2 salah satu parameter yang paling penting adalah frekuensi pemancar. Frekuensi
merupakan sumber daya utama yang harus tersedia dalam komunikasi bergerak. Pada tugas akhir ini dianalisa penerapan salah satu model propagasi
empirispath lossindoor dalam suatu bangunan swalayan yang dimodelkan. Frekuensi kerja yang digunakan adalah 2,4 GHz. Untuk menghitung besar path
loss-nya, digunakan model propagasi empiris indoorCost-231 multi-wall. Model ini dipilih karena mempertimbangkan variasi jenis material dindingpenghalang
dalam bangunan indoor.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Bagaimana menerapkan model propagasi empiris Cost-231 multi-wall pada
gedung swalayan yang dimodelkan. 2. Bagaimana menganalisis jumlah access point terkait dengan rugi-rugi
propagasi maksimum dan jarak cakupan access point di mana sinyal masih dapat diterima pada gedung swalayan yang dimodelkan.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menerapkan model propagasi empiris Cost-231 multi-wall pada gedung swalayan
yang dimodelkan serta menganalisis jumlah access point terkait dengan rugi-rugi propagasi maksimum dan jarak cakupan access point di mana sinyal masih dapat
diterima pada WiFi indoor dari gedung swalayan yang dimodelkan.
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terfokus, maka ditentukan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Frekuensi kerja yang digunakan adalah 2,4 GHz. 2. Spesifikasi pemancar yang digunakan adalah tipe HP MSM-802.11n access
pointIEEE 802.11n 2,4 GHz 40 MHz. 3. Spesifikasi penerima yang digunakan adalah tipe AT-WNP300N Wireless LAN
PCI Adapter.
3 4. Rugi-rugi lintasan yang diamati adalah rugi-rugi lintasan sinyal melalui
sejumlah sekat dengan jenis material sekat di dalam satu gedung swalayan yang dimodelkan.
5. Hanya melakukan perhitungan rugi-rugi propagasi yang diperoleh dari model propagasi empirisindoorCost-231 multi-wall untuk menentukan jumlah
access point yang dibutuhkan sehingga tidak terdapat area blankspot pada gedung swalayan yang dimodelkan.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur, yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir, yang terdiri dari buku-buku, thesis, jurnal, artikel, serta artikel-
artikel dari internet. 2. Membuat rancangan model bangunan swalayan dengan jumlah serta jenis
material sekat yang akan dianalisis. 3. Merancang asumsi kebutuhan jaringan serta tujuan fasilitasWiFi pada gedung
swalayan yang telah dimodelkan. 4. Menetapkan parameter yang berpengaruh dalam perhitungan path loss yang
akan dilakukan, yaitu: i. Frekuensi yang digunakan adalah 2,4 GHz yang berasal dari sebuah
access point. ii. Access Point yang digunakan pada pemodelan adalah tipe HP MSM-
802.11n Access Point Series; IEEE 802.11n 2.4 GHz 40 MHz dengan sensitivitas penerima -79 dBm serta daya pancar 10 dBm, jenis pola
radiasi antena omnidirectional. iii. Penerima yang digunakan adalah AT-WNP300N Wireless LAN PCI
Adapter dengan sensitivitas penerima -65 dBm dan Gain antena 2 dBi. iv. Gain antena pemancar yang digunakan adalah 2 dB yang hampir sama
pada semua jenis access point.
4 v. Gedung yang digunakan adalah model gedung swalayan yang dirancang
untuk memudahkan analisis pengaruh jumlah dinding terhadap rugi-rugi sinyal di dalam ruangan.
3. Menentukan model propagasi yang digunakan untuk menghitung path lossindoor, yaitu model propagasi empiris Cost-231 multi-wall.
4. Menghitung rugi-rugi saluran transmisi untuk mendapatkan cakupan daya pancar maksimum dari masing-masing variasi jarak antar rak 0,75 m; 1,25 m;
1,75 m; 2 m; 2,3 m. 5. Menganalisis perbandingan jarak antar rak terhadap cakupan daya pancar dari
model bangunan swalayan yang dianalisis. 6. Menentukan jumlah dan posisi access point pada bangunan swalayan yang
dimodelkan sehingga tidak terdapat area blankspot.
1.6 Sistematika Penulisan