Pengawasan Intern Siklus Pendapatan dalam Penerapan Electronic Data Processing (EDP) Pada PT. Smart Glove Indonesia Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI

MEDAN

SKRIPSI

PENGAWASAN INTERN SIKLUS PENDAPATAN

DALAM PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING

(EDP) PADA PT. SMART GLOVE INDONESIA MEDAN

OLEH

NAMA

: FAIZA ELFIAN

NIM

: 060522080

Departemen

: AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Pengawasan Intern Siklus Pendapatan dalam Penerapan Electronic Data Processing (EDP) Pada PT. Smart Glove Indonesia Medan. Skripsi ini adalah benar hasil kerja saya sendiri melalui penelitian yang saya lakukan dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Ekstensi S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh pihak Universitas Sumatera Utara.

Medan, Januari 2012 Yang Membuat Pernyataan

FAIZA ELFIAN


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rezeki, nikmat karunia dan anugerah yang telah menyertai, membimbing, dan memberikan kemampuan serta kekuatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengawasan Intern Siklus Pendapatan dalam Penerapan Electronic Data Processing Pada PT. Smart Glove Indonesia Medan”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengetahuan dan pengalaman penulis berjumlah cukup untuk menyempurnakan skripsi ini, sehingga masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penggunaan bahasa maupun daam penyajian materi. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Adapun skripsi ini dapat diselesaikan hanya dengan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini Penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.si Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Ibu Dra. Nurzaimah SE MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukan serta sumbangan pemikirannya dalam mengarahkan dan membimbing Penulis dengan penuh kesabaran sampai Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA. Ak, selaku Dosen Pembanding dan Penguji 1 dan Ibu Dra Erlina, MSi, Ak selaku Dosen Pembanding dan Penguji 2 yang bersedia memberikan sumbangan saran dan pemikirannya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Fauziah dan Seluruh karyawan/i PT. Smart Glove Indonesia yang telah memberikan bantuan kerjasama dan dukungan morilnya

6. Ayahanda Elfian Samad dan Ibunda Safrida yang telah memberikan doa dan dukungan baik materil dan motivasi kepada penulis, adik-adik saya serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan namanya.

Semoga penulisan skripsi ini akan berguna dan bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tidak terkira kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

Medan, Januari 2012 Penulis,

Faiza Elfian


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara penerapan electronic data processing (EDP) pada siklus pendapatan perusahaan apakah telah sesuai dengan proses pengolahan data akuntansinya.

Dalam perusahaan yang menggunakan komputer, proses pengolahan data akuntansinya dapat dilakukan dengan tepat karena EDP telah dilengkapi dengan kemampuan teknis untuk mengolah data-data yang ada berdasarkan program-program yang dimasukkan ke dalam komputer. Data yang diperoleh dapat segera diproses dengan cepat dan tepat hingga pada akhirnya menjadi informasi.

Dari analisa penelitian maka penulis dapat melihat bahwa peranan dari komputer jelaslah sangat besar dalam menjamin terlaksananya kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien. Sehingga dari analisa tersebut penulis mengetahui bahwasannya penerapan EDP dalam pengolahan siklus pendapatan, khususnya penjualan tunai dan penjualan kredit telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Kata kunci : Siklus pendapatan, Pengolahan data berbasis Electronic data Processing, Pengendalian internal terhadap Siklus Pendapatan


(6)

ABSTRACT

This research was purpose to know how the way of applying electronic data processing of revenue cycle on the company if it has appropriate with the accounting data processing.

On the company which use computer, accounting data processing can be done exactly because electronic data processing have been completed with technical ability to process data, based on programs which entered in the computer. The data can be process soon quickly and exactly until it will become information at the end.

From the research analysis, so that writer can see that the part of computer was very important in guaranteed the implementation of company job to be effective and efficient. From that analysis, witer knew that applying electronic data processing of revenue cycle, especially on cash and credit sales cycle was been done effective and efficient.

Key Word : Revenue cycle, Data Processing Based on Electronic Data


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Sistem Pengawasan Intern ... 7

1. Pengertian Pengawasan Intern ... 7

2. Tujuan Sistem Pengawasan Intern ... 9

3. Komponen Sistem Pengawasan Intern ... 9

4. Prinsip-prinsip Pengendalian Intern ... 11

B. Siklus Pendapatan ... 13

1. Pengertian Siklus Pendapatan... 13

2. Tujuan dan Fungsi siklus Pendapatan ... 15

3. Penggolongan siklus pendapatan dari penjualan tunai dan penjualan kredit ... 17


(8)

C. Sistem Pengolahan Data Elektronik ... 20

1. Pengertian Sistem Pengolahan Data Elektronik ... 20

2. Unsur-Unsur Sistem Pengolahan Data Elektronik ... 20

3. Sistem Pengolahan Data Berbasis Komputer ... 24

4. Sistem Pengolahan Data Pendapatan dengan EDP ... 26

5. Sistem Pengawasan Intern dalam Pengolahan Data Pendapatan ... 28

6. Kerangka Konseptual ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Tempat Penelitian ... 38

B. Data Penelitian ... 38

1. Data Primer ... 38

2. Data Sekunder... 38

C. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Teknik Wawancara ... 39

2. Teknik Observasi ... 39

D. Metode Analisa Data ... 39

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 40

A.Data Penelitian 1. Gambaran Umum PT. Smart Glove Indonesia Medan ... 40

2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 40

3. Konfigurasi Komputer Perusahaan ... 42

4. Siklus pendapatan dari penjualan tunai dan penjualan kredit ... 45

5. Pengendalian sistem komputerisasi dalam pengolahan data penjualan perusahaan ... 49


(9)

B. Analisis hasil penelitian ... 54

1. Analisis Penerapan Sistem Komputerisasi dalam Pengolahan data Pendapatan ... 54

2. Analisis Siklus Pendapatan dari Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit ... 55

3. Analisis Pengawasan Internal Atas Pengolahan Data Pendapatan dengan EDP ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Struktur Organisasi PT. Smart Glove Indonesia Lampiran II : Siklus Pendapatan dari Penjualan Tunai


(11)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara penerapan electronic data processing (EDP) pada siklus pendapatan perusahaan apakah telah sesuai dengan proses pengolahan data akuntansinya.

Dalam perusahaan yang menggunakan komputer, proses pengolahan data akuntansinya dapat dilakukan dengan tepat karena EDP telah dilengkapi dengan kemampuan teknis untuk mengolah data-data yang ada berdasarkan program-program yang dimasukkan ke dalam komputer. Data yang diperoleh dapat segera diproses dengan cepat dan tepat hingga pada akhirnya menjadi informasi.

Dari analisa penelitian maka penulis dapat melihat bahwa peranan dari komputer jelaslah sangat besar dalam menjamin terlaksananya kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien. Sehingga dari analisa tersebut penulis mengetahui bahwasannya penerapan EDP dalam pengolahan siklus pendapatan, khususnya penjualan tunai dan penjualan kredit telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Kata kunci : Siklus pendapatan, Pengolahan data berbasis Electronic data Processing, Pengendalian internal terhadap Siklus Pendapatan


(12)

ABSTRACT

This research was purpose to know how the way of applying electronic data processing of revenue cycle on the company if it has appropriate with the accounting data processing.

On the company which use computer, accounting data processing can be done exactly because electronic data processing have been completed with technical ability to process data, based on programs which entered in the computer. The data can be process soon quickly and exactly until it will become information at the end.

From the research analysis, so that writer can see that the part of computer was very important in guaranteed the implementation of company job to be effective and efficient. From that analysis, witer knew that applying electronic data processing of revenue cycle, especially on cash and credit sales cycle was been done effective and efficient.

Key Word : Revenue cycle, Data Processing Based on Electronic Data


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan utama akuntansi adalah untuk memberikan informasi keuangan yang dipergunakan pihak manajemen suatu perusahaan maupun pihak-pihak lain di luar perusahaan, seperti pemegang saham dan kreditur untuk pengambilan keputusan. Bagi manajemen perusahaan, akuntansi sebenarnya merupakan alat untuk memberikan informasi tentang kejadian-kejadian yang bersifat finansial dalam satu periode tertentu. Dengan demikian manajemen mampu menguasai keadaan perusahaan dan dapat menguasai jalannya perusahaan.

Dalam perusahaan yang masih kecil, maka jaringan operasinya tentu masih terbatas, data yang akan diolah biasanya juga masih terbatas. Cara dan teknik pencatatan yang konvensional mungkin masih memadai digunakan untuk melayani seluruh kebutuhan perusahaan. Namun dengan semakin berkembangnya perusahaan, yang tentunya pula akan diikuti dengan semakin kompleksnya data yang akan diolah, serta perkembangan dunia usaha yang begitu pesat khususnya dalam era reformasi ini, telah mendorong para usahawan yang bergerak di bidang usaha industri, dagang maupun jasa untuk mengembangkan cara-cara yang inovatif dalam pengelolaan informasi untuk mencapai tujuan perusahaan secara optimal dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas usaha.

Majunya dunia usaha juga mengakibatkan pengelolaan data akuntansi yang semakin kompleks yang tentunya memerlukan pengelolaan data secara


(14)

cepat, tepat dan akurat dalam pencapaian tujuan perusahaan yang efisien dan efektif. Untuk mengatasi hal ini maka kebanyakkan perusahaan terutama yang berskala besar memanfaatkan dan mempergunakan perkembagan teknologi yang ada, yakni penggunaan EDP sebagai sarana dalam proses pengelolaan data akuntansinya.

EDP mempunyai banyak keunggulan-keunggulan dari pada pengelohan data akuntansi yang di lakukan secara manual atau pengolahan data akuntansi dengan lebih mengandalkan peranan manusia. Penggunaan EDP jauh lebih baik daripada penggunaan secara manual, karena dengan EDP dapat dilakukan pengolahan dan penyimpanan data akuntansi dalam jumlah yang banyak, serta prosesnya berlangsung dalam waktu yang singkat sehingga lebih efisien dan efektif.

Dalam perusahaan yang menggunakan komputer, proses pengolahan data akuntansinya dapat dilakukan dengan tepat karena EDP telah dilengkapi dengan kemampuan teknis untuk mengolah data-data yang ada berdasarkan program-program yang dimasukkan ke dalam komputer. Data yang diperoleh dapat segera diproses dengan cepat dan pada akhirnya akan menjadi informasi.

