Alat dan Bahan Penelitian Prosedur Kerja

- Malformasi gigi : suatu kondisi yang menyimpang dari relasi normal gigi terhadap gigi lainnya dalam satu lengkung dan terhadap gigi pada lengkung rahang antagonisnya.

3.7 Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat diagnostik, yaitu tiga serangkai berupa kaca mulut merek Dentika, sonde merek Dentika, pinset merek Dentika untuk pemeriksaan klinis. 2. Sendok cetak. 3. Rubber bowl dan spatula. 4. Bahan cetak Alginate. 5. Dental Stone. 6. Digital kaliper merek Krisbow. 7. Kalkulator merek Casio. 8. Pensil 2B merek Faber Castell. 9. Penghapus merek Pentel. 10. Penggaris besi merek Kenko. 11. Model studi rahang atas dan rahang bawah. 12. Tabel probabilitas Moyers dengan derajat kepercayaan 75. 13. Rumus prediksi Tanaka-Johnston. Gambar 11. Alat dan bahan penelitian

3.8 Prosedur Kerja

1. Menentukan lokasi Sekolah Dasar yang akan dijadikan lokasi penelitian secara acak pada 21 Kecamatan di Kota Medan, yang kemudian diambil 10 Kecamatan. Dari 10 Kecamatan tersebut diambil beberapa sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi pada tiap Kecamatan. 2. Memilih sampel murid Sekolah Dasar yang berasal dari suku Batak yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner. 3. Sampel suku Batak yang telah didapat dari kuesioner, dilakukan pemeriksaan klinis berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. 4. Murid yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi subjek penelitian diberikan surat persetujuan informed consent agar disampaikan dan disetujui oleh orang tua kemudian dilakukan pencetakan dengan bahan cetak alginate. 5. Pencetakan rahang atas dan rahang bawah, kemudian hasil cetakan diisi dengan dental stone tidak lebih dari 15 menit yang dilakukan di masing-masing Sekolah Dasar. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 6. Ukur lebar mesiodistal keempat insisivus permanen rahang bawah dan available space rahang atas dan rahang bawah dengan menggunakan kaliper pada model dengan metode pengukuran Mullen Gambar 12. 7. Hasil pengukuran lebar mesiodistal gigi insisivus permanen rahang bawah dan available space rahang atas dan rahang bawah diperoleh dari rata-rata ketiga peneliti pada 106 pasang model. 8. Prediksikan required space menggunakan tabel probabilitas Moyers dengan derajat kepercayaan 75 dan rumus prediksi Tanaka-Johnston. 9. Ruang yang tersedia dibandingkan dengan ruang yang diprediksi. Leeway space diperoleh dari selisih antara available space space dengan required space. 10. Untuk mendapatkan data yang valid, terlebih dahulu dilakukan uji interoperator. Sebanyak 10 pasang model studi dipilih secara acak dari 106 sampel penelitian kemudian dilakukan pengukuran terhadap lebar mesiodistal keempat insisivus permanen rahang bawah dan available space rahang atas dan rahang bawah sebanyak satu kali pengukuran pada ketiga operator. Jika hasil perhitungan operator pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan menggunakan uji Anova p0,05, maka operator layak untuk melakukan pengukuran tersebut. 11. Dalam satu hari, pengukuran hanya dilakukan pada 10 model studi untuk menghindari kelelahan mata peneliti sehingga data yang diperoleh lebih akurat. Hasil pengukuran yang diperoleh dicatat kemudian data diolah dan dianalisis. Gambar 12. Cara pengukuran: A Mesiodistal insisivus rahang bawah; B Available space A B

3.9 Pengolahan Data dan Analisis Data