7 masyarakat lokal. Pengembangan KAPET ke depan yang diharapkan adalah
bersifat inklusif bagi daerah yang bersangkutan, yaitu pengembangan kawasan industri yang bersifat local resources based sedemikian rupa sehingga
pengembangan KAPET benar-benar bermanfaat bagi modernisasi perekonomian rakyat banyak di daerah-daerah.
Hal ini akan terwujud bila sistem pelayanan publik yang ada direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan adaptif terhadap tuntutan masyarakat dengan
penerapan desentralisasi pembangunan ekonomi. Hal lain yang harus diperhatikan dalam penerapan asas desentralisasi pembangunan ekonomi agar tidak menemui
hambatan adalah : 1. Adanya keterkaitan dan kesinambungan pelaksanaan pembangunan yang
mensyaratkan perencanaan pembangunan yang komprehensif. 2. Adanya keterbukaan dalam segala aspek pembangunan sehingga masyarakat
mengetahui program apa yang telah, sedang dan akan dilaksanakan. 3. Perlunya partisipasi masyarakat setempat.
4. Perlunya perencanaan yang strategis dan matang merupakan cara untuk meningkatkan kualitas perekonomian daerah.
III. SUMBER PENDANAAN DAERAH
Sumber pendanaan daerah dapat berasal dari berbagai sumber antara lain pajak dan retribusi daerah, microfinance, pendanaan UKM dan pinjaman daerah.
Pinjaman daerah antara lain melalui penerbitan obligasi daerah. Sampai saat ini aturan pelaksanaan obligasi daerah belum begitu jelas, sementara daerah sangat
memerlukan dana untuk pembangunan fisik teruama yang berkaitan dengan pelayanan publik di wilayahnya.
Pengertian obligasi daerah adalah yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah, Badan Otorita Daerah, Badan Usaha Daerah dan kegiatan-kegiatan swasta
masyarakat provat activity bond yang didukung atau disponsori dan dijamin Pemerintah Daerah. Proses penerbitan obligasi daerah oleh Pemerinah Daerah
akan ditawarkan kepada masyarakat melalui penawaran umum publik opffering. Untuk dapat melakukan penawaran umum, Pemda terlebih dahulu mengajukan
Rahmanta : Penataan Ruang Perdesaan Dalam Era Otonomi Daerah, 2009 USU Repository © 2008
8 pernyataan pendaftaran sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memperoleh
pernyataan efektif dari Bapepam Badan Pengawas Pasar Modal. Pemerintah Daerah bertindak sebagai emiten dan berstatus sebagai peminjam dana.
Sedangkan masyarakat berkedudukan sebagai pemodal investor dan bertindak sebagai pemberi pinjaman yang meliputi pemodal perorangan dan lembaga
individual and institutional investor. Hasil emisi obligasi daerah digunakan untuk kebutuhan keuangan umum daerah maupun membiayai pengadaan sarana
umum. Penerapan obligasi daerah diyakini mampu memberikan solusi multi
dimensi dengan membawa filosofi “win-win” antara pemerintah, warga asyarakat, investor dan pelaku pasar modal. Adapun keuntungan dari penerbitan obligasi
daerah, adalah : 1. Pemerintah daerah dapat menghimpun dana guna memberdayakan diri untuk
memicu dan memacu pembangunan di daerahnya. Perbaikan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja yang
timbul dan penggandaan jaringan ekonomi multiplier effect. 2. Bagi masyarakat dan investor akan memperoleh imbal hasil yield dan
insentif lain serta manfaat langsung dari infrastruktur yang dibangun dari dana obligasi.
3. Bagi lembaga profesi penunjang dan pelaku pasar modal dapat dijadikan pekerjaan baru sebagai penjual jasa profesi dan fee dari jasa yang telah
diberikan.
IV. PENDEKATAN PEMBANGUNAN