Informasi merupakan output dari data. Data inilah yang nantinya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan dalam menetapkan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan. Banyak manfaat dan kegunaan yang diperoleh dari penerapan komputer dan telah menjadikan komputer itu sendiri sangat penting dan mutlak. Kemutlakkannya itu merupakan pendorong pemakai komputer dalam perusahaan yang berskala besar, sehingga akhirnya mampu menyajikan informasi


(15)

dengan prinsip tepat waktu, tepat guna, tepat sasaran dan lebih dapat dipercaya kebenarannya.

Adanya penggunaan sistem akuntansi yang baik akan mampu menyediakan informasi yang tepat pada waktunya, mampu mengamankan harta perusahaan dan mampu membuat biaya perusahaan seefisien mungkin, sehingga komputer sebagai alat bantu dapat mengolah dan menghasilkan informasi yang baik dan memadai. Penerapan EDP dalam pengolahan data akuntansi tentunya juga memerlukan adanya suatu pengawasan intern atas komputer itu sendiri. Untuk itu manajemen harus mampu menentukan pengawasan intern yang memadai sehingga pengolahan data nantinya mampu menghasilkan informasi yang aktual dan dapat dipercaya.

Dalam hal ini perlu diadakan penilaian atau evaluasi terhadap pengawasan intern yang digunakan dalam pengolahan data akuntansi dengan menggunakan EDP yang bertujuan untuk menentukan bukti-bukti yang harus dikumpulkan berdasarkan kecukupan pengawasan yang ada, dan teknik pengawasan internal dalam sistem pengolahan data dengan menerapkan EDP sehingga didapatkan informasi mengenai Sistem Akuntansi dan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sesungguhnya mampu beroperasi sesuai dengan rencana.

Unsur akuntansi memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. Unsur kas merupakan unsur asset perusahaan yang paling penting, karena sifatnya yang paling likuid atau lancar dan rentan terhadap usaha-usaha terjadinya penyalahgunaan. Lagi pula bagian terbesar dari total transaksi bisnis perusahaan


(16)

pada umumnya melibatkan penerimaan dan pengeluaran kas sehingga dibutuhkan pengelolaan akuntansi secara kompleks.

Hal-hal yang telah di uraikan di atas mendorong penulis untuk menentukan pengolahan data akuntansi khususnya dalam siklus pendapatan sebagai lingkup pembahasan dan menetapkan PT. Smart Glove Indonesia Medan dimana perusahaan telah menggunakan komputer sebagai sarana dalam melaksanakan aktivitas maupun dalam pengolahan data akuntansinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat melihat bahwa peranan dari komputer jelaslah sangat besar dalam menjamin terlaksananya pelaksanaan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien sehingga mendorong penulis untuk melakukan riset pada perusahaan yang bergerak dalam penjualan sarung tangan dan bagaimana cara perusahaan melakukan pengawasan. Hal ini penulis tuangkan dalam skripsi yang berjudul ” Pengawasan Intern Siklus Pendapatan dalam Penerapan Electronic Data Processing (EDP) Pada PT Smart Glove Indonesia Medan.”


(17)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dan uraian mengenai latar belakang permasalahan tersebut, dimana cakupan pengawasan intern sangat luas, maka penulis membatasi masalah agar mempermudah penulis serta untuk mempersempit ruang lingkup pembahasan.

Penulis mencoba merumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah Pengawasan Intern Siklus Pendapatan dalam Penerapan Electronic Data Processing (EDP) Pada PT Smart Glove Indonesia Medan sudah berjalan efektif?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini dimaksud untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu :

1. Untuk meneliti secara jelas bagaimana pengawasan intern siklus pendapatan dalam penerapan EDP pada PT. Smart Glove Indonesia Medan yang dihubungkan dengan teori-teori yang berlaku.

2. Untuk dapat mengamati dan menganalisis serta menarik kesimpulan, sejauh mana sistem pengawasan intern siklus pendapatan pada penerapan EDP pada PT. Smart Glove Indonesia Medan, apakah sudah efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan.


(18)

D. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian adalah :

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat mengembangkan wawasan dan pengetahuan penulis tentang aplikasi ilmu dan teori yang diperoleh di perkuliahan dengan penerapan yang sesungguhnya. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan menjadi bahan

pertimbangan dan masukan dalam pengolahan data pendapatan. 3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan referensi dalam bidang struktur pengawasan intern dalam pengolahan data pendapatan untuk penelitian selanjutnya.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. SISTEM PENGAWASAN INTERN 1. Pengertian Pengawasan Intern

Pengertian pengawasan internal dalam arti luas dapat dibagi dua yaitu pengawasan administratif dan pengawasan akuntansi. Pengawasan administrasi meliputi rencana organisasi dan semua cara serta prosedur-prosedur yang berhubungan dengan efisiensi usaha dan ketaatan terhadap kebijakan pimpinan perusahaan. Pengawasan akuntansi meliputi rencana organisasi dan semua cara serta prosedur-prosedur yang berhubungan dengan pengamanan harta milik perusahaan serta dapat dipercayanya laporan keuangan.

Pengawasan internal sangat penting dalam perkembangan operasi perusahaan, karena masalah-masalah yang timbul sangat kompleks. Dengan demikian, diperlukan suatu pengawasan internal yang baik dan memadai. sesuai dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan dunia usaha, istilah pengawasan internal pun mengalami perkembangan tidak hanya untuk mengawasi kecermatan dari pembukuan, tetapi mempunyai arti luas yaitu meliputi seluruh organisasi perusahaan.

Menurut Boynton dkk (2003 : 373) Pengawasan adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut : a. Keandalan pelaporan keuangan

b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku c. Efektivitas dan efisiensi operasi


(20)

Pengawasan intern merupakan suatu proses, ini berarti alat untuk mencapai suatu akhir, bukan akhir itu sendiri, pengawasan intern terdiri dari serangkaian tindakan yang meresap dan terintegrasi dengan tidak ditambahkan kedalam infrastruktur suatu entitas. Pengawasan intern dilaksanakan oleh orang bukan hanya suatu dewan direksi, manajemen dan personel lainnya.

Pengawasan dapat diharapkan untuk menyediakan hanya keyakinan yang memadai bukan keyakinan yang mutlak kepada manajemen dan dewan direksi suatu entitas karena keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengawasan intern dan perlunya mempertimbangkan biaya dan manfaat relatif dari pengadaan pengawasan. Pengawasan intern diarahkan pada pencapaian tujuan dalam kategori-kategori yang saling tumpang tindih dari pelaporan keuangan kepatuhan dan operasi-operasi.

Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 18) Sistem Pengawasan Intern adalah suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk :

a. Mengamankan aktiva perusahaan

b. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi c. Meningkatkan efisiensi

d. Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengawasan intern bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan dan pencurian yang dilakukan oleh pihak di dalam maupun diluar perusahaan, selain itu pengawasan intern


(21)

juga harus dapat memudahkan pelacakan kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak, demikian rupa sehingga memperlancar prosedur audit.

Agar dapat berjalan efektif pengawasan intern memerlukan adanya pembagian tanggung jawab secara khusus, tujuannya adalah agar setiap karyawan dapat mengkonsentrasikan perhatian kepada lingkup tanggungjawabnya masing-masing sehingga tidak ada suatu fungsi yang tidak tertangani.

2. Tujuan Sistem Pengawasan Intern

Menurut Warren dkk (2005 : 236) Tujuan Pengendalian Intern : Pengendalian intern memberikan jaminan yang wajar bahwa :

a. Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha. Pengendalian internal dapat dilindungi aktiva dari pencurian, pengelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran paling paling serius terhadap pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan. b. Informasi bisnis akurat

Informasi bisnis yang akurat dperlukan demi keberhasilan usaha. Penjagaan aktiva dan informasi yang akurat sering berjalan seiring. Sebabnya adalah karena karyawan yang ingin menggelapkan aktiva juga perlu menutupi penipuan tersebut dengan menyesuaikan catatan akuntansi.

c. Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan

Perusahaan harus mematuhi perundang-undangan dan peraturan yang berlaku serta standar pelaporan keuangan.

3. Komponen Sistem Pengawasan Intern

Menurut Guy (2002 : 226) Mengidentifikasikan: Lima komponen pengawasan internal yang saling berhubungan sebagai berikut:

a. Lingkungan pengendalian (Control Environment) b. Penilaian resiko (risk assessment)

c. Aktivitas pengendalian (Control Activities)

d. Informasi dan komunikasi (Information and Communication) e. Pemantauan (Monitoring)


(22)

a. Lingkungan pengendalian (Control Environment), Menentukan kualitas entitas dengan mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orang disekitarnya. Lingkungan pengendalian merefleksikan keseluruhan sikap, kesadaran, dan tindakan dewan direksi, manajemen, karyawan serta pihak-pihak lainnya mengenai pentingnya pengendalian tersebut dan penekanan yang diberikannya dalam sebuah entitas,

b. Penilaian resiko (Risk Assessment), Semua entitas besar atau kecil, berorientasi pada laba maupun nirlaba, jasa atau manufaktur akan menghadapi resiko. Banyak dari resiko-resiko tersebut, jika tidak diantisipasi, dapat menyebabkan salah saji dalam laporan keuangan entitas,

c. Aktivitas pengendalian (Control Activities), Kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh manajemen untuk mengantisipasi resiko yang dapat menghalangi entitas mencapai tujuannya,

d. Informasi dan komunikasi (Information and Communication), komponen ini terdiri dari sistem informasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan dan bagaimana mengkomunikasikan informasi tersebut. Sistem informasi pelaporan keuangan yang mencakup sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, menyatakan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat dan


(23)

melaporkan transaksi entitas serta untuk mempertahankan akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang berkaitan,

e. Pemantauan (Monitoring), proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal dari waktu ke waktu.

4. Prinsip-Prinsip Pengendalian Internal

Menurut Weygandt dkk (2007 : 455) “Prinsip-prinsip pengendalian internal meliputi pembentukan tanggung jawab, pemisahan tugas, prosedur dokumentasi, pengendalian fisik, mekanik dan elektronik, verifikasi internal independent dan pengendalian lainnya”.

