Ukuran Karang Transplantasi Pemilihan Lokasi Penangkaran Transplantasi Karang Sarana dan Prasarana Pengetahuan Teknik Transplantasi Karang Penyiapan Teknis Transplantasi Karang

Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007. 11

C. Ukuran Karang Transplantasi

Bibit karang hias yang berasal dari alam untuk indukan atau fragmen induk karang alam gambar 1 maksimal berukuran tinggi atau diameter 10 cm. Fragmen yang akan digunakan untuk anakan karang dari hasil transplantasi gambar 2 yang berasal dari fragmen induk, ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kreatifitas pelaku usaha.

D. Pemilihan Lokasi Penangkaran Transplantasi Karang

Beberapa kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam pemilihan lokasi, antara lain adalah : 1. Lokasi usaha transplantasi di luar kawasan konservasi dan di luar lokasi wisata; 2. Bukan merupakan daerah berlabuh dan jalur keluar masuknya kapal nelayan, dan daerah industri; 3. Lokasi merupakan habitat karang dan relatif terlindung dari gelombang; 4. Dasar perairan yang relatif datar dengan substrat pasir dan komunitas karang; 5. Tidak mengalami kekeringan saat air surut terendah; 6. Memiliki kualitas perairan yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan karang yang akan ditransplantasikan; 7. Di dalam habitat buatan dengan teknologi tertentu.

E. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam transplantasi antara lain : 1. Bak penampungan untuk aklimatisasi dengan jumlah sesuai yang diperlukan; 2. Tempat untuk bekerja baik di laut maupun di darat; 3. Sarana transportasi darat laut dan handling; 4. Peralatan transplantasi; 5. Peralatan untuk pembersihan; 6. Peralatan selam peralatan dasar; 7. Rak meja transplantasi untuk induk dan anakan serta perlengkapan lainnya seperti jaring dan tali pengikat; 8. Substrat dasar untuk transplantasi.

F. Pengetahuan Teknik Transplantasi Karang

Pengetahuan yang diperlukan untuk keberhasilan kegiatan transplantasi karang antara lain : 1. Lingkungan karang; 2. Teknik transplantasi; 3. Administrasi dan perijinan. Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007. 12

G. Penyiapan Teknis Transplantasi Karang

1. Pemilihan bibit karang. a. Bibit harus sehat; b. Karang yang diambil bebas dari organisme lain yang menempel seperti sponges, hal ini untuk mencegah agar biota lain yang tidak diperlukan tidak ikut terambil; c. Bibit karang yang ditransplantasi sebaiknya berasal dari sekitar lokasi transplantasi atau berasal dari daerah lain atau dari anakan hasil usaha transplantasi yang telah berhasil dan harus disertai dengan dokumen sesuai ketentuan yang berlaku; d. Dalam pelaksanaan pengambilan bibit yang jenis maupun lokasi tidak terdapat di dalam kuota yang telah ditetapkan, harus memperhatikan potensi karang di alam habitat alami melalui suatu kajian atau survei potensi. 2. Pengangkutan bibit karang hias. Pengangkutan bibit dilakukan secara efektif dan efisien dengan memperhatikan jarak angkut untuk menghindari kerusakan dan kematian karang. 3. Substrat base. Substrat base yang merupakan media bagi fragmen karang yang akan ditransplantasi, dibuat sedemikian rupa menyerupai kondisi habitatnya di alam. Hal utama yang menjadi pertimbangan di dalam pemilihan bahan substrat base adalah tahan dalam air laut sehingga dapat menjadi media fragmen karang laut yang baik. Substrat base yang digunakan dalam transplantasi karang terdiri dari : a. Subtrat base untuk induk berbentuk lingkaran dengan diameter antara 10 - 15 cm atau kotak dengan ukuran panjang lebar antara 10 – 15 cm dengan ketebalan 3 cm. Substrat sebaiknya terbuat dari semen. b. Subtrat base untuk anakan dengan ukuran, bentuk dan bahan bebas sesuai improvisasi masing-masing pelaku usaha, dengan bahan material yang ramah lingkungan. 4. Pelekatan karang hias pada substrat. Pelekatan transplan karang hias pada substrat harus cukup kuat dan dapat dikerjakan secara praktis serta menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan contoh pada gambar 3. Pelekatan karang hias perlu dibedakan antara untuk kepentingan perdagangan dan indukan. Jumlah indukan dimaksud disesuaikan dengan rencana kuota produksi anakan tahunan yang akan diperdagangkan. Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007. 13 Gambar 3. Pelekatan dan penandaan karang hias hasil transplantasi. 5. Penandaan Penandaan pada karang hias hasil transplantasi bertujuan untuk membedakan karang dari alam dan hasil transplantasi serta memudahkan kontrol dan monitoring. Tanda yang digunakan berupa label permanen yang pemasangannya dilakukan bersamaan dengan pelekatan karang pada subtrat base dengan kondisi tidak mudah lepas dan awet ketentuan tentang penandaan diatur dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 355 Kpts-I I 2003 tentang Penandaan Spesimen Tumbuhan dan Satwa Liar. Label dapat terbuat dari bahan plastik yang keras kuat atau dari bahan lainnya yang tahan air dengan tulisan yang terlihat jelas dengan bentuk seperti pada gambar 4. Gambar 4. Bentuk tanda label. Keterangan : 1 s d 12 : Bulan Propagasi Ukuran : Panjang 5 – 8 cm X Lebar 0,7 – 1 cm 01 : Kode UPT KSDA 01 : Kode Perusahaan ditentukan oleh Kepala UPT KSDA 06 : Tahun Propagasi Actsp. : Kode Jenis 02 : Propagasi ke 0001 : Nomor urut 010106Actsp.020001 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A r ti fic ia l B a s e C o r a l C o r a l 0104Ac .fo 2.00088 Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007. 14 dari samping dari atas dari atas 6. Rak meja transplantasi Rak meja transplantasi merupakan tempat untuk meletakkan induk dan anakan yang secara visual dapat dibedakan dengan cara pemisahan penempatan rak antara induk dan anakan. Ukuran rak serta penempatannya sedapat mungkin memudahkan untuk kontrol, pemeliharaan serta penghitungan jumlah untuk masing-masing jenis. Saat ini yang telah berjalan pada umumnya berukuran rak 1 x 1 m. Dalam tiap rak meja hanya boleh ditempati oleh satu jenis karang. Bahan rak meja untuk transplantasi, antara lain besi, paralon, alumunium dan atau bahan lain yang ramah lingkungan. 7. Penempatan fragmen dalam rak Jarak penempatan antara fragmen yang satu dengan yang lainnya harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran karang induk atau anakan agar tidak terjadi agregasi persaingan secara fisik diantara karang tersebut. Penempatan indukan dalam rak untuk ukuran 1 x 1 m jumlah maksimalnya 49 pcs. Sedangkan untuk penempatan anakan dalam rak ukuran 1 x 1 m jumlah maksimalnya 100 pcs.

H. Pemeliharaan Transplantasi Karang