Perencanaan Campuran Beton Pembuatan Benda Uji Perawatan curing Benda Uji

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pembuatan Benda Uji

Langkah-langkah pembuatan benda uji dibagi dalam empat tahapan, yaitu: 1. Perencanaan campuran beton 2. Persiapan pembuatan benda uji 3. Pembuatan benda uji 4. Perawatan curing

3.1.1 Perencanaan Campuran Beton

Volume balok = 320 x 15 x 25 cm = 120000 cm 3 = 0,12 cm 3 Volume adukan beton = volume balok kotor - volume tulangan tarik + volume tulangan tekan + volume tulangan sengkang = 0,12 m 3 – {2 x 113,143 x 10 -9 x 3,2 + 2 x 113,143 x 10 -9 x 3,2 + 30 x 28,286 x 10 -9 x 0,620} = 0,1199 m 3 Umumnya saat proses pengecoran, akan terjadi kehilangan beton sehingga digunakan Safety Factor SF = 1,2 sehingga volume adukan beton menjadi = 0,199 m 3 x 1,2 = 0,1439 m 3 Tabel 3.1 Komposisi Rencana Balok Beton Bertulang Normal Beton Normal Semen kg Pasir kg Kerikil kg Air kg 55,9 116,8 159 27,9

3.1.2 Persiapan Pembuatan Benda Uji

3.1.2.1 Persiapan Pembuatan Benda Uji Silinder

Prosedur pelaksanaan dilakukan sebagai berikut ini 1. Sediakan cetakan silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm 2. Bagian dalam cetakan silinder diolesi dengan vaseline untuk mempermudah melepas beton dari cetakan 3. Siapkan material penyusun beton seperti semen, pasir, kerikil, air kemudian ditimbang sesuai dengan perbandingan mix design 4. Siapkan alat-alat yang akan digunakan dalam proses pencampuran Gambar 3.1 Cetakan Benda Uji Silinder Gambar 3.2 Bahan Pembuatan Benda Uji

3.1.2.2 Persiapan Pembuatan Benda Balok Beton Bertulang

Prosedur pelaksanaan dilakukan sebagai berikut ini. 1. Sediakan cetakan balok berukuran 15 x 25 x 320 cm 2. Rakit tulangan sedemikian sehingga membentuk rangkaian yang telah direncanakan sedangkan dimensi tulangan yang digunakan adalah tulangan tekan 2D12, tulangan tarik 2D12, tulangan sengkang D16-10 cm 3. Persiapkan material penyusun beton seperti semen, pasir, kerikil, air dan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan perbandingan mix design 4. Persiapkan alat-alat yang digunakan dalam proses pencampuran Gambar 3.3 Cetakan Bekisting Benda Uji

3.1.3 Pembuatan Benda Uji

Prosedur pelaksanaan dilakukan sebagai berikut ini. 1. Letakkan mesin pengaduk molen pada kedudukan yang stabil 2. Hidupkan mesin pengaduk molen sesuai dengan tenaga penggeraknya 3. Masukkan air secukupnya untuk membasahi permukaan dalam mesin pengaduk molen 4. Masukkan pasir dan semen secara berurutan ke dalam mesin pengaduk molen 5. Tambahkan sedikit air dengan tujuan mempermudah proses pencampuran pasir dan semen 6. Masukkan kerikil ke dalam mesin pengaduk molen 7. Masukkan sisa air yang telah dipersiapkan ke dalam mesin pengadukmolen dan biarkan agar tercampur 8. Tuangkan memeriksa 9. Setelah ha sebelumny balok seca dapat terisi G an adukan secukupnya ke dalam alat uji slum ksa nilai slump campuran beton hasil uji slump test telah memenuhi nilai y nya, maka adukan dituang ke dalam cetaka secara bertahap. Gunakan alat perojokvibarat risi dengan merata. Gambar 3.4 Mesin Pengaduk Molen Gambar 3.5 Slump Test slump test untuk i yang ditentukan takan silinder dan rator agar adukan Gambar 3.6 Beton Segar dalam Cetakan Balok

3.1.4 Perawatan curing Benda Uji

Perawatan curing pada beton dilakukan saat mencapai final setting yang berarti beton telah mengeras. Tujuannya agar proses hidrasi berikutnya tidak mengalami hambatan dimana beton tidak mengalami keretakan karena kehilangan air. Metode perawatan curing pada beton dibagi menjadi dua, yaitu perawatan normalpembasahan moisture curing dilakukan dengan meletakkan dalam ruangan lembab, di atas dengan air, di dalam air, diselimuti karung basah dan peyiraman kontinu. Sedangkan perawatan dipercepat acceleration curing dapat dilakukan dengan uap steam curing dan penambahan zat aditif seperti superplasticizer atau silicafume.

3.2 Pengujian Benda Uji Silinder

3.2.1 Pengujian Kuat Tekan

Prosedur pelaksanaan dilakukan sebagai berikut ini. 1. Benda uji dikeluarkan dari bak perendam dan diletakkan di tempat kering kemudian didiamkan selama 1 hari agar kering 2. Timbang berat benda uji 3. Benda uji diletakkan secara sentris atau tepat di tengah-tengah alat penekan Compression Machine 4. Mesin dijalankan dengan penambahan beban secara konstan melalui kompresor 5. Lakukan pembebanan sampai jarum penunjuk skala beban tidak naik lagi dan catatlah angka yang ditunjukkan jarum penunjuk

3.3 Perencanaan Benda Uji Balok Berton Bertulang

Balok beton bertulang yang akan diuji memiliki dimensi 150 x 250 mm dengan panjang 3000 mm. Beban yang diberikan merupakan beban terpusat dari hydraulic jack dibagi menjadi dua masing-masing dengan 0,5P.

3.4 Pemasangan Baja Ringan Profil U

Proses pemasangan profil pada balok beton bertulang dilakukan pada dua sampel kemudian dibandingkan dengan balok tanpa perkuatan. Dalam pemasangan profil di sebelah kiri dan kanan, balok terlebih dahulu dibersihkan dan diratakan dahulu agar baut dynabolt dapat menembus balok dengan baik. Kemudian profil U disambung ke balok beton bertulang dengan dynabolt.