Penjelasan prinsip-prinsip tersebut diatas adalah sebagai berikut: a. Pembentukan tanggung jawab :

Karakteristik penting dalam pengendalian internal adalah penyerahan tanggung jawab kepada karyawan tertentu. Pengendalian akan paling efektif jika hanya seseorang yang bertanggung jawab pada sebuah pekerjaan tertentu.

b. Pemisahan tugas merupakan hal yang tak terelakkan dalam sistem pengendalian internal. Ada dua penerapan yang umum dari prinsip ini :

1) Aktivitas-aktivitas terkait seharusnya ditugaskan ke orang yang berbeda-beda

2) Penciptaan akuntabilitas (dengan pencatatan) atas asset yang seharusnya terpisah dari penjagaan fisik asset tersebut. c. Prosedur dokumentasi


(24)

Dokumen memberikan bukti bahwa transaksi dan peristiwa sudah terjadi. Beberapa prosedur seharusnya ditetapkan untuk dokumen : dokumen seharusnya diberi nomor terlebih dahulu (prenumbered), seluruh dokumen dihitung dan penyerahan dokumen ke departemen yang benar sehingga membantu penjaminan pencatatan transaksi tepat waktu.

d. Pengendalian fisik,mekanik dan elektronik

Penggunaan pengendalan fisik, mekanik, dan elektronik adalah penting. Pengendalian fisik sangat terkait dengan perlindungan aset. Pengendalian mekanik dan elektronik juga melindungi aset; sebagian mempertinggi keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi.

e. Verifikasi internal independen

Sebagian besar pengendalian internal memberikan verifikasi internal independen. Prinsip ini melibatkan tinjauan, perbandingan, dan rekonsiliasi data yang dibuat oleh karyawan lain. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari verifikasi internal independen :

1) Verifikasi seharusnya dilaksanakan setiap periodik atau mendadak

2) Verifikasi seharusnya dilaksanakan oleh seseorang yang independen atas karyawan yang bertanggungjawab atas informasi terkait.


(25)

3) Perselisihan dan pengecualian seharusnya dilaporkan di tingkat manajemen yang dapat memberikan tindakan korektif.

Diperusahaan besar, verifikasi internal independen sering ditugaskan kepada auditor internal. Auditor internal adalah karyawan yang mengevaluasi secara berkesinambungan tingkat efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan.

B. SIKLUS PENDAPATAN 1. Pengertian Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan mencakup fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk mengubah produk atau jasa menjadi pendaatan (dari pelanggan).

Menurut Romney dan Steinbart (2003 : 359) ”The revenue cycle is a recuring set of business activity and related information processing operation associated with providing good and services to customer and collecting cash in payment for those sales”.

Bodnar dan Hopwood (2003 : 265) menyatakan bahwa ”An organization’s revenue cycle include the functions required to exchange its product or servise with customer. Common fungtion include credit granting, order taking and processing, shipment of goods, billing and account receivable or cash receipt”.

Dari dua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa siklus pendapatan dari suatu organisasi adalah suatu kegiatan yang menyediakan


(26)

barang dan jasa kepada pelanggan dan menagih kas dari penjualan-penjualan tersebut. Siklus pendapatan dapat dibagi dalam dua subsistem yaitu: Subsistem penjualan dan subsistem penerimaan kas. Adapun bagian-bagian yang bertugas dalam siklus pendapatan adalah bagian pesanan penjualan, yang berfungsi untuk menerima pesanan penjualan, selanjutnya akan diproses bagian kredit. Apabila pesanan penjualan telah disetujui, maka pesanan penjualan akan diproses lebih lanjut pada bagian pemerosesan dan pencatatan. Pada bagian pemerosesan dan pencatatan akan dibuat faktur penjualan akan disiapkan oleh bagian gudang dan dikirim oleh bagian pengiriman. Penerimaan penjualan tunai akan dicatat oleh bagian bagian penerimaan kas sedangkan penjualan kredit akan dicatat sebagai piutang.

Perusahaan dalam mencapai penerimaan kas secara makasimal melakukan kebijakan-kebijakan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Ada perusahaan yang dalam mencapai efisiensi dengan melakukan penekanan pada biaya, ada yang secara terus menerus melakukan inovasi sehingga diperoleh produk yang berkualitas, ataupun dengan cara memasarkan produk dan jasa pada suatu pasar tertentu, misalnya pasar berdasarkan geografis dan lain sebagainya.

Pengertian pendapatan secara umum adalah adanya kenaikan nilai ekonomis selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan, penambahan aktiva atau penurunan kewajiban-kewajiban selama satu periode melalui penyerahan barang atau jasa atau kegiatan lain yang merupakan usaha pokok perusahaan. Kenaikan nilai ekonomi ini melalui


(27)

adanya proses produksi bagi perusahaan industri, sedangkan bagi perusahaan jasa karena adanya proses pertukaran jasa.

Pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia di dalam Standar Akuntansi Keuangan mendefenisikan ”Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

2. Tujuan dan Fungsi Siklus Pendapatan a. Tujuan Siklus Pendapatan

Seperti yang telah dijelaskan mengenai pengertian dan siklus pendapatan, bahwa pada dasarnya siklus pendapatan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka merubah produk atau jasa kepada pelanggan dan akan memperoleh pendapatan dari kegiatan tersebut.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa tujuan umum dari siklus pendapatan itu sendiri adalah menukar produk atau jasa tersebut menjadi kas. Secara rinci tujuan dari siklus pendapatan itu adalah sebagai berikut:

i. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan yang cukup untuk membayar kredit, hal ini perlu dilakukan


(28)

iii. Mengirimkan barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen kepada waktu yang telah disepakati

iv. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu

v. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatnya

vi. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembeli vii. Melindungi barang dan kas sampai saat dikirim atau dideposit viii. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan

dengan penjualan barang dan jasa.

b. Fungsi Siklus Pendapatan

i. Mendapatkan pesanan dari pembeli ii. Memeriksa status kredit pembeli iii. Mencatat dan proses data penjualan

iv. Menyiapkan barang yang yang akan dikirim yang kemudian akan mengirimkannya kepada pembeli.

v. Menagih konsumen, menerima pembayaran dan menyimpannya dibank

vi. Menyelenggarakan catatan piutang

vii. Memindah bukukan transaksi ke buku besar


(29)

3. Penggolongan siklus pendapatan dari penjualan tunai dan kredit

Mulyadi dan kanaka (1998 : 35) menggolongkan siklus pendapatan menjadi lima kelompok transaksi, yaitu: ”Penjualan kredit, Penjualan tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian dan penghapusan piutang”. Dimana sesuai dengan perumusan masalah, penulis membatasi dan membahas masalah pada siklus penjualan tunai dan penjualan kredit.

Menurut Hall (2001:182) langkah-langkah aktivitas dari sistem penjualan sebagai berikut:

a. Proses penjualan dimulai dari pelanggan menghubungi departemen penjualan. Bentuk hubungan itu dapat melalui telepon, surat atau datang secara langsung. Departemen penjualan akan menangkap seluruh detail informasi dari kejadian tersebut dan mencatatnya pada pesanan penjualan. Informasi ini akan menyebabkan terjadinya beberapa kegiatan lainnya.

b. Langkah pertama dari proses penjualan adalah melakukan pengesahan transaksi dengan melalui proses persetujuan kredit untuk pengiriman.

c. Saat kredit tersebut sudah disetujui, informasi penjualan akan diteruskan ke departemen penagihan, pergudangan dan pengiriman. d. Langkah selanjutnya adalah mengirimkan barang dagangan, yang

harus dilakukan segera setelah persetujuan kredit diperoleh. Jika proses tersebut berjalan terlalu lama, pelanggan kemungkinan


(30)

pengiriman akan merekonsiliasi barang yang diterima dari gudang dengan informasi penjualan yang sudah terlebih dahulu. Langkah ini digunakan untuk memastikn bahwa perusahaan mengirimkan barang yang tepat ke pelanggan. Apabila ditemukan kesalahan, seperti salah dalam pengambilan barang atau salam dalam kuantitas barang dari gudang, hal tersebut sudah seharusnya dapat didefenisikan pada langkah ini. Apabila semua kondisi sudah sesuai dengan pesanan, maka barang dagangan akan dikemas dan dikirimkan melalui perusahaan angkut angkutan umum ke pelanggan. Kemudian informasi pengiriman akan diteruskan ke proses penagihan.

e. Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen-dokumen yang relevan dengan transaksi tersebut (produk, harga, biaya penguangan, angkutan, pajak dan syarat-syarat potongan harga) dan menagihkannya ke pelanggan. Informasi ini akan diteruskan ke proses piutang dan proses pengendalian persediaan.

f. Bagian piutang menerima informasi penagihan dan mencatatnya ke dalam catatan atau laporan keungan.

g. Secara berkala (setiap batch, harian, mingguan, bulanan dan seterusnya) proses penagihan, piutang dan pengendalian persediaan melakukan perhitungan rekapitulasi dan meneruskan informasi ini ke proses buku besar umum. Rekapitulasi ini termasuk total penjualan dari penagihan dan total kenaikan jumlah piutang dan


(31)

total penurunan persediaan. Berdasarkan informasi tersebut, buku besar umum melakukan proses ke setiap rekening yang dipengaruhi oleh setiap transaksi penjualan selama periode berjalan. Bila saldo rekapitulasi cocok maka secara keseluruhan proses diasumsikan berjalan dengan benar.

C. SISTEM PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK 1. Pengertian Sistem Pengolahan Data Elektronik

Menurut Skousen dan Stice (2002:59) ”sistem pemrosesan data elektronik adalah sistem-sistem akuntansi dengan menggunakan komputer dengan berkecepatan tinggi. Sistem-sistem demikian memungkinkan kecepatan dan keakuratan yang tinggi di dalam pemrosesan sejumah besar data akuntansi”.

Jadi, sistem pengolahan data elektronik ditandai dengan penggunaan perangkat komputer, hal ini dapat dipahami karena komputer merupakan peralatan elektronik yang mampu berperan sebagai alat yang bekerja secara elektronik dan otomatis. Dengan adanya sistem pengolahan data elektronik memungkinkan adanya sentralisasi proses pembukuan, transaksi keuangan, dan pembuatan laporan yang lebih teliti dan cepat.

2. Unsur-unsur Sistem Pengolahan Data Elektronik

Dalam sistem informasi yang terkomputerisasi maka unsur-unsur sistem EDP terdiri dari:


(32)

a. Jaringan Komunikasi

Jaringan komunikasi timbul jika suatu komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Jaringan komunikasi itu terdiri dari Wide Area Network (WAN) biasanya mencakup lebih dari satu wilayah metropolitan dan Local Area Network (LAN) mencakup wilayah kecil seperti sebuah gedung atau kelompok yang berdekatan satu sama lain

b. Hardware

Hardware adalah seluruh komponen yang membentuk suatu sistem komputer dan peralatannya yang memungkinkan komputer untuk melaksanakan tugasnya. Hardware dapat dikelompokkan ke dalam dua komponen utama, yaitu:

i. Input unit (Input Device) berfungsi untuk membaca data input dari media input.

ii. Central Processing Unit (CPU) merupakan otak komputer. CPU terdiri dari:

• Control unit, yang terdiri dari instruction interpenter (perintah menterjemah), location control (lokasi perhitungan) dan

arithmetic register (salinan perintah yang dijalankan).

