Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007.
9
I I I . TRANSPLANTASI KARANG
A. Jenis- Jenis Karang
Transplantasi
Jenis-jenis karang yang dapat ditransplantasi adalah jenis-jenis karang yang terdapat pada kuota yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam lampiran 1. Jenis-jenis karang hias hasil penangkaran transplantasi yang dapat
diperdagangkan ditetapkan dengan mempertimbangkan sifat biologi karang dan kondisi lingkungan, serta keberhasilan uji coba dan penelitian. Jenis-jenis
dimaksud dapat dilihat pada lampiran 2 dan dapat dievaluasi sesuai perkembangan.
Usulan baru adanya perkembangan untuk penambahan jenis spesies genus yang dapat diperdagangkan dari hasil transplantasi di luar lampiran 2, harus diusulkan
terlebih dahulu kepada Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati dengan menyertakan data-data, antara lain log book meliputi asal usul jenis karang, data
dan laju pertumbuhan, tingkat kematian, ketersediaan stok dan dokumentasi berupa foto-foto dan atau video. Usulan tersebut ditetapkan oleh Direktur
Konservasi Keanekaragaman Hayati setelah mendapatkan rekomendasi Pusat Penelitian Oseanografi P2O - LI PI .
B. Asal- Usul Bibit Karang Transplantasi
Jenis, jumlah dan lokasi untuk bibit karang transplantasi yang berasal dari fragmen induk karang alam gambar 1, diambil atau diperoleh dari selisih kuota
pengambilan dan kuota ekspor yang telah ditetapkan setiap tahun oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
Untuk jenis-jenis tertentu yang tidak terdapat dalam kuota pengambilan dari alam dapat diambil dari lokasi sekitar usaha transplantasi atau lokasi-lokasi lain dengan
jumlah dan jenis yang ditetapkan tersendiri oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam setelah mendapatkan rekomendasi dari Pusat
Penelitian Oseanografi P2O - LI PI . Selain dari alam, bibit juga dapat berasal dari fragmen anakan karang hasil
transplantasi gambar 2 yang telah ada dan dipersiapkan sebelumnya untuk bibit indukan baik dari hasil usaha transplantasi sendiri maupun dari hasil usaha
transplantasi yang lain setelah dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan izin dari Kepala UPT KSDA setempat.
Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007.
10
Gambar 1. Penanaman fragmen pertama karang dari alam.
Gambar 2. Penanaman fragmen kedua karang dari hasil transplantasi. Koloni karang
hias alam
Fragmen pertama Substrat fragmen pertama
Fragmen dan substrat pertama
Fragmen dan substrat pertama Fragmen kedua
Fragmen dan substrat kedua
Rak pertama Rak fragmen dan substrat pertama
Substrat kedua
Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007.
11
C. Ukuran Karang Transplantasi