23
3.6.2 Parameter Pendukung
Parameter pendukung yang diamati antara lain intensitas cahaya, suhu,
kelembaban dan taksasi produksi buah. 1. Pengukuran itensitas cahaya
Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan Lux Meter LX-1010B. Mekanisme untuk memperoleh data adalah sebagai berikut ;
1. Dilakukan dengan 3 perlakuan yaitu ; - tanpa naungan sebagai control, diambil pada daerah sekitar tanaman kopi
yang tidak terdapat penaung - dibawah naungan sengon diatas tajuk tanaman kopi
- dibawah naungan lamtoro diatas tajuk tanaman kopi 2. Pengukuran intensitas cahaya dengan Lux Meter dilakukan dengan meletakkan
alat pendeteksi mengahadap keatas sesuai dengan posisi yang dikehendaki. Lalu nilai intensitas cahaya yang tertangkap oleh alat pendeteksi akan muncul
pada layar Lux Meter dengan satuan lux. 3. Data yang digunakan adalah nilai aktual dan presentase intensitas cahaya.
4. Nilai Persentase intensitas cahaya pada masing – masing plot dihitung dengan rumus : AB x 100
A = intensitas cahaya diatas tajuk tanaman kopi lux B = intensitas cahaya control lux
Jadi persentase intensitas cahaya yang didapat merupakan presntase cahaya yang diterima tajuk tanaman kopi.
2. Suhu dan Kelembaban Relatif
Pengukuran suhu dan kelembaban relatif dilakukan dengan menggunakan thermometer bola basah dan bola kering. Mekanisme untuk memperoleh data
adalah sebagai berikut ; 1. Termomter diletakkan pada pohon penaung dimasing – masing plot yang telah
dibuat.
24 2. Data suhu diambil pada jam 06.00, 11.00, 15.00 dan 19.00 WIB yang
dilakukan selama 7 hari. 3. Termometer yang digunakan akan menunjukkan suhu harian yang ada
dilapangan. 4. Kelembaban didapat dengan mencocokan nilai termometer bola basah dan
bola kering dengan alat pengukur kelembaban. 5. Nilai suhu dan kelembaban relatif dinyatakan dalam satuan
o
C dan persen. 3. Taksasi produksi buah
Nilai produksi tanaman dapat diketahui dengan melakukan taksasi produksi buah pada klon kopi robusta. Mekanisme untuk memperoleh data adalah
sebagai berikut ;
1. Pengukuran dilakukan dengan menghitung cabang produksi, rata – rata dompolan buah dan buah gelondong pada setiap klon kopi BP 358 dan BP
409 di setiap seluruh sampel tanaman. 2. Cabang produksi pada tanaman sampel terpilih dihitung menyeluruh.
Penghitungan dilakukan berdasarkan cabang primer, skunder dan tersier. 3. Dompolan buah dihitung beradasarkan cabang terpilih pada setiap arah utara,
timur, selatan dan barat yang kemudian dirata-rata. 4. Buah gelondong dihitung pada dompolan yang dihitung sebelumnya lalu
dirata – rata. 5. Data yang didapat nantinya digunakan untuk memperkirakan produksi klon
kopi robusta klon BP 358 dan BP 409 pertahun perhektar. 6. Nilai taksasi produksi dinyatakan dalam satuan kgha.
7. Cara penghitungan taksasi produksi adalah sebagai berikut : Jumlah pohonha X Rata-rata gelondongpohon X Rendemen
GelondongKg Catatan : gelondongkg dan rendemen diambil dari realisasi rata – rata
produksi 5 – 10 tahun terakhir. Gelondongkg = 750, Rendemen = 20 PTPN XII, 1997.
25
3.6 Pengolahan dan Interprestasi Data
Pengolahan dan penyajian data hasil pengamatan menggunakan software “Microsoft Excel 2007”. Data perbandingan SEM Standart error of the mean
dari masing – masing perlakuan dan hubungan antara hasil fotosintesis dengan parameter lainnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.