Arithmetic Logical Unit (ALU) yang berfungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan perhitungan dan logika seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.


(33)

• Storage (memory) unit yang berfungsi untuk menyimpan data yang akan diproses dan instruksi-instruksi untuk bagian yang lain dari CPU.

• Output unit (output device) yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pengelolaan CPU melalui main storage.

Computer Communication unit yang berfungsi untuk menghubungkan antara pemakai CPU atau dengan pemakai lainnya. Untuk topologi network dalam LAN secara garis besar terdiri dari star network (hubungan dalam jalur data/bis) dan ring network (hubungan berbentuk cincin atau alur data yang terjadi searah dari satu kode ke kode yang lain, dan seterusnya).

Gambar 2.2 Component of Computer

Sumber : Bodnar dan Hopwood (2007:72)

Perform Processing Task to Assit CPU

Send Data to CPU

Communicater Data to User

Secondary Data and Program

CPU Executes Instruction


(34)

c. Software

Software adalah kumpulan dari program-program, prosedur-prosedur dan peralatan untuk sistem-sistem dan mendesain program dan analisa. Secara umum software terdiri dari dua jenis, yaitu:

i. Program sistem operasi, program ini merupakan susunan instruksi yang dibuat sehingga komputer sebagai mesin berada dalam kondisi siap kerja untuk menjalankan perintah lebih lanjut.

ii. Program aplikasi, program ini merupakan susunan instruksi yang dibuat untuk suatu maksud atau proses perhitungan nota yaitu berupa perintah mengalikan produk dengan tarif.

d. Produser

Produser sistem komputerisasi merupakan suatu urutan langkah operasi administrasi dalam siklus pendapatan data akuntasi perusahaan dengan maksud mencapai keseragaman penanganan atas transaksi usaha yang berulang.

e. Brainware

Brainware adalah operator atau orang yang memerintahkan komputer untuk melakukan suatu operasi atau dapat disebut bahwa brainware adalah pengguna komputer. Tanpa keahlian seorang brainware, komputer hanyalah kumpulan benda mati yang tidak berarti apa-apa. Brainware terdiri dari:


(35)

i. Analis sistem (system analyst), yaitu personel yang bertugas untuk mengadakan studi kelayakan, survey dan mendesain yang akan diterapkan terhadap pemakaian komputer.

ii. Programmer, yaitu personel yang bertugas untuk mengadakan perencanaan program, membuat program, menguji coba sistem dan mengadakan dokumentasi.

iii.Operator, yaitu personel yang bertugas mengaktifkan mesin, mengoperasikan serta memberhentikan mesin komputer.

iv.Data preparation (penyaji/penyedia data), yaitu personel yang bertugas untuk melakukan pemasukan bentuk kode (hasil program kode dari programmer) ke media input atau output, melakukan pemasukan dari sumber dokumen, serta melakukan verifikasi benar salahnya pemasukan tersebut.

v. Schedule, yaitu personel yang bertugas untuk menerima dan membukukan job-job dari user yang telah siap dilaksanakan komputer, menyediakan job-job tersebut ke operator untuk diolah, untuk selanjutnya memeriksa dan membukukannya.

vi. Librarian, yaitu personel yang bertugas untuk mengatur keluar masuknya tape-tape ke dalam library yag disebut dengan tape librarian.


(36)

3. Sistem Pengolahan Data Berbasis Komputer

Menurut Hall (2001:137), Sistem Pengolahan Data Berbasis Komputer terdiri dari:

a. Masukan (Input)

Dokumen - dokumen sumber seperti order pelanggan, slip-slip penjualan, faktur, order pembelian dan kartu jam kerja karyawan adalah bukti fisik masukan ke dalam sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah sebagai berikut:

i. Menangkap Data

ii. Membantu operasi pengkomunikasian data dan

menstandarkan operasi dengan menunjukkan data apa yang membutuhkan untuk pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil.

iii. Menyediakan berkas permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen-dokumen dipelihara.

b. Pemrosesan (Process)

Pemrosesan meliputi penggunaan jurnal, register, dan berkas transaksi untuk menyediakan catatan masukan yang permanen dan kronologis. Jurnal digunakan untuk menyajikan catatan kronologis transaksi - transaksi keuangan. Register digunakan untuk mencatat jenis data lain yang tidak langsung berhubungan dengan akuntansi. Berkas transaksi adalah kumpulan data masukan transaksi yang terorganisasi. Sebagai contoh jurnal penjualan merupakan catatan kronologis transaksi penjualan kredit, maka itu disebut


(37)

berkas transaksi yang terdiri dari data mentah yang berkaitan dengan penjualan kepada pelanggan. Seluruh transaksi akuntansi harus direfleksikan ke dalam buku besar. Buku besar tersebut menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi akuntansi keuangan perusahaan dan menghasilkan neraca saldo untuk menguji keakuratan dari catatan sebelumnya.

c. Keluaran (Output)

Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan transaksi. Setiap dokumen yang dihasilkan dari sistem adalah keluaran. Beberapa dokumen dapat merupakan masukan sekaligus keluaran misalnya faktur pelanggan adalah keluaran dari sistem aplikasi, masukkan order dan juga merupakan dokumen masukkan ke pelanggan. Keluaran dari sistem pemrosesan transaksi adalah dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan menghasilkan hasil-hasil pemrosesan transaksi dan menyajikan hasil-hasil tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip pelaporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan manajemen (pihak internal) dan juga pihak eksternal.

4. Sistem Pengolahan Data Pendapatan dengan EDP

Sistem pengolahan data merupakan seluruh rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang secara keseluruhan membentuk kesatuan pola yang teratur di dalam melaksanakan kegiatan, yakni memproses data menjadi informasi.


(38)

a. Metode pemrosesan dan penyimpanan data.

i. On line atau Off line, dimana tipe ini membedakan cara memasukkan dan memproses data. Misalnya terminal dan disk adalah hardware yang selalu on line.

ii. Penyimpanan data, dimana setiap CPU memiliki tempat untuk penyimpanan data yang disebut Main Memory. Penyimpanan data dalam Main Memory biasanya selalu on line dengan CPU.

iii. Sequential dengan Direct Access, dimana sequential berarti bahwa data yang disimpan secara berurutan dan akses dengan komputer juga berurutan.

iv. File yang terdiri dari:

- Files adalah sekumpulan catatan yang mempunyai sifat yang seragam dan khusus

- Transaction Files merupakan suatu paket transaksi yang memiliki ciri yang khusus selama satu periode tertentu.

- Data field adalah data yang merupakan catatan individu dalam suatu file.

- Sequential files adalah file yang disusun secara berurutan, biasanya disusun menurut nomor langganan.

- Direct files adalah file yang disusun secara berurutan


(39)

b. Metode pemasukan dan pemerosesan data

i. Batch Input dan Processing, dalam metode ini dokumen dasar dikumpulkan untuk suatu periode terentu, selanjutnya diproses ke dalam media yang dapat dibaca komputer dan masih merupakan

transaction file.

ii. On line with batch processing, dalam metode ini transaksi langsung dimasukkan ke dalam terminal. Transaksi disimpan secara on line dan diproses dalam transfer file pada periode interval yang sudah ditentukan.

iii. On line with areal time processing, dalam metode ini transaksi dimasukkan secara sendiri-sendiri ke terminal dan master file langsung pada saat transaksi itu dimasukkan.

5. Sistem Pengawasan Internal dalam Pengolahan Data Pendapatan

Pengawasan internal atas pengolahan data elektronik harus dilaksanakan sehingga setidak-tidaknya dapat dicapai dengan empat sasaran sebagai berikut:

a. Keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan, b. Pelaporan keuangan yang handal,

c. Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga


(40)

Direksi dan manajemen mendapat pemahaman akan arah pencapaian tujuan perusahaan, dengan meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan, termasuk kinerja, tingkat profitabilitas dan keamanan sumberdaya (asset) perusahaan,

Laporan keuangan yang dipublikasikam adalah handal dan dapat dipercaya, yang meliputi laporan segmen maupun intern,

Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah ditaati dan dipatuhi dengan semestinya.

Ikatan Akuntan Indonesia (2001:319) menyatakan bahwa ”pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain entintas proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelampiran keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) keputusan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Disamping pembagian diatas, penerapan pengawasan dalam pengolahan data elektronik dapat juga dibagi menjadi:

a. Input control (pegawasan masukan)

pengawasan masukan adalah pengawasan yang dilakukan untuk menjamin bahwa data yang diterima untuk diproses dalam komputer telah disistemkan, dijumlahkan dan dicatat dengan benar. Pengawasan ini memberikan keyakinan bahwa:

i. Transaksi yang diproses hanya transaksi yang benar-benar disetujui. ii. Transaksi dimasukkan ke mesin komputer dan dicatat file yang tepat.


(41)

iii. Transaksi tidak dikelipkan, ditambah, dicopy atau diubah secara salah iv. Transaksi yang salah ditolak, dikoreksi dan jika perlu dimasukkan lagi

sesuai waktu yang tepat.

b. Processing Control (Pengawasan Proses)

Pengawasan proses adalah pengawasan yang dilakukan untuk menjamin bahwa proses operasional pengolahan data elektronik telah dilaksanakan sebagaimana direncanakan, misalnya transaksi proses.

c. Output control (Pengawasan Output)

Pengawasan output adalah pengawasan yang dilakukan dengan teliti dan benar, serta menjamin bahwa hasilnya diberikan kepada pegawai yang berhak.

Berikut ini diuraikan perbedaan karaketristik pengendalian intern akuntansi dalam sistem manual dengan pengendalian intern akuntansi dengan sistem komputer, perbedaannya adalah seagai berikut:

Pengendalian internal dalam sistem manual: (1) pembagian tanggung jawab pelaksanaan suatu transaksi ke tangan beberapa orang atau departemen agar terciptanya adanya cek silang (cross check) dan spesialisasi pekerjaan klerikal, (2) dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap transaksi penting dan dokumen yang diproses melalui sistem, (3) manual sistem menitik beratkan pengendalian ditangan manusia yang dicapai dengan pembagian tanggung jawab pelaksanaan transaksi untuk beberapa orang atau bagian.


