Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu :
a. Skor kategori sangat tinggi : 4,2 – 5,0
b. Skor kategori tinggi : 3,3 -4,1
c. Skor kategori sedang : 2,4 – 3,2
d. Skor kategori rendah : 1,5 – 2,3
e. Skor kategori sangat rendah : 0,8 – 1,4
Untuk mengetahui jawaban tiap responden, terlebih dahulu penulis mencari besarnya jumlah nilai jawaban terhadap tiap-tiap variabel dari tiap responden serta rata-rata
setiap jawaban yang diberikan, dimana dapat kita lihat pada tabel jawaban responden terhadap variabel x dan variabel y yang terlampir dalam penelitian ini.
5.1.1 Pelaksanaan pengawasan Tabel 36
: Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden untuk variabel X. Jumlah nilai jawaban
Kategori Frekuensi
Persentase
4,2 – 5,0 3,3 -4,1
2,4 – 3,2 1,5 – 2,3
0,8 – 1,4 Sangat tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat rendah
31 3
91,1 8,9
Total 34
100
Sumber : hasil penelitian, 2009
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden terhadap variabel bebas X yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 31 responden 91,1, jawaban
dengan kategori tinggi sebanyak 3 responden 8,9, sedangkan dengan jawaban kategori sedang, rendah dan sangat rendah tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengawasan pada Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan
Jembatan Metropolitan Medan berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 91,1. Ini berarti pengawasan pada kantor tersebut berjalan dengan sangat baik.
5.1.2 Produktivitas Kerja Tabel 37 : Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden untuk variabel Y
Jumlah nilai jawaban Kategori
Frekuensi Persentase
4,2 – 5,0 3,3 -4,1
2,4 – 3,2 1,5 – 2,3
0,8 – 1,4 Sangat tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat rendah
12 20
2 35,3
58,8 5,9
Total 34
100
Sumber : hasil penelitian, 2009
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden terhadap variabel terikat Y yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 12 responden 35,3, jawaban
dengan kategori tinggi sebanyak 20 responden 58,8, jawaban dengan kategori sedang sebanyak 2 responden 5,9, sedangkan dengan jawaban kategori rendah dan sangat
rendah tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat produktivitas kerja pegawai pada Departemen
Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Medan berada pada kategori tinggi dengan persentase
58,8. Ini berarti produktivitas kerja pegawai pada kantor tersebut sudah berjalan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Pengaruh Pengawasan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel maka digunakan analisa korelasi. Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan terdiri dari empat tahap
yaitu :
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui adanya pengaruh pengelolaan kearsipan terhadap efisiensi kerja pegawai pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara atau pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat, maka penulis menggunakan rumus :
[ ][
]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
XY
r
Keterangan : r
XY
: koefisien korelasi X
: variabel bebas Y
: variabel terikat N
: jumlah sampel
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Diketahui : ∑X =
2389 ∑Y =
2032 ∑X
2 2
= 168.557
∑Y
2 2
= 122366
∑XY = 143.158
Universitas Sumatera Utara
Keseluruhan hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus koefisien korelasi product moment, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
[ ]
[ ]
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
[ ] [
]
2 2
2032 122366
34 2389
168557 34
2032 2389
143158 34
− −
− =
xy
r
[ ] [
]
31420 23617
4854448 4867372
− =
xy
r
742046140 12924
=
xy
r
52 ,
27240 12924
=
xy
r
474 ,
=
xy
r
Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, maka dapat dilihat hasil koefisien sebesar 0,474. Untuk menentukan signifikan
antara pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja, maka harus diadakan perbandingan hasil perhitungan korelasi product moment dengan hasil r pada tabel r tabel.
Jika dilihat pada r tabel koefisien korelasi product moment dengan taraf signifikan 5 untuk N = 34 diperoleh r tabel 0,339.
Jika dibandingkan antara nilai r yang diperoleh dari rumus koefisien korelasi product moment yaitu 0,339 dengan r tabel, maka dapat dilihat bahwa r yang dihasilkan
melalui perhitungan koefisien korelasi product moment lebih besar dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara
nilai r tabel 0,474 0,339, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai
pada Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan
Jalan dan Jembatan Metropolitan Medan. Ini berarti bahwa semakin tinggi pengawasan maka akan semakin tinggi pula produktivitas kerja pegawai. Dengan kata lain apabila ada
peningkatan pada satu variabel maka akan diikuti dengan peningkatan pada variabel yang lain, apabila terjadi penurunan pada satu variabel, maka akan diikuti dengan penurunan
pada variabel yang lainnya. Berdasarkan hasil-hasil yang dikemukakan diatas maka hipotesa yang dikemukakan
dalam penelitian ini dapat diterima yaitu ada pengaruh positif antara pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Medan.
Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman berikut ini.
Tabel 38 : Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,474
termasuk pada kategori Sedang. Jadi terdapat hubungan yang sedang antara pengawasan
terhadap produktivitas kerja pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan
Medan.
2. Uji Signifikasi
Untuk mengetahui signifikasi koefisien korelasi product moment tersebut di atas diperiksa melalui uji-t melalui rumus sebagai berikut:
2
1 2
r n
r t
− −
=
2
339 ,
1 2
34 339
, −
− =
t
886 ,
32 339
, =
t ,
6 339
, =
t 394
, 2
= t
Harga t-hitung selanjutnya dikonsultasikan dengan t-tabel. Untuk kesalahan 5 uji dua pihak dan dk = 34, maka diperoleh t-tabel = 1,684. Jadi t-hitung t-tabel atau 2,394
1,684. Ho ditolak apabila nilai t-hitung lebih besar dari harga t-tabel t-hitung t-tabel, dan diterima bila harga t-hitung lebih kecil. Sesuai dengan ketentuan tersebut maka
pernyataan ditolak dan Ha diterima artinya hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif antara pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Departemen
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Medan sudah terbukti secara analisa statistik dari data
yang dikumpulkan. Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat
sebesar 0,339 signifikan, artinya dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi yang ada.
4. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui persentase variabel terikat produktivitas kerja dipengaruhi variabel bebas pengawasan yaitu dengan mengkuadratkan harga koefisien korelasi
product moment rxy dan dikalikan dengan 100. Dengan demikian rumus koefisien determinan adalah sebagai berikut:
D = 100
2
x r
xy
= 100
474 ,
2
x = 0,224 x 100
= 22,46 Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh
pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan
Medan sebesar 22,46, yang berarti selebihnya yaitu 77,54 lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Analisa Data 5.2.1 Pengawasan