8 pernyataan pendaftaran sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memperoleh
pernyataan efektif dari Bapepam Badan Pengawas Pasar Modal. Pemerintah Daerah bertindak sebagai emiten dan berstatus sebagai peminjam dana.
Sedangkan masyarakat berkedudukan sebagai pemodal investor dan bertindak sebagai pemberi pinjaman yang meliputi pemodal perorangan dan lembaga
individual and institutional investor. Hasil emisi obligasi daerah digunakan untuk kebutuhan keuangan umum daerah maupun membiayai pengadaan sarana
umum. Penerapan obligasi daerah diyakini mampu memberikan solusi multi
dimensi dengan membawa filosofi “win-win” antara pemerintah, warga asyarakat, investor dan pelaku pasar modal. Adapun keuntungan dari penerbitan obligasi
daerah, adalah : 1. Pemerintah daerah dapat menghimpun dana guna memberdayakan diri untuk
memicu dan memacu pembangunan di daerahnya. Perbaikan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja yang
timbul dan penggandaan jaringan ekonomi multiplier effect. 2. Bagi masyarakat dan investor akan memperoleh imbal hasil yield dan
insentif lain serta manfaat langsung dari infrastruktur yang dibangun dari dana obligasi.
3. Bagi lembaga profesi penunjang dan pelaku pasar modal dapat dijadikan pekerjaan baru sebagai penjual jasa profesi dan fee dari jasa yang telah
diberikan.
IV. PENDEKATAN PEMBANGUNAN
Pendekatan pembangunan telah mengalami perkembangan. Pendekatan sektoral menekankan pada pembangunan maing-masing sektor sesuai dengan
potensinya, dan selanjutnya ditentukan prioritasnya. Pendekatan wilayah regional lebih maju karena mengutamakan keterkaitan pembangunan antar
sektor dalam suatu wilayah sebagi unit perencanaan yang lebih kecil. Dengan demikian interaksi pembangunan lebih intensif dan lebih terfokus lagi yaitu
pendekatan pembangunan spasial tata ruang yang mempertimbangkan pemilihan
Rahmanta : Penataan Ruang Perdesaan Dalam Era Otonomi Daerah, 2009 USU Repository © 2008
9 lokasi yang tepat dimana proyek pembangunan antar fasilitas pembangunan
ditempatkan. Belakangan ini telah dilontarkan pendekatan pembangunan kawasan. Kawasan diartikan sebagai suatu wilayah yang mempunyai fungsi atau aspek
fungsional tertentu. Dengan menerapkan pendekatan pembangunan kawasan diharapkan pembangunan dapat lebih interaktif dan responsive secara fungsional
sehingga manfaat pembangunan dapat lebih terealisasikan dan keterbatasan dapat teratasi.
Pada kawasan yang akan dikembangkan itu memiliki sektor atau lapangan usaha yang potensial dan strategis untuk menunjang pembangunan. Kawasan yang
dimaksud disebut sebagai kawasan andalan, dan sektornya adalah sektor unggulan. Sektor unggulan yang dimaksud adalah: 1 sektor yang menghasilkan
produksi yang mempunyai kontribusi besar terhadap nilai produksi bruto PDRB, 2 sektor yang memberikan lapangan kerja yang besar, dengan demikian akan
menciptakan pendapatan bagi masyarakat, 3 sektor yang mempunyai keterkaitan yang kuat terhadap pengembangan sektor-sektor lainnya, baik kedepan forward
linkage maupun kebelakang backward linkage, 4 sektor yang berpotensi meningkatkan ekspor non migas menghasilkan devisa, 5 sektor yang pada saat
sekarang meskipun kontribusinya terhadap PDRB masih relatif kecil tetapi sektor tersebut memiliki prospek pengembangan yang menjanjikan pada masa
mendatang, misalnya sektor parawisata.
V. KEBIJAKAN PENATAAN RUANG PERDESAAN 1. Kriteria Kebijakan Penataan Ruang Perdesaan