(42)

Sedangkan pengendalian internal dalam sistem komputer, yaitu : (1) karena ketelitian dan kecepatan pengolahan data dengan komputer,

lebih sedikit diperlukan cek silang dalam pengolahan data, terutama yang menyangkut perhitungan dalam pengolahan data akuntansi, (2) komputer dapat melakukan berbagai perbaikan atau editing yang semula dilakukan oleh manusia melalui program komputer, sehingga mengurangi pekerjaan editing dokumen secara visual, (3) sistem komputer menitikberatkan pengendalian melalui program komputer, sehigga pembagian tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan transaksi dapat dikurangi.

Adapun unsur-unsur pengendalian internal pada siklus pendapatan dikemukakan oleh William dkk (2005:15)

a. Lingkungan pengendalian, hal ini terdiri dari beberapa faktor yang dapat mengurangi resiko inheren yang berkaitan dengan siklus pendapatan. Faktor-faktor ini juga dapat meningkatkan atau mengurangi keefektifan komponen pengendalian internal dalam mengendalikan resiko salah saji pada asersi siklus pendapatan.

b. Penilaian risiko, penilaian risiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan adalah sama dengan penilaian risiko inheren oleh auditor eksternal. Auditor berkepentingan dengan bukti penilaian manajemen dan tanggapan atas risiko yang muncul dari perubahan situasi seperti sumber pendapatan baru, standar akuntansi yang cepat dalam aktivitas siklus pendapatan atau perubahan personil terhadap akuntansi dan pelaporan.


(43)

c. Informasi dan komunikasi (sistem akuntansi), pemahaman atas sistem akuntansi pendapatan memerlukan pengetahuan tentang bagaimana (1) penjualan diawali, (2) barang dan jasa diberikan, (3) piutang dicatat,

(4) kas diterima, dan (5) penyesuaian penjualan dilakukan termasuk metode pemrosesan data serta dokumen penting dan catatan yang digunakan. Suatu tinjauan atas sistem terkomputerisasi menekankan pada fungsi-fungsi kunci beserta input, pemrosesan, dan dimensi output dari operasi akuntansi yang terkomputerisasi. Merupakan hal yang penting bagi auditor untuk mengenali dokumen sumber file transaksi kunci dan file induk, serta laporan dan informasi akuntansi yang dikutip dari file tersebut.

d. Pemantauan (monitoring), komponen harus memberikan manajemen umpan balik tentang apakah saldo dan transaksi siklus pendapatan telah beroperasi sesuai yang diharapkan. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang umpan balik ini dan apakah manajemen telah mengawali setiap tindakan korektif berdasarkan informasi yang diterima dari aktivitas pemantauan. Kemungkinan ini mencakup informasi yang

diterima dari (1) pelanggan yang mengalami kesalahan penagihan, (2) lembaga pengatur yang memperhatikan ketidaksesuaian kebijakan pengakuan pendapatan atau hal-hal yang berkaitan dengan pengendalain internal, dan (3) auditor eksternal yang mempertimbangkan kondisi yang dapat dilaporkan atau kelemahan material dalam pengendalian internal yang dikemukakan pada audit sebelumnya.


(44)

Adapun ancama-ancaman pada siklus pendapatan menurut Marshall dan Paul (2005:31), yaitu:

a. Ancaman 1 : pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau akurat. Ancaman dasar selama entri pesanan penjualan adalah data yang penting mengenai pesanan tersebut akan hilang ataupun tidak akurat. Kegiatan ini bukan hanya menimbulkan efek inefisiensi karena perlunya menghubungi pelanggan kembali dan memasukkan kembali pesanana ke dalam sistem, tetapi juga dapat secara negatif memepengaruhi persepsi pelanggan, dan akibatnya dapat berpengaruh buruk terhadap penjualan dimasa mendatang.

b. Ancaman 2 : penjualan kredit ke pelanggan yang memiliki catatan kredit buruk. Ancaman kedua dalam entri pesanan penjualan adalah kemungkinan melakukan penjualan yang kemudian menjadi tidak tertagih. Mensyaratkan otorisasi yang benar untuk setiap penjualan secara kredit akan mengurangi ancaman ini. Hal ini secara umum dapat dicapai dengan menetapkan batas kredit untuk setiap pelanggan dan memberikan pegawai bagian penjualan otorisasi umum untuk menyetujui penjualan kredit tambahan ke pelanggan lama dengan syarat penjualan semacam itu tidak meningkatkan total saldo rekening pelanggan melebihi batas kredit yang disetujui.

c. Ancaman 3 : keabsahan pesanan. Dahulu, keabsahan pesanan pelanggan dapat melalui penerimaan pesanan pembelian yang telah ditanda tangani dari pelanggan. Bersama peningkatan transaksi bisnis secara elektronis, penggunaan tanda tangan digital dan sertifikat digital diisyaratkan untuk memverifikasi identitas setiap pihak.


(45)

d. Ancaman 4 : kehabisan persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan harga. Ancaman lain dalam proses entri data adalah penjualan akan hilang karena kehabisan persediaan. Sebaliknya persediaan berlebih akan meningkatkan biaya penggudangan dan bahkan dapat memerlukan pengurangan harga yang signifikan. Guna mengatasi masalah tersebut, perusahaan-perusahaan membuat sistem pengendalian persediaan dan perkiraan penjualan yang akurat.

e. Ancaman 5 : kesalahn pengiriman. Mengirimkan barang yang salah atau jumlah barang dagangan yang salah serta kesalahan mengirimkan ke lokasi yang salah adalah kesalahan serius karena kesalahan-kesalahan tersebut dapat secara signifikan mengurangi kepuasan pelanggan dan selanjutnya penjualan dimasa mendatang. Hilangnya asset apabila pelanggan tidak membayar barang yang salah kirim.

f. Ancaman 6 : pencurian persediaan. Ancaman lainnya dalam tahap pengiriman di siklus pendapatan melibatkan pencuriaan persediaan. Kerugian akibat pencurian dapat sangat besar nilainya. Beberapa prosedur pengendalian dapat mengurangi risiko pencuriaan persediaan. Pertama, persediaan harus disimpan dalam lokasi yang aman dengan pembatasan kas secara fisik. Kedua, semua transfer persediaan didalam perusahaan harus didokumentasikan.

g. Ancaman 7 : kegagalan untuk menagih pelanggan. Kegagalan untuk menagih pelanggan atas barang-barang yang sudah dikirim


(46)

mengakibatkan kerugian asset dan kesalahan dalam data penjualan, persediaan serta piutang usaha.

h. Ancaman 8 : kesalahan dalam penagihan. Kesalahan ini seperti kesalahan memberikan harga dan pesanan ulang, mencerminkan potensi ancaman lainnya. Kelebihan penagihan mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan dan kekurangan dalam penagihan dapat mengakibatkan kerugian asset. Kesalahan memberikan harga dapat dihindari dengan cara memerintahkan komputer menarik data yang tepat dari file induk persediaan.

i. Ancaman 9 : kesalahan dalam memelihara rekening pelanggan. Kesalahan ini dapat mengarahkan pada hilangnya penjualan dimasa mendatang dan juga menunjukkan kemungkinan pencurian kas, pemeriksaan edit berikut ini dapat digunakan untuk memastikan akurasi dalam mempengaruhi rekening pelanggan : (1) pemeriksaan validitas atas pelanggan dan nomor faktur. (2) verifikasi Closed-loop memastikan bahwa rekening numerik yang benar yang diedit. (3) pemeriksaan field memastikan bahwa hanya nilai numerik yang dimasukkan untuk jumlah pembayaran.

j. Ancaman 10 : pencurian kas. Prosedur pengendalian khusus harus digunakan karena kas mudah dicuri. Pemisahan tugas adalah prosedur pengendalian yang paling efektif untuk mengurangi pencurian.

k. Ancaman 11 : Kehilangan data. Ancaman umum yang signifikan dalam siklus pendapatan adalah kehilangan data mengenai rekening pelanggan.


(47)

Rekening pelanggan dan catatan persediaan yang akurat adalah hal yang penting, tidak hanya untuk tujuan pelaporan eksternal dan internal saja, tetapi juga untuk merespon pertanyaan pelanggan. Selain itu, kehilangan semua data piutang usaha dapat mengancam kelangsungan perusahaan. Oleh sebab itu, catatan-catatan tersebut harus dilindungi dari kehilangan atau kerusakan.

l. Ancaman 12 : Kinerja yang kurang baik, tujuan lainnya pengendalian internal adalah mendorong dilaksanakannya dan meninjau laporan memberikan dasar untuk menilai efisiensi dan efektivitas siklus pendapatan dan untuk mengurangi ancaman kinerja dibawah standar.

6. Kerangka Konseptual

Pendapatan PT. Smart Glove Indonesia Medan

Pengawasan Internal

E

D

P

Pendapatan dari penjualan kredit Pendapatan dari penjualan tunai


(48)

Pendapatan pada PT. Smart Glove Indonesia terdiri dari dua, yaitu pendapatan dari penjualan tunai dan pendapatan dari penjualan kredit, dari kedua data penjualan tersebut di entry dengan menggunakan sistem EDP. Dan penulis menganalisis pengelolaan pendapatan perusahaan secara optimal serta menganalisis pengawasan internal perusahaan dari pengumpulan data penjualan sampai di entry ke sistem EDP.


(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Smart Glove Indonesia Medan yang beralamat di jalan pelita raya no 5-7 Kawasan Industri Medan Star Tanjung Morawa Deli serdang 20362.

B. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari:

1. Data Primer yaitu, berupa data yang diperoleh langsung oleh penulis menyangkut objek penelitian dari perusahaan yang memerlukan pengolahan lebih lanjut oleh penulis, data ini diperoleh melalui hasil wawancara maupun observasi. Contohnya, mengenai prosedur penerimaan pendapatan dari penjualan tunai dan dari penjualan kredit.

2. Data Sekunder yaitu berupa data yang diperoleh dari pihak perusahaan dalam bentuk data yang telah diolah atau sudah jadi, baik berupa publikasi maupun data perusahaan sendiri antara lain data mengenai sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi perusahaan.


(50)

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Teknik Wawancara (interview): yaitu teknik pengumpulan data

melalui jalan Tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut.

2. Teknik Observasi : yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian, dalam hal ini pengamatan langsung pada PT. Smart Glove Indonesia Medan mengenai prosedur penerimaan pendapatan dari penjualan tunai maupun kredit.

