Menentukan Area Cakupan Sel dalam Bangunan

17 Tabel 2.2 Klasifikasi tipe dinding pada Cost-231 multi-wall[3] Jenis Dinding Deskripsi Dinding Tipis L w1 Sebuah dinding yang tidak ditempeli oleh suatu bantalan seperti dinding eternit, dinding papan dan diding beton tipis dengan ketebalan kurang dari 10 cm. Dinding Tebal L w2 Sebuah dinding yang ditempeli oleh suatu bantalan atau jenis dinding yang lainnya dengan ketebalan dinding lebih dari 10 cm yang terbuat dari, seperti beton atau batu bata.

2.9 Menentukan Area Cakupan Sel dalam Bangunan

Area batas cakupan yang mampu dicapai access point untuk beroperasi disebut dengan cell. Pada Tugas Akhir ini, cell diasumsikan berbentuk segi enam atau heksagonal seperti model cell pada propagasi radio umumnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penggambaran pola radiasi omnidirectional dari antena pemancar yang digunakan. Untuk menghitung luas cakupan segi enam, dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membagi sel menjadi enam segitiga sama sisi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.7. Segitiga-segitiga tersebut membentuk sudut 60 o dengan R merupakan radius jari-jari. Maka, untuk luas satu buah segitiga di dalamnya dapat dihitung dengan persamaan 2.3. Luas segitiga = 1 2 � 2 ���60 � 2.3 Selanjutnya, untuk menghitung luas sel segi enam, dapat dilakukan dengan perhitungan pada persamaan 2.4, di mana sin 60 o adalah 1 2 √3. 18 Luas sel segi enam = 3 2 � 2 √3 2.4 Gambar 2.7 Sel Segi Enam Untuk menentukan luas cakupan sel, maka perlu diketahui berapa nilai Link Margin dari sistem wireless yang akan dibangun. Nilai ini bergantung pada karakteristik pemancar dan penerima yang digunakan. Untuk menghitung Link Margin LM, digunakan persamaan 2.5 berikut. LM= Power Tx dBm + Gain Tx dB + Gain Rx dB – RSLdBm 2.5 19 Setelah nilai Link Margin didapatkan, selanjutnya nilai rugi-rugi saluran dari pemancar ke penerima dihitung dengan menerapkan model propagasi empiris Cost-231 multi-wall. Nilai rugi-rugi saluran tidak boleh melebihi besarnya Link Margin. Oleh sebab itu, jari-jari sel diambil dari jarak dengan kondisi terburuk. Jumlah kebutuhan sel dalam bangunan dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.6. Q = Integer part of � ���� �������� ���� ���� � + 1 2.6 Di mana: Q = Jumlah sel jaringan ���� �������� = Luas area gedung ���� ���� = Luas sel 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa tahapan. Secara keseluruhan, tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Mulai Membuat rancangan model swalayan Membuat rencana kebutuhan jaringan WLAN yang dibutuhkan Menetapkan parameter-parameter yang dibutuhkan untuk menghitung path loss Menghitung path loss sesuai dengan parameter input dengan menggunakan model propagasi Cost-231 Multi Wall Dan mencari cakupan maksimum access point untuk variasi jarak rak rata-rata adalah 0.75, 1.25, 1.75, 2 dan 2.3 Membandingkan cakupan maksimum antar variasi jarak Menentukan model perhitungan empiris indoor yang digunakan, yaitu Cost-231 Multi Wall Selesai Menghitung dan memosisikan access point yang dibutuhkan untuk jarak antar rak dengan cakupan paling jauh dari variasi yang dibandingkan