3 2 58,8 26,5 8,8 5,9 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa responden yang lama bekerjanya antara 0-5 tahun sebanyak 20 orang 58,8, antara 6-10 tahun sebanyak 9 orang 26,5, antara 11-15 tahun sebanyak 3 orang 8,8, antara 16-20 tahun sebanyak 0 orang dan responden yang lama bekerjanya diatas 21 tahun sebanyak 2 orang 5,9. 4.2 Pelaksanaan Pengawasan pada Direktorat Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Medan Variabel X. Pada bagian ini peneliti akan menguraikan bagaimana pelaksanaan pengawasan pada Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Medan, dimana pelaksanaan pengawasan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator yaitu penetapan standar kerja, pengukuran hasil kerja, tindakan koreksiperbaikan dan umpan balik. Dari hasil jawaban responden mengenai pelaksanaan pengawasan penulis akan menguraikan satu persatu sebagai berikut: 4.2.1 Penetapan Standar Kerja Tabel 6 : Distribusi jawaban responden mengenai pentingnya penentuan jadwal kerja. Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Sangat penting Penting Agak penting Kurang penting Tidak penting 32 2 94,1 5,9 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan sangat penting adanya penentuan jadwal kerja. Hal ini menunjukkan bahwa pada kantor SNVT Universitas Sumatera Utara Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan memang telah dibuat penentuan jadwal kerja serta absensi kehadiran yang berfungsi agar kegiatan menjadi sangat terkontrol. Tabel 7 : Distribusi jawaban responden dalam hal mengetahui standar kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Mengetahui dan sangat memahami Mengetahui namun kurang memahami Mengetahui namun tidak memahami Tidak mengetahui namun memahami tujuan Tidak mengetahui dan tidak memahami 28 3 1 2 82,4 8,8 2,9 5,9 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan mengetahui standar kerja dan sangat memahaminya, artinya bahwa para pegawai telah mengetahui standar-standar kerja yang akan dikerjakannya namun tidak hanya mengetahui saja juga sangat memahami standar-standar kerja tersebut. Tabel 8 : Distribusi jawaban responden mengenai pelaksanaan tugas yang sudah ditentukan pimpinan berdasarkan job description. Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Selalu melaksanakan dengan baik Sering melaksanakan dengan baik Kadang-kadang melaksanakan dengan baik Jarang melaksanakan dengan baik Tidak pernah melaksanakan dengan baik 30 4 88,3 11,7 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan selalu melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai selalu melaksanakan tugas yang sudah ditentukan berdasarkan job description dengan baik. Universitas Sumatera Utara Apabila job description tersebut telah dikerjakan dengan baik maka akan tercapainya tujuan ataupun rencana organisasi yang baik pula. Tabel 9 : Distribusi jawaban responden mengenai standar kerja yang telah ditetapkan pimpinan tersebut memberatkan responden dalam melaksanakan kerja. Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Tidak memberatkan Jarang memberatkan Kadang-kadang memberatkan Sering memberatkan Selalu memberatkan 21 3 5 1 4 61,8 8,8 14,8 2,9 11,7 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan pegawai merasa tidak memberatkan dalam menjalankan standar kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugaspekerjaan, pegawai merasa bertanggung jawab atas tugaspekerjaan yang telah ditetapkan padanya untuk dikerjakan dengan sebaik mungkin. 4.2.2 Pengukuran Hasil Kerja Tabel 10 : Distribusi jawaban responden mengenai pemeriksaan hasil kerja yang dilakukan oleh pimpinan. Score Kategori Frekuensi Perserntase 5 4 3 2 1 Selalu memeriksa Sering memeriksa Kadang-kadang memeriksa Jarang memeriksa Tidak pernah memeriksa 31 2 1 91,2 5,9 2,9 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa mayoritas pegawai menyatakan pimpinan selalu memeriksa hasil kerja yang telah dikerjakan oleh pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan melakukan pengawasan yaitu sebagai suatu usaha untuk membandingkan apakah yang dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Oleh karena itu pimpinan selalu memeriksa hasil pekerjaan yang dikerjakan pegawai. Tabel 11 : Distribusi jawaban responden mengenai pemberian instruksi yang diberikan oleh pimpinan. Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Selalu mengikuti instruksi Sering mengikuti instruksi Kadang-kadang mengikuti instruksi Jarang mengikuti instruksi Tidak pernah mengikuti instruksi 32 2 94,1 5,9 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan selalu mengikuti instruksi yang diberikan pimpinan. Hal ini menunjukkan adanya kepatuhan pegawai dalam menjalankan apa yang telah diinstruksikan pimpinan mereka. Instruksi- instruksi yang diberikan pimpinan dimaksudkan agar pegawai bisa menjalankan tugaspekerjaan sesuai dengan sistem dan prosedur yang ada guna menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam bekerja sebab pimpinan telah mengetahui kelemahan- kelemahan pegawainya masing-masing. Maksud dari pengawasan bukan mencari kesalahan terhadap orangnya, tetapi mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan agar diperoleh secara efektif dan efisien. Tabel 12 : Distribusi jawaban responden mengenai pekerjaan yang dilakukan telah sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan pimpinan. Universitas Sumatera Utara Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Sesuai dengan standar kerja dan sangat baik hasilnya Sesuai dengan standar kerja namun kurang baik hasilnya Sesuai dengan standar kerja namun tidak baik hasilnya