D. Metode Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dengan mengumpulkan data, disusun, diinterprestasikan dan dianalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan permasalahan yang dihadapi.


(51)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum PT. Smart Glove Indonesia Medan.

PT.Smart Glove Indonesia (SGI) didirikan berdasarkan akte notaries dari Darwin Zainuddin SH No.2 pertanggal 5 maret 2002. Kegiatan utama dari perusahaan adalah memproduksi dan menjual sarung tangan karet, dimana kondisinya perusahaan mulai dalam usaha perdagangan sejak juli 2004.

PT Smart Glove Indonesia ini merupakan sebuah organisasi yang berkomitmen untuk menyediakan pelayanan dan kualitas produk yang unggul, dan untuk memenuhi persyaratan dan harapan-harapan pelanggan secara konsisten selalu melakukan perbaikan kualitas sistem manajemen yang efektif secara terus menerus, sehingga hingga saat ini perusaahaan bisa menghasilkan 750 juta sarung tangan perbulan. Dan sarung tangan tersebut saat ini sudah banyak dipasarkan di perusahaan-perusahaan besar dalam negeri.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan yang disusun dengan baik dan jelas mencerminkan sumber-sumber yang yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari bagan organisasi


(52)

juga dengan mudah dapat dilihat jenjang dati masing-masing bagian, garis komando dan informasi yang menghubungkan bagian organisasi tersebut.

Struktur organisasi penting mengingat pembentukan struktur organisasi akan membantu pendelegasian wewenang, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas antara suatu bagian dengan bagian lain, baik pada tingkat manajemen atas, menengah, maupun tingkat bawah.

Perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan sifat dan jenis kegiatan usaha. Struktur organisasi harus sederhana dari sudut pandang ekonomis dan harus fleksibel sehingga bila ada perluasan tidak mengganggu secara serius susunan-susunan bagian yang telah ada. Struktur organisasi tersebut juga harus memungkinkan perbedaan sesama bagian terintegrasi dan terkordinasi dengan baik.

Smart Glove Indonesia dengan bagan seperti pada lampiran dipimpin oleh seorang Direktur. Direktur bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perusahaan termasuk mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dalam segala kejadian, menetukan dan merumuskan kebijakan serta mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada GM bagian manufaktur, VP bagian pemasaran serta CFO bagian keuangan dan management perusahaan, Gambar struktur organisasi PT. Smart Glove Indonsia dapat dilihat pada lampiran I.


(53)

3. Konfigurasi Komputer Perusahaan

Adapun manfaat komputer bagi perusahaan, yaitu:

a. Verifikasi, dimana komputer dapat mengecek kebenaran maupun kelayakan angka-angka yang menjadi input dalam suatu proses, misalnya pengecekan kebenaran kode yang digunakan, pengecekan kelayakan jumlah rupiah dari transaksi, dan lainnya.

b. Sortir, komputer memungkinkan dilakukannya penyortiran data ke dalam beberapa klasifikasi yang berbeda dengan cepat, misalnya kumpulan faktur penjualan dapat disortir ke dalam klasifikasi langganan, jenis produk, daerah penjualan, dan lain sebagainya.

c. Transmission, dimana komputer berperan aktif untuk

memindahkan dengan lokasi dari suatu data ke suatu tempat lainnya dengan cepat, misalnya dari suatu file dipindahkan ke file lainnya.

d. Perhitungan, dengan komputer perhitungan-perhitungan dapat dilakukan dengan cepat, misalnya menghitung saldo rekening sesudah adanya posting, menghitung sekelompok transaksi.

Konfigurasi penggunaan komputer pada perusahaan terdiri dari: a. Perangkat Keras

Perangkat keras komputer adalah peralatan fisik komputer yang melaksanakan tugas pengolahan data pada sistem komputer. Hardware adalah seperangkat peralatan yang dapat dilihat


(54)

keberadaannya secara fisik yang terdiri dari komponen-komponen. Oleh karena itu pemilihan hardware yang dipakai harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, ditinjau dari segala jumlah atau banyaknya jenis informasi yang dibutuhkan. Alasan utama yang menjadi dasar pemilihan hardware antara lain karena kemampuan kecepatan kerja CPU nya, kemampuan dalam penggunaan data dalam main memory dan jenis media penyimpanan. Adapaun perangkat keras yang dipergunakan oleh PT. SGI menggunakan 26 unit komputer.

b. Perangkat Lunak

Sistem Software yang digunakan untuk mengarahkan dan mendukung pelaksanaan dari aplikasi software. Aplikasi software digunakan untuk aplikasi pada bidang tertentu, misalnya aplikasi

inventory control, payroll dan lain–lain.

Komputer tidak akan berbuat apa-apa jika tidak dikendalikan dalam suatu program berupa instruksi/perintah.

Perangkat lunak yang digunakan perusahaan adalah

1. Operating system yang dipakai adalah windows vista dan windows xp yang merupakan program-program yang mengatur peralatan input/output yang berfungsi sebagaimana mestinya.


(55)

2. Application software yang dipergunakan adalah :

UBS yaitu program dari kantor pusat yang kegunaannya membuka data financial, historis dan data-data lainnya berdasarkan program yang dibutuhkan. Manfaat dari program ini, adalah:

− Program sudah siap, sehingga dapat diterapkan langsung oleh perusahaan.

− Program sudah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, dan telah sesuai dengan standar.

− Program bekerja sama secara online. − Program berasal dari kantor pusat

− Dapat dihandalkan untuk pemakaian jangka panjang.

c. Local area Network (LAN)

Local area network (LAN) adalah jaringan komunikasi lokal saluran khusus dengan jarak yang meliputi satu gedung atau beberapa gedung dengan jarak yang tidak berjauhan. Network ini banyak digunakan dalam satu gedung. Untuk itu dibutuhkannya suatu penginputan data perusahaan yang berasal dari komputer dalam bentuk persediaan, piutang, penerimaan kas, order pembelian dan lain sebagainya. Pada waktu akan dilakukan penginputan, dokumen-dokumen sumber terkait terlebih dahulu diteliti, dihitung, dan dicocokkan, jika pemeriksaan benar dan telah selesai maka dokumen sumber tersebut dapat diinput ke dalam komputer.


(56)

4. Siklus Pendapatan dari Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit Penjualan merupakan aktivitas utama pada PT. Smart Glove Indonesia. Sistem Penjualan yang diterapkan adalah sistem penjualan langsung dengan satu jalur perantara yaitu pelanggan perusahaan (costumer) agar produk sampai langsung ketangan konsumen. Berdasarkan data yang diterima terdapat dua prosedur penjualan, yaitu:

A. Siklus Pendapatan dari Penjualan Tunai

Pelanggan mengadakan pesanan terhadap barang yang dibutuhkan kepada bagian penjualan secara langsung dengan membawa atau mengirimkan surat order pelanggan, setelah mengetahui jenis dan kuantitas produk yang dipesan, kemudian bagian penjualan mengentry data dan kemudian mencetak faktur penjualan. Setiap faktur penjualan mempunyai nomor cetak berurut, invoice tersebut berisikan perincian jenis, volume barang yang akan dikirim, dan menyerahkan lembar 2 faktur penjualan tersebut ke bagian marketing atau sales department untuk selanjutnya diserahkan kepada pelanggan. Sedangkan lembar 1 tetap berada di bagian akuntansi. Kemudian bagian gudang akan menyiapkan barang berdasarkan data dari data penjualan yang telah diinput bagian penjuaan tersebut, lalu bagian gudang akan mengentry ke dalam kartu gudang untuk mencatat terjadinya penurunan persediaan. Selanjutnya, salesman membawa produk ke pelanggan dengan membawa faktur penjualan yang telah di otorisasi oleh bagian penjualan. Setiap hari biasanya pada waktu siang hari, bagian


(57)

penjualan menyampaikan daftar penjualannya serta faktur penjualan yang sudah ditanda tangani konsumen sebagai bukti barang sudah diterima konsumen.

Kemudian bagian kasir menerima setoran uang dari salesman Atas penerimaan ini dibuat Cash Receipt oleh kasir dalam rangkap 3 dengan tembusan sebagai berikut: lembar 1 kepada salesman, lembar 2 ke bagian akuntansi, lembar 3 tinggal dikasir sebagai pertinggal cash receipt, kasir membuat revolving fund report (RFR) sebagai catatan bukti kas masuk (BKM) dalam rangkap 2, dan lembar 1 diserahkan ke bagian akuntansi serta lembar 2 diserahkan ke bagian kasir sebagai pertinggal yang setiap lembarnya sudah diberi cap stempel lunas.

Bagian akuntansi menerima tanda bukti pembayaran dan RFR. Pegawai bagian akuntansi yang berwenang kemudian memasukkan datanya ke komputer. Data yang dimasukkan dipilih oleh komputer dan komputer akan menolak jika data yang diberikan salah. Selanjutnya file transaksi bukti kas masuk dan buku besar diproses dengan program update master (program pemutakhiran file induk). Hasil pemrosesan ini berupa master file kas yang sudah di update dan file buku besar yang sudah di update.

Untuk lebih jelasnya, siklus penjualan tunai dapat dilihat pada lampiran II


(58)

B. Siklus Pendapatan dari Penjualan Kredit

Tidak ubahnya dengan prosedur penjualan tunai, prosedur penjualan secara kredit sama alur penjualannya dengan prosedur penjualan tunai. Yang membedakan hanyalah prosedur persetujuan kredit. Tidak semua pelanggan bisa melakukan pembelian secara kredit, salah satu persyaratannya adalah pelanggan yang memakai produk perusahaan dalam jumlah yang banyak yang dapat melakukan pembayaran secara kredit, misalnya rumah sakit.

Prosedur untuk menjadi pelanggan yang dapat melakukan pembayaran secara kredit diawali dengan adanya permohonan perusahaan (pelanggan) yang nantinya akan disampaikan ke bagian penjualan. Setelah permohonan sampai kepada bagian penjualan selanjutnya bagian penjualan akan mengajukan permohonan tersebut ke direktur, setelah sampai ke direktur permohonan tersebut akan diproses untuk disahkan. Setelah direktur menyetujui permohonan tersebut, maka permohonan tersebut dikembalikan ke bagian penjualan. Selain itu bagian piutang usaha akan mengentry data pembelian dan mencetak faktur untuk dikirimkan guna memberitahukan total pembelian. Bagian akuntansi piutang akan mencetak bukti transaksi, yaitu kartu piutang yang berisikan umur piutang dan tanggal jatuh tempo atas piutang berikut syarat-syarat pembayarannya, sebagai bukti transaksi berjalan dimana fungsinya dimaksudkan untuk tujuan pengawasan intern. Kartu piutang itu diserahkan kepada bagian penjualan selanjutnya dikirim kepada pelanggan. Pelanggan menyerahkan uang


(59)

pembayarannya beserta lembar 2 kartu piutang dan collector menyiapkan slip penerimaan. Lembar 2 slip penerimaan diserahkan kepada pelanggan setelah diisi dengan nomor piutang dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak (collector dan pelanggan).

