PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBERDAYA GEOLOGI
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di daerah Selogiri terdapat aktivitas penambangan emas yang dilakukan di sekitar
Kalipuru – G.Tumbu. Metode pengolahan yang dilakukan untuk memperolah logam
mulianya digunakan dengan cara amalgamasi mengingat cara tersebut merupakan teknologi
sederhana dan murah. Metode amalgamasi menggunakan merkuri sebagai zat yang
mengikat emas dan perak, namun umumnya kurang optimal, karena merkuri tersebut dapat
terlepas ke lingkungan sekitar pada saat pencucian dan penggarangan.
Selanjutnya dampak negatif terhadap lingkungan adalah terlepasnya merkuri dan
logam berat ke dalam badan sungai dan lingkungan sekitarnya sehingga
mengakibatkan kontaminasi terhadap ekosistem daerah aliran sungai.
1.2. Maksud dan Tujuan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana unsur merkuri
terdistribusi pada lingkungan sekitar akibat adanya usaha pertambangan dan pengolahan
emas dan kualitas lingkungan pada wilayah pertambangan. Dari hasil pendataan ini
diharapkan dapat memberikan gambaran sebaran unsur merkuri di daerah kegiatan
sebagai databahan kajian untuk instansi terkait lainnya dalam upaya menentukan kebijakan
lebih lanjut dan sebagai upaya mencegah adanya penurunan kualitas lingkungan lebih
dini. 1.3. Lokasi dan Pencapaian Daerah
Kegiatan
Kegiatan pendataan dilakukan di Daerah Selogiri dan sekitarnya yang secara
administratif termasuk ke dalam Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Yang secara
geografis terletak antara 110°45’ - 110°56’ Bujur Timur dan antara 7°45’ - 7°56’ Lintang
Selatan.
Lokasi daerah kegiatan sekitar 3 Km ke arah barat laut dari Kota Wonogiri. Sungai-
sungai di daerah kegiatan termasuk ke dalam sistem Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo.
2. METODE PENYELIDIKAN
Secara garis besar metoda yang digunakan pada kegiatan ini dapat dibagi dalam
tahapan : 1.
Pengumpulan data sekunder yang terkait;
2. Memetakan aktifitas penambangan
rakyat dan tempat pengolahan bijih; 3.
Pemercontoan sedimen sungai aktif; 4.
Pemercontoan tanah; 5.
Pemercontoan tailing; 6.
Pemercontoan air permukaan; 7.
Pemercontoan batuan.
3.PERTAMBANGAN DAN SEBARAN MERKURI
3.1. Wilayah Pertambangan
Wilayah pertambangan emas di Kecamatan Selogiri hanya terletak di sekitar Gunung
Tumbu – Kalipuru yang ditempati oleh mikro diorit terkersikkan dan sebagian ubahan argilik
dengan membawa mineralisasi emas, perak dan logam dasar.
Mineralisasi utama terjadi berupa pengisian rekahan oleh jaringan urat kuarsa halus yang
mengandung mineral-mineral sulfida berupa pirit dan kalkopirit yang berasosiasi dengan
logam mulia emas dan perak. Urat kuarsa halus “veinlets” tersebut memotong batuan
yang mengalami ubahan argilik dan pengersikan yang umumnya mengandung
mineral pirit danatau kalkopirit. Pada daerah yang mengalami oksidasi seperti tersingkap di
sekitar Nglenggong dijumpai ubahan argilik, sebagian pengersikan dan terlimonitkan.
3.2. Sistim Pengolahan
Proses pengolahan bijih emas yang berupa proses amalgamasi dimana proses
penggilingan dan pembentukan amalgam dilaksanakan bersamaan di dalam suatu
amalgamator yang disebut gelundung.
Di lokasi ini, tenaga penggerak gelundung menggunakan 2 jenis, yakni dengan dinamo
yang menggunakan energi listrik dan dengan tenaga generator diesel. Proses amalgamasi
yang menggunakan tenaga penggerak listrik umumnya hanya menggunakan satu gelundung
dan tercatat yang paling banyak lima gelundung. Sedangkan proses amalgamasi
yang menggunakan tenaga penggerak diesel rata-rata mampu menggerakkan delapan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBERDAYA GEOLOGI
gelundung dengan waktu pengolahan yang relatif sama yaitu 6 – 7 jam sekali proses,
sehingga dalam sehari rata-rata penambang hanya melakukan 2 kali proses pengolahan.
Pertimbangan ekonomi merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan penggunaan
jenis tenaga penggerak tersebut dimana tenaga penggerak dinamo listrik relatif lebih
ekonomis dibanding tenaga penggerak generator diesel.
Adapun prosedur pengolahan batuan untuk memperoleh logam mulianya adalah tahap
penumbukan , amalgamasi, pencucian dan penggarangan.
3.3. Perolehan Pengolahan