BIDANG PEMANFAATAN Index of /ProdukHukum/kehutanan

B. BIDANG PEMANFAATAN

1. Pemungut an dan Pemanf aat an Kayu : a. PERUSAHAAN harus melaksankan sist em silvikult ur Tebang Pilih Tanam Indonesia pada areal hut an seluas 57. 100 lima puluh t uj uh ribu serat us hekt ar yang t erlet ak dikelompok hut an Taliabu Barat , secara legkap, benar dan bersungguh-sungguh, berpedoman pada perat uran perundang-undangan yang berlaku. Disamping sist em silvikult ur t ersebut , Perusahaan dibenarkan unt uk menggunakan sist em silvikult ur Tebang Habis dengan Permudaan Buat an, dan diwaj ibkan unt uk merehabilit asi areal t idak berhut an t idak produkt if minimal seluas 300 hekt ar t ahun. b. PERUSAHAAN pada t ahun pert ama sampai dengan t ahun kelima belas yait u sampai dengan selesainya rot asi I TPTI, diberikan j at ah produksi t ahunan dengan kisaran : - Luas maksimum = 710 ha t ahun. - Volume maksimum = 27. 140 m3 t ahun. Adapun unt uk t ahun keenam belas sampai t ahun ke dua puluh sat u yait u pada rot asi II TPTI, j at ah produksi t ahunan akan diperhit ungkan kemudian set elah ada dat a pert umbuhan riap dari permanen plot sample dan risalah hut an at as areal HPHnya. c. PERUSAHAAN harus mempergunakan cara-cara penebangan kayu dan at au mengangkut hasil hut an lainnya yang sesuai dengan keadaan wilayah kerj anya dengan t idak meninggalkan azas kelest arian hut an dan keseimbangan lingkungan. d. Semua kegiat an penebangan kayu harus dilaksanakan dengan cara yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian- kerugian sumber daya alam. e. PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang j enis kayu yang dilindungi t anpa ij in khusus yang dikeluarkan oleh Depart emen Kehut anan. f . PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang melampaui j at ah t ebang yang t elah dit et apkan dalam Rencana Karya Lima Tahunan dan Rencana Karya Tahunan. g. PERUSAHAAN dilarang melaksanakan penebangan pohon diluar areal yang t elah dit et apkan didalam RKL dan RKT yang t elah disahkan. h. PERUSAHAAN. . . h. PERUSAHAAN dilarang menebang pohon diluar areal Hak Pengusahaan Hut annya. i. PERUSAHAAN dilarang melakukan penebangan ulang pada areal bekas t ebangan t anpa ij in khusus dari Depart emen Kehut anan. j . Hak Pemungut an hasil hut an non kayu get ah- get ahan, rot an, akar-akaran, dan sebagainya dari penduduk yang sesuai dengan hak adat set empat t et ap berlaku dan waj ib diindahkan oleh PERUSAHAAN. 2. Jaringan Jalan : PERUSAHAAN harus membangun dan memelihara j aringan j alan di dalam areal kerj anya sesuai dengan ket ent uan yang berlaku t ent ang pembuat an j alan angkut an sert a sesuai dengan RKPH yang t elah disahkan. Jaringan j alan angkut an hasil hut an dalam areal kerj a dibuat dengan ket ent uan : a. Jaringan j alan ut ama sej auh mungkin disesuaikan dengan rencana pembangunan j alan umum yang dilakukan oleh Pemerint ah. b. Pada daerah yang berawa, PERUSAHAAN dibenarkan membangun j alan rel sebagai j aringan j alan ut ama. c. PERUSAHAAN waj ib t et ap memelihara bekas j alan angkut an kayu dalam hal ini j alan ut ama dan j alan cabang dengan t uj uan unt uk dipert ahankan sebagai j alan pengawasan dan pemeliharaan hut an. d. PERUSAHAAN waj ib mengat ur penggunaan dan pemanf aat an semua j alan besar at au kecil dan j alan pengangkut an lainnya baik unt uk keperluan sendiri, pihak lain, maupun masyarakat disekit arnya dengan sebaik-baiknya, dengan t et ap memperhat ikan perlindungan dan pengamanan areal kerj anya t erut ama dari pencurian, perambahan hut an dan peladang berpindah. 