DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i Daftar Isi ii
Pendahuluan 1 Keterhantaran Hidrolik Jenuh 1
Pengukuran Keterhantaran Hidrolik pada Tanah Jenuh di Laboratorium dan Lapangan 1
1. Penentuan Keterhamtaran Hidrolik di Laboratorium
Menggunakan Permeameter 1 2. Penentuan Keterhamtaran Hidrolik di Lapangan 1
Pemindahan Air Melalui Tanah pada Kondisi Jenuh 2 1. Hukum Darcy 2
2. Kecepatan Aliran Air J 2 3. Gradien Hidrolik 3
Potensial Air 3 Potensial Air Tanah pada Aliran Jenuh 3
Hubungan Antara Permeabillitas dan Keterhantaran Hidrolik 4 Istilah Permeabilitas 4
Keterkaitan Permabilitas dengan Keterhamtara Hdrolik Jenuh 6
Perkembangan Peralihan dari Permeabilitas menjadi Keterhan- taran Hidrolik 7
Sebelum Tahun 2003 7 Tahun 2003 8
Penutup 8 Daftar Pustaka 9
Lampiran 10
ii
Kemala Sari Lubis : Keterhantaran Hidrolik dan Permeabilitas : Perumusan, Kaitan dan Perkembangan Pengelompokan, 2007
USU Repository © 2007
Pendahuluan
Secara kuantitatif jumlah air yang dipindahkan pemindahan air dapat diukur menggunakan hukum Darcy terutama pada kondisi jenuh dengan penekanan
pada keterhantaran hidrolik jenuh Ks. Dengan demikian terdapat hubungan keterhantaran hidrolik jenuh dengan permeabilitas. Dalam hukum Darcy
keterhantaran hidrolik jenuh adalah konstanta yang menunjukkan hubungan linier antara 2 variabel yanitu J kecepatan aliran air dan i gradient hidrolik.
Kemiringan garis JI menunjukkan hubungan antara kecepatan aliran air dan gradient hidrolik.
Pengelompokan permeabilitas dan keterhantaran hidrolik jenuh berubah dan mengalami perbaikan sejalan dengan perkembangan ilmu dari tahun 1951 hingga
2003, kecuali untuk kelas tertinggi.
Keterhantaran Hidrolik Jenuh
Keterhantaran hidrolik K, adalah perbandingan antara debit terhadap gradient hirdolik atau sudut pengaliran dan kurva gradient. Pada tanah jenuh dengan struktur stabil,
serta pada media sarang yang mantap seperti batu berpasir, sebagai contoh, keterhantaran hidrolik dicirikan oleh nilai yang tetap. Besarnya sekitar 10
-2
– 10
-3
cmdetik pada tanah pasir dan 10
-4
-10
-7
cmdetik untuk tanah-tanah liat. Keterhantaran hidrolik K bukan hanya merupakan sifat khas tanah itu sendiri, karena K bergantung pada atribut tanah dan
fluida secara bersama-sama. Sifat tanah yang mempengaruhi keterhantaran hidrolik adalah porositas total, distribusi ukuran pori, kelokan secara ringkas adalah geometri pori suatu
tanah . Atribut fluida yang mempengaruhi keterhantaran adalah densitas dan viskositass fluida.
Keterhantaran hidrolik jenuh adalah pengukuran secara kuantitatif kemampuan tanah yang dijenuhi air kiriman jika dihubungkan dengan gradient hidrolik. Keterhantaran
hidrolik jenuh dipengaruhi oleh tanah dan sifat-sifat cairan. Ini bergantung pada ukuran pori dan juga kekentalan cairan dan kerapatan. Keterhantaran hidrolik jenuh untuk suatu
tanah tertentu menjadi lebih rendah jika cairan labih kental daripada air.
Pengukuran Keterhantaran Hidrolik pada Tanah Jenuh di Laboratorium dan Lapangan
1.Penentuan Keterhantaran Hidrolik di Laboratorium Menggunakan Permeameter Penentuan semacam ini bias dilakukan dengan contoh tanah yang kering dan terpisah-
pisah yang harus dipadatkan ke dalam sel aliran dengan cara standar atau lebih baik menggunakan contoh tanah utuh yang diambil langsung dari lahan. Pada kedua cara
tersebut di atas perlu dihindarkan cara-cara untuk mencegah aliran daerah batas sepanjang dinding wadah.
Kemala Sari Lubis : Keterhantaran Hidrolik dan Permeabilitas : Perumusan, Kaitan dan Perkembangan Pengelompokan, 2007
USU Repository © 2007
2.Penentuan Keterhantaran Hidrolik di Lapangan Oleh Talisma 1960 dan Boersma 1965 a,b dalam penentuan keterhantaran hidrolik
dilakukan dengan mudah di bawah muka air tanah, seperti dengan metode lubang bor Luthin, 1957 atau dengan metode pezometer Johnsn et al., 1952. Cara lain dengan
metode tabung ganda Bouwer, 1961, 1962, metode pemompaan dalam sumur dangkal dan dengan metode permeameter lapangan Winger,1960.
Pemindahan Air Melalui Tanah pada Kondisi Jenuh
Dalam menghitung pemindahan air melalui tanah pada kondisi jenuh dikenal suatu hukum yakni hukum Darcy yang biasa juga digunakan dalam menghitung permeabilitas.
Pada kenyataannya hukum Darcy juga melibatkan keterhantaran hidrolik dan gradient hidrolik sebagai parameter. Hukum Darcy ini melukiskan aliran air pada kondisi jenuh
secara kuantitati . Untuk memudahkan kita dalam memahaminya dapat dilihat pada uraian berikut.
1. Hukum Darcy Hukum Darcy secara kuantitatif merupakan satu ukuran pengaliran air pada tanah jenuh