Sistem Pemrosesan Pejualan Data Penelitian 1.

66

1. Sistem Pemrosesan Pejualan

Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan dalam bentuk penjualan. Departemen bagian pesanan penjualan yang bertanggung jawab pada wakil direktur utama pemasaran dngan melakukan proses entri pesanan penjualan. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum proses. Pengambil pesanan memiliki otorisasi umum untuk menyetujui pesanan dari pelanggan yang baik, artinya mereka yang tidak memiliki saldo yang tidak lewat jatuh tempo. Hal ini biasanya dicapai dengan membuat batas kredit saldo maksimum yang diizinkan untuk setiap pelanggan berdasarkan pada catatan kredit pelanggan dan kemampuannya untuk membayar. Untuk menyetujui kredit bagi pelanggan pemeriksaan file induk pelanggan untuk mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan memverifikasi bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah dengan saldo rekening yang ada tidak melebihi batas kredit. Proses ini dapat diotomatisasikan dengan menggunakan pemeriksaan edit lainnya selama proses entri pesanan yaitu pemeriksaan batas. • Pemeriksaan batas dapat membandingkan jumlah pesanan saldo rekening pelanggan yang ada dengan batas kredit pelanggan tersebut. Apabila pesanan baru tersebut tidak menyebabkan saldo rekening pelanggan melebihi batas kredit, maka pesanan tersebut diterima. • Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para pelanggan baru ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut atau 67 ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang belum dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit. Gambar 4.2 Diagram Arus Data Entry Pesanan Penjualan Sumber : PT. Bank Sumut Cabang Pembantu USU Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi persediaan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai perkiraan tanggal pengiriman. Akurasi proses ini adalah hal yang penting karena apabila catatan persediaan tidak akurat dan sesuai dengan kondisi terakhir, pelanggan bisa saja kecewa ketika terjadi penundaan tidak terduga dalam pemenuhan pesanan mereka tersebut. Selain memproses pesanan pelanggan dengan melakukan persetujuan kredit. Pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa proses entri pesanan penjualan meliputi pemberian jawaban atas permintaan pelanggan yaitu meupakan suatu cara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan dengan tujuan untuk mengubah 68 pelanggan yang loyal menjadi pelanggan yang puas dengan cara memperdalam hubungan tersebut. Untuk aktivitas pengiriman terdiri dari dua tahap mengambil dan mengepak pesanan kemudian mengirim pesanan tersebut. Departemen bagian pergudangann dan pengiriman melakukan aktivitas ini. Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan dengan jumlah yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan jumlah yang ditunjukkan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara langsung ke bagian pengiriman dari entri pesanan penjualan. Setelah staf administrasi bagian pengiriman menghitung barang yang dikirim dari gudang, jumlah pesanan penjualan, nomor barang dan jumlah barang yang akan dimasukkan dengan menggunakan terminal on-line.Proses ini memperbaharui field jumlah yang dimiliki dalam file induk persediaan. Proses ini juga menghasilkan slip pengepakan dan beberapa rangkap dokumen pengiriman. Sebuah salinan dokumen pengiriman dan slip pengepakan akan menyertai pengiriman tersebut. Departemen pengiriman menyimpan salinan kedua dokumen pengiriman untuk melacak mengkonfirmasikan pengiriman barang. Untuk sistem pemrosesan penjualan kredit komersil pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu USU melakukan sistem pemrosesan penjualan sebagai contoh dengan memberikan pemberian kredit kepada nasabah, dimana prosedur permohonan kredit adalah sebagai berikut: 69 BERKAS ASLI FOTOCOPY BERKAS ASLI DISPOSISI DISPOSISI PARAF PARA TANDATANGAN Gambar 4.3 DFD Prosedur Pemberian Kredit Sumber : PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu USU Calon Debitur Analis Kredit Pemimpin Seksi Pemasaran Pemimpin Seksi Pemasaran IINFORMASI KREDIT o JENIS KREDIT o PERSYARATAN KREDIT o PERIKSA KREDIT o PERIKSA FASILITAS KREDIT YANG SEDANG