Hubungan Hasil fotosintesis dengan Klorofil Hubungan Hasil fotosintesis dengan N Total Daun

47

4.3.1 Hubungan Hasil fotosintesis dengan Klorofil

Hubungan hasil fotosintesis dengan kandungan klorofil daun yang dilakukan pada tanaman sampel selama percobaan disajikan pada gambar 4.16 yang menunjukkan pengaruh variabel X kandungan klorofil daun terhadap variabel Y hasil fotosintesis. Pada klon kopi robusta klon BP 358 dengan penaung lamtoro ◊ memiliki korelasi negatif ditunjukkan dengan persamaan Y = -0.0154X + 8.3154, memiliki korelasi yang cukup ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar R 2 = 0.3409. Pada klon kopi robusta klon BP 409 dengan penaung lamtoro □ korelasinya negatif ditunjukkan dengan persamaan Y = - 0.004X + 2.5855, memiliki korelasi yang sangat lemah ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar R 2 = 0.0437. Pada klon kopi robusta klon BP 358 dengan penaung sengon ▲ korelasinya positif ditunjukkan dengan persamaan Y = 0.001X + 0.2146, memiliki korelasi yang sangat lemah ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar R 2 = 0.1167. Pada klon kopi robusta klon BP 409 dengan penaung sengon ○ korelasinya positif ditunjukkan dengan Y = 0.0006X + 0.3556, memiliki korelasi yang sangat lemah ditunjukkan dengan koefisien korelasi R 2 = 0.0757. Gambar 4.16 Hubungan antara hasil fotosintesis dengan total klorofil. 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 480 490 500 510 520 530 H a s il F o to s in te s is F v F m Total Klorofil µmol.m -2 Lamtoro, BP 358 Lamtoro, BP 409 Sengon, BP 358 Sengon, BP 409 48

4.3.2 Hubungan Hasil fotosintesis dengan N Total Daun

Hubungan hasil fotosintesis dengan kandungan N total daun yang dilakukan pada tanaman sampel selama percobaan disajikan pada gambar 4.17 yang menunjukkan pengaruh variabel X kandungan N total daun terhadap variabel Y hasil fotosintesis. Pada klon kopi robusta klon BP 358 dengan penaung lamtoro ◊ memiliki korelasi negatif ditunjukkan dengan persamaan Y = -10.704X +21.533, memiliki korelasi yang cukup ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar R 2 = 0.3233. Pada klon kopi robusta klon BP 409 dengan penaung lamtoro □ korelasinya negatif ditunjukkan dengan persamaan Y = - 2.8022X + 6.0716, memiliki korelasi yang sangat lemah ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar R 2 = 0.0482. Pada klon kopi robusta klon BP 358 dengan penaung sengon ▲ korelasinya positif ditunjukkan dengan persamaan Y = 0.6636X - 0.5946, memiliki korelasi yang sangat lemah ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar R 2 = 0.106. Pada klon kopi robusta klon BP 409 dengan penaung sengon ○ korelasinya positif ditunjukkan dengan Y = 0.4609X - 0.2283, memiliki korelasi yang sangat lemah ditunjukkan dengan koefisien korelasi R 2 = 0.0764. Gambar 4.17 Hubungan antara hasil fotosintesis dengan N total daun. 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.93 1.94 1.95 1.96 1.97 1.98 1.99 H a s il F o to s in te s is F v F m N Total g.m -2 Lamtoro, BP 358 Lamtoro, BP 409 Sengon, BP 358 Sengon, BP 409 49

4.3.3 Hubungan Hasil fotosintesis dengan Daya Hantar Stomata