Tidak sesuai dengan standar kerja namun baik hasilnya Tidak sesuai dengan standar kerja dan tidak baik hasilnya 29 3 2 85,3 8,8 5,9 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan pekerjaan yang dilakukan pegawai sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan dan sangat baik hasilnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai mampu melakukan pekerjaan dengan sangat baik hasilnya dan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Dengan demikian dapat dikatakan standar kerja yang telah dibuat oleh pimpinan disusun berdasarkan kemampuan dan keterampilan pegawai sehingga pegawai mampu melaksanakannya dan dengan hasil yang sangat baik. Tabel 13 : Distribusi jawaban responden mengenai penyelesaian kerja pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan standar kerja. Score Kategori Frekuensi Presentase 5 4 3 2 1 Selalu tepat waktu berdasarkan standar kerja Tepat waktu namun kurang sesuai dengan standar kerja Tepat waktu dan tidak sesuai dengan standar kerja Tidak tepat waktu namun sesuai dengan standar kerja Tidak tepat waktu dan tidak sesuai dengan standar kerja 27 3 1 3 79,5 8,8 2,9 8,8 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan pegawai selalu tepat waktu dalam menjalankan tugaspekerjaan dan berdasarkan standar kerja yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sebab jika tidak melaksanakan dengan tepat waktu maka akan terjadi banyak kendala. Oleh sebab itu disinilah peran pimpinan dalam melakukan pengawasan harus peka mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi. 4.2.3 Tindakan Koreksiperbaikan Tabel 14 : Distribusi jawaban responden mengenai pemberian tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan tugaspekerjaan. Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Selalu memberikan Sering memberikan Kadang-kadang memberikan Jarang memberikan Tidak pernah memberikan 27 2 5 79,4 5,9 14,7 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan pimpinan selalu memberikan tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan tugaspekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan memperdulikan apa yang menjadi tanggungjawabnya sebagai pimpinan yaitu melakukan tindakan perbaikan sehingga pekerjaan tadi sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Bila hasil analisa menunjukkan adanya tindakan koreksi, maka tindakan ini harus diambil. Universitas Sumatera Utara Tabel 15 : Distribusi jawaban responden mengenai pimpinan memperingati atau menegur dan menyerahkan untuk diperbaiki apabila melakukan kesalahan dalam pelaksanaan tugaspekerjaan. Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Selalu memperingatimenegur dan diperbaiki Memperingatimenegur namun jarang diperbaiki Memperingatimenegur tetapi tidak diperbaiki Tidak memperingatimenegur namun diperbaiki Tidak memperingatimenegur dan tidak diperbaiki 34 100 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 15 dapat dilihat bahwa keseluruhan responden menyatakan pimpinan selalu memperingati atau menegur apabila pegawai melakukan kesalahan dan menyerahkannya kembali untuk diperbaiki. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan telah menilai dan mengukur kemampuan pegawai dalam bekerja. Setelah dilakukannya perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan standar yang telah ditetapkan maka dapat diketahui penyimpangan yang terjadi. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah diantaranya terdapat suatu perbedaan dan jika ada seberapa besarnya perbedaan itu, kemudian untuk menentukan perbaikan itu perlu diperbaiki atau tidak. Tabel 16 : Distribusi jawaban responden mengenai teguran dari pimpinan dapat memperkecil kesalahan pelaksanaan tugaspekerjaan. Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Selalu memperkecil kesalahan dan memperbaiki Memperkecil kesalahan namun kurang memperbaiki Memperkecil kesalahan dan tidak memperbaiki Tidak memperkecil kesalahan namun memperbaiki Tidak memperkecil kesalahan dan tidak memperbaiki 32 2 94,1 5,9 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 16 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan teguran dari pimpinan dapat selalu memperkecil kesalahan dan mereka memperbaiki kesalahan itu. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai dapat menerima masukan ataupun saran-saran yang diberikan pimpinan kepada mereka. Teguran dari pimpinan membuat para pegawai menjadi sadar akan kesalahan yang telah dilakukannya dan teguran itu mampu mengurangi terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan tugaspekerjaan. Tabel 17 : Distribusi jawaban responden mengenai pemberian sanksi dari pimpinan apabila responden melakukan kesalahan seperti datang terlambat, tugas tidak selesai pada waktunya dan tidak hadir tanpa alasan. Score Kategori Frekuensi Persentase 5 4 3 2 1 Memberikan sanksi dan tidak mengulangi Memberikan sanksi namun sering mengulangi Memberikan sanksi dan tetap mengulangi Tidak diberikan sanksi namun tidak mengulangi Tidak diberikan sanksi dan tetap mengulangi 25 9 73,5 26,5 Total 34 100 Sumber : kuesioner penelitian, 2009 Berdasarkan tabel 17 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan pimpinan memberikan sanksi apabila terjadi kesalahan seperti datang terlambat, tugas tidak selesai pada waktunya, dan tidak hadir tanpa alasan. Pemberian sanksi ini bertujuan agar membuat pegawai menjadi disiplin dalam bekerja. Dengan adanya pemberian sanksi dari pimpinan membuat pegawai jera dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Umpan Balik Tabel 18 : Distribusi jawaban responden mengenai pemberian informasi sebagai