3. Peralat an Logging a. Dalam rangka pelaksanaan kegiat an di areal kerj anya, PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk membuat rencana laporan realisasi t ent ang j enis, j umlah sert a keadaan, j enis alat berat yang ada di lapangan kepada Depart emen Kehut anan. b. Set iap pemindahan peralat an yang digunakan ket empat lain diluar areal kerj anya perlu mendapat perset uj uan dari Depart emen Kehut anan. c. Set iap. . . c. Set iap peralat an yang t idak dipergunakan lagi dan direncanakan unt uk dapat dihapuskan agar dibuat berit a acara dan perlu mendapat kan perset uj uan penghapusan dari Depart emen Kehut anan. 4. Penanaman Modal a. Unt uk memenuhi kewaj iban-kewaj ibannya dalam kegiat an pemungut an hasil hut an, PERUSAHAAN akan menanamkan modalnya sebesar Rp. 5. 845. 188. 887, 50 lima milyar delapan rat us empat puluh lima j ut a serat us delapan puluh delapan ribu delapan rat us delapan puluh t uj uh rupiah lima puluh sen. b. Perubahan penanaman modal dilaksanakan sesuai dengan perset uj uan Pemerint ah. c. PERUSAHAAN waj ib melaporkan pelaksanaan penanaman modal set iap t ahun dalam bent uk isian yang t elah dit ent ukan dan neraca akhir t ahun yang diaudit oleh Akunt an Publik kepada Depart emen Kehut anan selambat -lambat nya pada akhir semest er pert ama t ahun berikut nya. 5. Ket enaga Kerj aan a. Penggunaan Tenaga Kerj a PERUSAHAAN harus menggunakan t enaga kerj a Indonesia yang t erlat ih, t erampil dan ahli dalam j umlah yang cukup unt uk semua bidang dan j enis pekerj aan dan j asa yang diperlukan. Unt uk t enaga ahli kehut anan, minimal mempekerj akan t enaga- t enaga sarj ana kehut anan bidang perencanaan dan penat aan hut an, bidang pengelolaan hut an dan t enaga-t enaga ahli pengukuran dan penguj ian kayu sepert i disebut kan dalam Perat uran Pemerint ah No. 21 Tahun 1970 pasal 4. PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk mengaj ukan Rencana Penggunaan Tenaga Kerj a Tahunan kepada Depart emen kehut anan. b. Program Pendidikan Dan Lat ihan Tenaga Kerj a PERUSAHAAN harus melaksanakan pendidikan dan lat ihan bagi sebanyak-banyaknya t enaga kerj a Indonesia unt uk membina, meningkat kan dan mengembangkan ket rampilan dan keahliannnya, dan disamping it u PERUSAHAAN diwaj ibkan mengikut sert akan t enaga kerj a pada set iap pendidikan dan lat ihan yang dilakukan oleh Pemerint ah sepanj ang menyangkut bidang kegiat annya. c. Pemut usan. . . c. Pemut usan Hubungan Kerj a Pada set iap t erj adinya pemut usan hubungan kerj a karyawan harus diperlakukan sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku. 6. Pungut an Iuran PERUSAHAAN harus membayar Iuran Waj ib, Iuran Hasil Hut an sert a iuran-iuran lainnya sebagaimana diat ur dalam Perat uran Pemerint ah No. 22 Tahun 1980, Keput usan Presiden No. 29 Tahun 1990 j o Keput usan Presiden No. 28 Tahun 1991 j o Keput usan Presiden No. 40 Tahun 1993, dan Keput usan Presiden No. 30 Tahun 1990 j o Keput usan Presiden No. 29 Tahun 1991 j o Keput usan Presiden No. 41 Tahun 1993 sert a perat uran perundang-undangan lainnya yang berlaku.

C. BIDANG PENGOLAHAN