Collector melaporkan jumlah penerimaan piutang hariannya kepada kasir sekaligus menyerahkan kartu piutang yang diserahkan pelanggan dan menyetorkan uangnya. Kasir memeriksa slip penerimaan, membubuhkan tanda tangannya dan stempel lunas serta mengembalikannya kepada collector. Atas penerimaan ini kasir menyiapkan 3 lembar cash receipt (CR) dan 2 lembar RFR sebagai catatan atas bukti kas masuk (BKM). Lembar 1 CR diserahkan ke bagian akuntansi piutang, lembar 2 ke koordinator akuntansi dan lembar 3 sebagai pertinggal. revolving fund report dibuat rangkap 2, lembar 1 diserahkan ke bagian akuntansi dan lembar 2 sebagai pertinggal dikasir. Bagian akuntansi akan memeriksa data-data yang termasuk membandingkan RFR dan SR, selanjutnya oleh bagian akuntansi seluruh data transaksi penerimaan kas dimasukkan ke komputer yang berfungsi sebagai alat terminal. Selanjutnya file transaksi bukti kas masuk dan buku besar diproses dengan program update master (program pemutakhiran file induk). Hasil pengolahan ini berupa master file kas yang sudah di update dan master file buku besar piutang.

Untuk lebih jelasnya, siklus penjualan kredit dapat dilihat dilampiran III.


(60)

5. Pengendalian Sistem Komputerisasi dalam Pengolahan Data penjualan perusahaan.

Penerapan sistem komputerisasi dalam pengolahan data penjualan PT. Smart Glove Indonesia telah memberi manfaat yang besar, akan tetapi sejalan dengan manfaat yang besar yang diperoleh tersebut perusahaan juga melakukan pengendalian terhadap penerapan sistem komputerisasi ini untuk menghindari setiap permasalahan dalam sistem, hal ini dilakukan agar sistem yang telah ada mampu berjalan dengan akurat, cepat dan tepat waktu. Sistem pengendalian ini mencakup kebijakan, praktik dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai empat tujuan utama, yaitu:

a. Untuk menjaga aktiva perusahaan

b. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi

c. Untuk mempromosikan efesiensi operasi perusahaan.

d. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen.

Oleh sebab itu, fungsi dan peranan pengendalian tidak dapat diabaikan begitu saja dalam sistem pengolahan data. Secara garis besar usaha-usaha pengendalian yang dijalankan oleh perusahaan terdiri dari dua, yaitu:


(61)

a. Pengendalian Umum (General Control)

i. Pengendalian Perangkat keras (hardware Control)

Pengendalian perangkat keras dilaksanakan untuk kegiatan pengolahan data agar lebih tertib, lancar, tepat waktu, terpadu, dan akurat. Pengendalian ini bertujuan untuk memastikan apakah peralatan komputer dapat bekerja dengan semestinya. Aktivitas-aktivitas pengendalian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

• Penempatan komputer dan peralatannya (CPU, monitor, keyboard dan printer) pada ruangan yang bersih dan aman serta dilengkapi alat pendingin ruangan (AC) dengan maksud menghindari kerusakan debu, kotoran dan lain-lain. • Mengadakan pemeriksaan secara teratur terhadap mesin

dan peralatan pendukung komputer tersebut.

• Menempatkan operator yang menguasai komputer dalam perusahaan.

• Smart Glove Indonesia menggunakan UPS

(Uninterruptable Power System) dimana alat ini senantiasa dalam keadaan ready untuk mengatasi masalah tiba-tiba arus listrik terputus. UPS ini berisi accu yang dapat data dalam disk dan cartridge yang sedang digunakan.


(62)

Smart Glove Indonesia melakukan pemeliharaan terhadap sistem secara intensif. Pemeliharaan ini dilakukan bekerja sama dengan konsultan SAP.

ii. Pengendalian Akses

Smart Glove Indonesia membatasi akses ke dalam program dan data. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan mendeteksi: • Akses yang tidak semestinya ke terminal peralatan on-line,

program dan data

• Pemasukan transaksi tanpa otorisasi

• Penggunaan program komputer yang masih operasional yang tidak berwenang

• Penggunaan program komputer yang belum mendapatkan otorisasi

Salah satu pengendalian akses dilakukan perusahaan adalah memberikan password kepada personil yang telah ditetapkan untuk membatasi akses hanya kepada pemakai yang sah, yang mengetahui

password ini hanyalah coordinator dan kepala administrasi. Program telah disusun sedemikian rupa sehingga apabila ada akses dari orang yang tidak berwenang maka seluruh program akan macet. Sehingga kesalahan akan diketahui, dan untuk memperbaiki kembali adalah bagian EDP pusat melalui modem. Untu k masing-masing bagian dalam perusahaan juga dilindungi sehingga tidak dapat diakses oleh


(63)

bagian lain yang tidak berhubungan dengannya. Perusahaan juga melengkapi fasilitas untuk meng-update password bagi tiap user

sehingga tingkat data lebih terjamin.

iii.Pengendalian atas pengembangan dan pemeliharaan sistem

Smart Glove Indonesia menentukan siapa yang memerlukan informasi, kapan diperlukan untuk mendukung pengembangan dan pembaharuan secara terus menerus. Rencana ini juga dikomunikasikan kepada semua pegawai dan diperiksa secara berkala.

iv. Pemisahan tugas dan fungsi sistem

Pengendalian ini sangat diperlukan untuk mengurangi kemungkinan bagi seseorang untuk berada dalam posisi kekeliruan atau melakukan kesalahan, serta mengoreksinya sendiri. Pemisahan tugas pada perusahaan diimplementasikan dengan memberikan tanggung jawab otorisasi transaksi, pencatatan (input data) dan penanganan fisik aktiva kepada orang yang berbeda. Begitu saja untuk pengolahan data dipisahkan antara petugas analisis sistem, pemrograman, operator komputer, serta petugas pengendalian data. v. Pengendalian atas penyimpanan data

Untuk menghindari kerusakan atau kehilangan data, Smart Glove Indonesia melakukan back up harian dan back up bulanan atas data yang telah di input.


(64)

vi. Pengendalian internet

Dengan memasang firewall, perusahaan akan terhindar dari virus atau pihak luar yang akan mengakses data perusahaan. Sistem ini merupakan proteksi terhadap program internet yang dimiliki perusahaan.

b. Pengendalian Aplikasi

i. Pengendalian Masukan

Pengendalian ini dibuat untuk mengecek dan mendeteksi kekeliruan pada saat pemasukan data untuk diproses selanjutnya. Contoh dari pengendalian ini adalah semua data yang akan diinput ke dalam komputer harus diotorisasi oleh yang berwenang, setiap kuitansi pembayaran harus di stempel lunas untuk mencegah duplikasi pembayaran.

ii. Pengendalian Pemrosesan

Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk memberi jaminan bahwa pemrosesan telah terjadi sesuai dengan spesifikasi dengan yang telah ditetapkan seperti petugas Administrasi AR mencocokkan faktur penjualan dengan bukti serah terima barang (data matcing) iii. Pengendalian Pengeluaran SGI hanya mengeluarkan laporan

kepada pemakai yang tepat. Salah satu bentuk dari pengendalian pengeluaran adalah rekonsiliasi bank untuk mengidentifikasi penerimaan ataupun beban perusahaan yang belum tercatat dalam buku perusahaan.


(65)

B. Analisis Hasil Penelitian

Pada bab-bab bagian sebelumnya telah penulis uraikan teoritis mengenai EDP, penerapannya dalam pengelolaan data pendapatan pada PT. Smart Glove Indonesia. Pada bagian ini penulis akan menganalisa dan mengevaluasi penerapan sistem EDP dalam pengelolaan pendapatan dengan membandingkan landasan teoritis pada bab dua dengan hasil penelitian lapangan pada bagian sebelumnya.

1. Analisis Penerapan Sistem Komputerisasi dalam Pengolahan Data Pendapatan

Penggunaan electronic dalam hal ini EDP sistem yaitu dalam pengolahan data akuntansinya memerlukan suatu perencanaan yang matang yang meliputi segi biaya dan segi prosedur akuntansinya. Penyusunan sistem akuntansi dalam suatu perusahaan harus dipertimbangkan dengan baik agar tercapai suatu sistem yang efektif dan efisien, yaitu sistem yang menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan perusahaan akan informasinya, menjaga keamanan harta milik perusahaan serta meminimalkan biaya. Fungsi EDP disini adalah untuk melaksanakan pengolahan data dari mulai pemasukan datanya sampai pada proses pelaporannya. Pengolahan data dengan EDP dapat dengan cepat memberikan gambaran yang tepat mengenai informasi yang berhubungan dengan data akuntansinya.


(66)

PT. Smart Glove Indonesia dalam mengolah datanya menggunakan metode online system. Artinya setiap transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang terpengaruh dari transaksi penjualan dan dengan adanya system local area network yang dapat menghubungkan antara satu bagian ke bagian lainnya, sehingga data yang sudah di entry dari satu bagian cepat diterima ke bagian lain diperusahaan tersebut, didukung dengan pembagian tugas yang sudah jelas dan sistem operasi yang digunakan sudah memenuhi kebutuhan perusahaan. Dan laporan yang dihasilkan dalam penerapan EDP ini juga dapat dihasilkan bervariasi menurut kebutuhan pemakai secara tepat, cepat dan akurat.

2. Analisa Siklus Pendapatan dari Penjualan Tunai dan Penjualan kredit

Prosedur penjualan pada PT. Smart glove Indonesia dalam penjualan tunai yang ada telah memadai dengan prosedur penjualan yang ada, dimana adanya bagian-bagian yang terpisah dengan tugas yang berbeda serta otorisasi-otorisasi yang diberikan sesuai dengan hak dari masing-masing bagian. Dan diadakannya perbandingan antara cash receipt dengan

revolving fund report oleh bagian akuntansi yang menambah keakuratan data.