DINIKMATI o PERIKSA DATA BLACK LIST DOKUMEN KREDIT DOKUMEN KREDIT DOKUMEN KREDIT DOKUMEN KREDIT DOKUMEN KREDIT o SURAT PERMOHONAN KREDIT o IDENTITAS PEMOHON o LEGALITAS PERUSAHAANUSAHA o BIODATA USAHA o LAP.KEUANGAN 2 THN TERAKHIR o LEGALITAS AGUNAN o IDENTITAS AGUNAN o PEUSAHAAN DAN PEMILIK JAMINAN DOKUMEN KREDIT o COCOKKAN DENGAN ASLINYA STEMPEL DAN PARAF o PERIKSA KELENGKAPAN DAFTAR CHECK LIST o CHECK DATA NASABAH o BALCK LIST o REGISTRASI o BUAT TANDA TERIMA o EVALUASI AWAL TANDA TERIMA TANDA TERIMA 70 Langkah berikutnya adalah sebagai berikut: Prosedur Pengumpulan Data dan Verifikasi PARAF PARAF PARAF Gambar.4.4 DFD Prosedur Pengumpulan Data dan VErifikasi Sumber : PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu USU CALON DEBITUR ANALIS KREDIT Pimpinan Divisi Pemsaran Kredit Pemimpin Pemasara Kredit Pimp.Cab Waka. Cab DOKUMEN KREDIT SURAT TUGAS SURAT TUGAS SURAT TUGAS SURAT TUGAS SURAT TUGAS 1. Kunjungan kecalon debitur dilakukan minimal 2 orang petugas yang dilengkapi dengan kamera untuk pemotretan usaha agunan 2. Verifikasi data dan informasi a. pemeriksaan fisik b. pemeriksaan jenis usaha c. konfirmasi kepada pihak ketiga, antara lain: o perbankan, instansi terikat, supplier, konsumen, dan pesaing 3. Wawancara dengan calon debitur, antara lain: a. pengalaman usaha b. kondisi keuangan c. tujuan kredit 4. Peninjauan jaminan agunan dan periksa bukti-bukti kepemilikan 5. Dokumentasi kinjungan laporan keuangan dan taksasi agunan Dokumentasi Kunjung Dokumentasi Kunjung 71 Setelah pengumpulan data dan verifikasi, maka langkah berikutnya adalah menganalisis kredit, dimana prosedurnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: MEMORANDUM PEMBAHASAN KREDIT CATATAN CATATAN CATATAN KOMENTAR KOMENTAR KOMENTAR FORMULIR MEMORANDUM PENGUSULAN KREDIT PARAF PARAF TANDATANGAN CALON DEBITUR ANALIS KREDIT Pimpinan Divisi Kredit Pemimpin Pemasaran Kredit Pimp. Cabang Waka Cabang DOKUMEN KREDIT Kelompok Pemutus Kredit 1. Dokumen Kredit 2. Dokumen Kunjungan 1. ANALISA UMUM o ASPEK HUKUM o ASPEK MANAJEMEN o ASPEK KEUANGAN o ASPEK TEKNIS o ASPEK PEMASARAN o ASPEK JAMINAN o ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN 2. ANALISIS PROYEKSISIMULASI MEMORANDUM MERUMUSKAN KESIMPULAN SARAN, MELIPUTI: o PLAFOND,JANGKA WAKTU o SUKU BUNGA DAN BY KREDIT o PENINGKATAN JAMINAN o ASURANSI JAMINAN o SYARAT LAINNYA FMPK FMPK FMPK FMPK SPPK MPK MPK SPPK MPK SPPK MPK SPPK 72 MEMO PENOLAKAN KREDIT SURAT PENOLAKAN PROMOHONAN KREDIT Gambar 4.5 DFD Prosedur Analis Kredit Sumber :PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu USU Setelah melakukan analisis kredit langkah selanjutnya yang akan ditempuh yaitu persetujuan kredit yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Keputusan kredit terdiri dari dua bagian yaitu: a. Keputusan yang ditolak PARAF PARAF TANDATANGAN MEMO PENOLAKAN KREDIT SURAT PENOLAKAN PERMOHONAN CALON DEBITUR ANALIS KREDIT PIMPINAN DIREKSI PEMASARAN KREDIT PIMPINAN DIREKSI PEMASARAN PIMP.CAB WAKA CAB KELOMPOK PEMUTUS KREDIT SPPK MPK SPPK MPK SPPK MPK SPPK MPK SPPK MPK HARUS MENJELASKAN PERTIMBANGAN ALASAN PENOLAKAN KREDIT MPK HARUS MENJELASKAN PERTIMBANGAN ALASAN PENOLAKAN KREDIT 73 b. Keputusan kredit yang diterima dengan perubahan kondisi CATATAN CATATAN CATATAN Formulir Memorandum Pengusulan Kredit KOMENTAR KOMENTAR KOMENTAR CATATAN MEMORANDUM PENGUSULAN KREDIT PARAF PARAF TANDATANGAN MEMORANDUM PERMOHONAN EXCEPTION PARAF PARAF TANDATANGAN SURAT KEPUTUSAN KREDIT Gambar 4.6 DFD Prosedur Persetujuan Kredit Sumber : PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu USU NEGOSIASI NEGOSIASI 1. NEGOSIASI DENGAN CALON DEBITUR DAPAT DIDAMPINGI KASIRKABAG PEMASARAN 2. DALAM NEGOSIASI ANALIS KREDIT DIHARAPKAN TIDAK MEMBERIKAN KOMITMEN APAPUN SELAIN YANG TELAH DIPUTUSKAN DALAM FPMK 3. UNTUK PERSETUJUAN PENGECUALIAN ANALIS KREDIT MEMBUAT MEMO PERMOHONAN EXCEPTION MPE 4. PERSETUJUAN PENGECUALIAN DALAM HAL TERJADI PENYIMPANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DAN PROSEDUR KREDIT MISALNYA PENYIMPANGAN KETENTUAN JAMINAN MINIMUM 5. PENGAJUAN PENGECUALIAN DAPAT DILAKUKAN BERSAMAAN DENGAN FMPK MPE MPE MPE DIREKSI FMPK FMPK FMPK FMPK MPE SKK SKK SKK SKK ADMINISTRASI KREDIT 74

2. Sistem Penerimaan Kas