BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
IV.1 Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera YAPENTRA
Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera YAPENTRA didirikan dengan akta pada tanggal 20 april 1977 di bawah no 4, yang dibuat di depan tuan Walter
Siregar bertempat di Medan dan diresmikan pada tanggal 30 Oktober 1978. adapun yang menjadi perintis dari lembaga ini pada waktu itu adalah :
a. Tuan DR. Dominus Andar Lumbantobing sebagai perwakilan dari
Gereja Kristen Protestan Indonesia b.
Tuan Dominus Karel Sianturi sebagai perwakilan dari gereja Pentakosta di Indonesia yang berkedudukan di Siantar
c. MR. J. Wolf dari badan zending HBM sebagai perwakilan dari
Hildesheimer Blinden Mission yang berkedudukan di Hildesheim, Jerman
Dalam berbagai perjalanannya yayasan ini tentu mengalami berbagai perubahan terutama mengenai kepengurusannya. Dimana hal ini diawali dengan
pengunduran diri dari Marojahan Silalahi, S.H, selaku sekretaris pengurus yayasan dan kemudian digantikan oleh Ir.J.A. Situmorang pada tahun 1983 yang
bersangkutan pindah ke Lampung sehingga posisi sekretaris yang di pengang tidak tetap. Kemudian pada tahun 1987, Dominus Karel Sianturi melepaskan diri
dari lembaga tersebut dan pada tahun 1988 meninggal dunia. Oleh karena itu tidaka ada pengganti yang mau ditunjuk, sehingga secara struktural Gereja
Pentakosta menarik diri dari Yapentra sesuai dengan surat yang disampaikan pada
tanggal 5 April 1990. pada tahun 1991 , Drs Bistok Sirait, M.Scyang melayani selama 14 tahun juga mengundurkan diri secara managemen. Akhirnya tinggallah
Dr. Andar lumban tobing yang memagang yayasan Yapentra namun bukan berarti yayasan ini milik pribadi melainkan milik bersama.
Berdasarkan kondisi yang terjadi tersebut, maka Dr. Andar Lumbantobing menetapkan diri sebagai pendiri yayasan. Dimana hal terseburt ditetapkan dengan
surat keputusan tertanggal 31 Maret 1994 no. 23 maka dengan demikian yayasan ini didirikan oleh orang-orang yang terdiri dari :
a. Dominus Dr Andar
Lumbantobing b.
Dominus R.M.G Marbun, S.Th bishop GKPI
c. Rev. G.E. Schulte
perwakilan dari Hildescheimer Blinden Mission Disamping itu Hildescheimer blinden Mission HBM juga menunjuk Dra.
Saulan Siahaan sebagai perwakilan di YAPENTRA, kemudian tahun 1994 , kembali lagi instrukturisasi kepengurusan dari priode 1994-1999 yaitu :
j. Ketua
: Dominus M.S.E. Simorakkir, S,Th k.
Wakil Ketua : Poltak Panggabean
l. Sekretaris
: Drs. M. Manullang m.
Wakil Sekretaris : Domimus R.F. Simamora, S.Th n.
Bendahara : Ir. R. Pohan
o. Wakil Bendahara : Mayor B.L.Siallagan
p. Pengurus
: M.B.P. Sibarani
Sebagai lermbaga sosial yang bergerak dibidang pelayanan sosial yang dikhususkan bagi penderita cacat, maka YAPENTRA membuat program
pendidikan dan pengasuhan anak-anak tunanetra di YAPENTRA, dengan didasarkan pada pertimbangan –pertimbangan yang matang, yayasan pendidiakn
tunanetra berusaha mendirikan asrama yang memadai lengkap dengan fasilitasnya dengan harapan agar anak-anak tunanetra selama mengecap pendidikan di
YAPENTRA akan memperoleh kenyamana dalam melaksanakan pendidikan dan juga berinteraksi.
Agar tercapai keberhasilan dalam pengasuhan dan pendidikan anak-anak tunanetra yang dilaksanakan oleh YAPENTRA, maka yayasan melalui perangkat-
perangkatnya harus mampu menciptakan rasa aman dan nyaman yang di,ul;ai dengan pendidikan dini yang berazasan nilai kekeluargaan. Dermi mewujudkan
visi dan misi yayasan, dalam hal ini YAPENTRA berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia no XX, tahun 2003 yaitu tentang ’’Sistem Pendidikan
Nasional’’, pada bab I, ketentuan umum pasal 1 ayat 1 berbunyi ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinnya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan dan pengendalian diri, kepribadian
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara ”.
Seperti yang sudah diketahui bahwa Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera YAPENTRA berkecimpung dalam pekerjaan sosial yaitu pada bidang
pendidikan. Maka kegiatan mulia ini harus benar-benar dimantapkan supaya tercapai tujuan dan sasaran yang baik.
IV.2 Gambaran Umum YAPENTRA