Kemudian dalam prosedur penjualan kredit, dalam pemberian kredit sendiri terdapat syarat-syarat untuk persetujuan kredit yang harus dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan yang mengajukan kredit dan harus mendapatkan otorisasi dari direktur, serta sudah adanya sistem untuk


(67)

memperhitungkan piutang baik yang tertagih ataupun tidak tertagih oleh bagian akuntansi.

Sehubungan dari dimulainya kegiatan penjualan baik penjualan tunai ataupun kredit sampai diterimanya kas, faktur-faktur sampai bukti penerimaan kas yang digunakan PT. Smart Glove Indonesia cukup memadai, hal ini dapat dilihat dari setiap pemesanan barang. Dimana terdapat faktur yang dicetak rangkap 3 dan telah di berikan ke bagian yang berwenang dan sudah diotorisasi masing-masing bagian, dan sepanjang penerimaan kas telah dilengkapi dengan bukti-bukti, maka pencatatan segara dilakukan oleh bagian kasir dan diteruskan ke bagian akuntansi untuk diproses lebih lanjut.

Hal ini berjalan efektif dan efisien, disebabkan karena terciptanya kerjasama yang baik antara masing-masing bagian, kemudian karena adanya faktor-faktor pendukung yang dimiliki seperti otorisasi dalam pelaksanaan prosedur dan pegawai yang dilatih untuk mampu bekerja dibidangnya.

3. Analisis Pengawasan Internal Atas Pengolahan Data Pendapatan dengan EDP

Pengolahan data pendapatan menggunakan komputer pada perusahaan juga memerlukan penanganan yang baik dengan tidak melupakan pengendalian terhadap sarana dan sistem yang ada. Dalam perkembangan teknologi informasi, disamping meningkatnya kepercayaan terhadap komputer maka resiko akan penggunaan alat ini juga semakin


(68)

meningkat. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dalam menggunakan alat ini. Faktor-faktor yang dapat memperbesar kemungkinan timbulnya resiko tersebut adalah meliputi kesalahan dalam merancang pengendalian informasi oleh orang yang tidak berwenang ataupun perencanaan sistem yang tidak tepat.

Pengendalian sistem komputerisasi dalam pengolahan data penjualan dan penerimaan kas yang dilakukan oleh perusahaan, menurut penulis cukup memadai. Hal ini disebabkan karena pengendalian tersebut tidak hanya mencakup fisik komputer melainkan terhadap sistem dan personilnya juga.

Pengendalian terhadap personil ini dapat dilihat dengan adanya pengendalian organisasi untuk menegaskan tugas-tugas dan tanggung jawab terhadap personil yang ada, sehingga apabila suatu waktu terdapat kesalahan atas pelaksanaan tugas tertentu, maka perusahaan dapat langsung menemui personil yang harus bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Adanya pengendalian terhadap personil ini dapat dilihat dari keahlian personil dalam bidangnya. Keberadaan pengendalian yang lainnya seperti penggunaan

password, perlindungan terhadap hardware dan software sangat mendukung stabilitas dan interitas perusahaan.

Menurut penulis, pengendalian yang diterapkan atas penggunaan komputer dalam pengolahan data pendapatan adalah cukup memadai, walaupun masih terdapat kekurangan di sana-sini yang belum ditutupi. Namun, satu hal yang menjadi tekad perusahaan yaitu terus berupaya


(69)

meningkatkan efektivitas dan efisiensi usaha, yang dapat dibuktikan dari tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan dalam melaksanakan pengendalian terhadap sistem komputerisasi dalam pengolahan data pendapatan, seperti apa yang penulis uraikan sebelumnya.


(70)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan pembahasan dan analisa tentang pengawasan internal siklus pendapatan dalam penerapan electronic data processing pada PT. Smart Glove Idonesia Medan, maka pada bab penutup ini penulis mengambil kesimpulan dan saran-saran yang kiranya berguna bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan kelangsungan usahanya. Menurut penulis secara keseluruhan Sistem pengawasan internal pendapatan PT. Smart Glove Indonesia cukup memadai. Adapun hal-hal yang mendukung kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan prosedur pengolahan data pendapatan, khususnya siklus penjualan tunai dan penjualan kredit sudah cukup baik dan mendukung dengan pengawasan internal

2. Adanya struktur organisasi yang memisahkan secara jelas dan tegas serta wewenang masing-masing bagian. Dimana tidak ada satu unit yang tugas dan wewenangnya saling tumpang tindih.

3. Adanya dokumen-dokumen dan bukti transaksi yang memadai seperti : salah satu contohnya faktur penjualan dan cash receipt bagian kasir yang masing-masing memiliki rangkap. Hal ini sangat mendukung dalam pengawasan internal siklus pendapatan.

4. Adanya otorisasi dari masing-masing bagian yang berwenang dalam pelaksanaan kegiatan operasional.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan pembahasan dan analisa tentang pengawasan internal siklus pendapatan dalam penerapan electronic data processing pada PT. Smart Glove Idonesia Medan, maka pada bab penutup ini penulis mengambil kesimpulan dan saran-saran yang kiranya berguna bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan kelangsungan usahanya. Menurut penulis secara keseluruhan Sistem pengawasan internal pendapatan PT. Smart Glove Indonesia cukup memadai. Adapun hal-hal yang mendukung kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan prosedur pengolahan data pendapatan, khususnya siklus penjualan tunai dan penjualan kredit sudah cukup baik dan mendukung dengan pengawasan internal

2. Adanya struktur organisasi yang memisahkan secara jelas dan tegas serta wewenang masing-masing bagian. Dimana tidak ada satu unit yang tugas dan wewenangnya saling tumpang tindih.

3. Adanya dokumen-dokumen dan bukti transaksi yang memadai seperti : salah satu contohnya faktur penjualan dan cash receipt bagian kasir yang masing-masing memiliki rangkap. Hal ini sangat mendukung dalam


(2)

B. Saran

Dikarenakan adanya tuntutan persaingan pesat sekarang ini, maka penulis menyarankan agar sistem ini dilaksanakan secara efisien dan efektif dengan mengacu pada peraturan yang berlaku. Selain itu ada beberapa saran yang ditawarkan oleh penulis menyangkut pembahasan dalam skripsi ini antara lain :

1. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu kualitas sumber daya manusia yang telah cukup baik di PT. Smart Glove Indonesia perlu terus ditingkatkan dan dipertahankan.

2. Struktur organisasi perusahaan perlu ditingkatkan dengan susunan organisasi yang mengolah data akuntansi dengan komputer, misalnya dengan membentuk sebuah departemen EDP yang dikepalai seorang manajer, sehingga pengolahan data akuntansi dengan EDP sistem dapat semakin berjalan baik.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan Zaki, 2000. Sistem Informasi Akuntansi,Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Badan Penelitian Fakultas Ekonomi – Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Bodnar, George H., William S, Hopwood, 2003. Sistem Informasi Akuntansi,

Buku Satu, Terjemahan Ruchyat Kosasih, Erlangga, Jakarta

Boynton C, William, Raymond N, Johnson, Walter G, Kell, 2003. Modern Auditing,

Edisi Ketujuh, Buku Dua, Erlangga, Jakarta

Guy M, C. Wyne Alderman, Alan J. Winters, 2002. Auditing, Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Terjemahan Sugiayarto, Erlangga, Jakarta

Hall, James, A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Terjemahan Tim Penerjemah Salemba Empat, Jakarta

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta

Romney, Marshall. B, and Steinbert, Paul Jhon, 2004. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta

Skousen, Smith, Earl, K. Stice, James D Stoce. 2001. Akuntansi Keuangan Menengah, Dian Mas Cemerlang, Jakarta

Warren Carls, Reeve Janes, Fess Philip, Pengantar Akuntansi, Buku I, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta

Weygandt Jerry, Kieso E Donald dan Kimmel D Paul, 2007. Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi Tujuh, Salemba Empat , Jakarta

Widjajanto Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, Kompartemen Akuntan Publik, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik Per Januari 2010, Cetakan Pertama, Salemba


(4)

Lampiran I

STRUKTUR ORGANISASI

PT. SMART GLOVE INDOESIA

MANAGING DIRECTOR

PAYROL KASIR

MANUFACTURING OPERATION

BUSINES SUPPORT

GM MANUFACTURING VP (MARKETING) CFO

ACCOUNT & FINANCE MARKETING

BUSINES DEVELOPMENT


(5)

Bagian Persedian Bagian Jurnal

Bagian Gudang Bagian Gudang

Bagian Order Penjualan

Bagian Kasa

Kartu persedian Kartu persedian Berserta petugas Berencana

dukung Berserta

petugas Jurnal pemeriksaan kas PRK Via Pembeli Lampiran II

SIKLUS PEDAPATAN DARI PENJUALAN TUNAI PT. SMART GLOVE INDONESIA MEDAN

Membuat buku RHPP N Membuat rekapitulais asi HPP N PRK 7 FPT 6 PRK FPT PRK FPT 8 1 Bukti setor 4 7 jurnal pembelian FPT PRK FPT

FPT FPT

Menyerahk anbarang pada penjual membandin gkan kartu pebnjualan 4 3 FPT FPT FPT Bukti setor Bank Menyetor kas ke Bank Bukti setor Bank Mengisi buku setor bank i FPI Kepala gudang Menyerah kan utang Mengisi buku setor bank 2 FPT Mengoperas ikan register kas Menerima uang dari pembeli 1 FPI OPT Menerima order dan memberi Mengurus faktur pemberian tunai i Mulai


(6)

RFR RFR CR

RS 2

CR 1

RFR 1

2

SR 1

RS SR 2

LAPORAN BANK

SR 1

SR 1

Lampiran III

SIKLUS PENDAPATAN DARI PENJUALAN KREDIT PT. SMART GLOVE INDONESIA MEDAN

KETERANGAN SR : SALES REPORT CR : CASH RECEIPT RS : RECEIPT SLIP

MASTER FILE BUKU BESAR KAS FILE TRANSAKSI PENERIMAAN KAS FILE TRANSAKSI PELUNASAN PIUTANG MASTER FILE BUKU BESAR TERMINAL

KARTU 1 KARTU 1

PROGRAM UPDATE

BANK

UANG /CEK / GIRO

2 ORDER KARTU PIUTANG KARTU PIUTANG ORDER ORDER KARTU PIUTANG KABAG AKUNTANSI AKUNTASI RECEIVABLE KASIR SALES DEPARTEMENT COLLECTOR LANGGANAN BANDINGK AN