Menghitung Cakupan Daya Pancar Access Point ke Penerima

26 Tabel 3.1 Tipe Dinding untuk Model Cost-231 Multi-Wall[3] Tipe Dinding Deskripsi Nilai atenuasi dB Lw1 Dinding ringan; tipis 10 cm 3,4 Lw2 Dinding berat; tebal 10 cm 6,9

3.5 Model Perhitungan Path Loss Cost-231 Multi-Wall

Nilai redaman dikarenakan sekat-sekat yang ada dalam bangunan, dihitung dengan menerapkan model perhitungan path lossCost-231 multi-wall. Persamaan untuk menghitung redaman dengan model empiris ini adalah dengan menggunakan Persamaan 2.2 pada bab sebelumnya. Nilai L FSL adalah pada frekuensi 2,4 GHz dan nilai Lc pada model Cost-231 multi-wall ini mendekati nol. Pada Tugas Akhir ini, bangunan yang digunakan adalah bangunan satu lantai tanpa tingkat dan model dalam bentuk 2 dimensi 2D, sehingga persamaan keempat pada rumus Cost-231 multi-wall dapat diabaikan [ L f . n f � n f+2 n f +1 −b� ].

3.6 Menghitung Cakupan Daya Pancar Access Point ke Penerima

Analis daya pancar access point dilakukan dengan menghitung rugi-rugi saluran pada kondisi terburuk dari interior bangunan. Yaitu, pada jumlah dinding terbanyak dengan jarak terjauh. Jarak tersebut yang kemudian dipilih menjadi jari- jari dari sel yang mewakili cakupan daya pancar access point. Pola radiasi antena pada access point adalah omnidirectional, di mana dalam analisis ini diwakilkan oleh heksagonal untuk mempermudah penggambaran cakupan area pancar access point-nya. Luas sel dihitung dengan menggunakan persamaan 2.4. Jumlah sel yang dibutuhkan dihitung dengan menggunakan persamaan 2.6. Spesifikasi pemancar yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah access point IEEE 802,11n40MHz dari datasheetHP MSM-802,11n access point. 27 Spesifikasi penerima yang digunakan adalah AT-WNP300N Wireless LAN PCI Adapter . Pada analisis Tugas Akhir ini, parameter-parameter dari sistem yang dibutuhkan untuk menghitung Link Margin yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Transmit Power atau daya pancar pada tugas akhir ini adalah 10 dBm. 2. Transmit Antenna Gain atau gain antena pemancar yang digunakan adalah gain antena access point pada umumnya, yaitu 2 dB. 3. Received Antenna Gain atau gain antena penerima yang digunakan adalah 2 dBi. 4. Minimum Received signal strength or Level Rx sensitivity adalah -65 dBm. 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Pendahuluan Salah satu faktor yang berpengaruh dalam perancangan WLAN indoor terhadap rugi-rugi lintasan propagasi sinyalnya adalah kondisi profil bangunan.Nilai rugi-rugi lintasan pada propagasi radio indoor dapat diprediksi dengan menggunakan teknik pemodelan. Pada propagasi radio indoor, model perhitungan rugi-rugi lintasan yang digunakan berbeda dengan model perhitungan rugi-rugi lintasan outdoor. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan penerapan salah satu model perhitungan rugi- rugi lintasan indoor, yaitu Cost-231 multi-wall untuk mendesain suatu jaringan WLAN. Bangunan yang digunakan untuk penerapan adalah swalayan yang dimodelkan. Perancangan WLAN di sini hanya dibatasi pada bagaimana penerapan model perhitungan path lossCost-231 multi-wall untuk menentukan posisi penempatan access point yang efisien dalam suatu rancangan WLAN pada bangunan yang dimodelkan. 4.2.Analisis dan Hasil Perhitungan Langkah pertama pada proses perencanaan sel adalah menghitung nilai Link Margin kemudian menghitung rugi-rugi lintasan propagasi. Rugi-rugi lintasan propagasi dihitung dengan menerapkan model propagasi empiris indoor Cost-231 multi-wall.

4.2.1. Penentuan Link Margin

Dari parameter-parameter spesifikasi hardware yang digunakan, maka dapat dihitung nilai Link Margin dari sistem yang akan dianalis. Persamaan untuk menghitung Link Margin tersebut adalah sebagai berikut. Link Margin = Power Tx dBm + Gain Tx dB + Gain Rx dB – RSLdBm = 10 dBm + 2 dB + 2 dBi – -65 dBm = 79 dBm