Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007.
14
dari samping dari atas
dari atas
6. Rak meja transplantasi
Rak meja transplantasi merupakan tempat untuk meletakkan induk dan anakan yang secara visual dapat dibedakan dengan cara pemisahan penempatan rak
antara induk dan anakan.
Ukuran rak serta penempatannya sedapat mungkin memudahkan untuk kontrol, pemeliharaan serta penghitungan jumlah untuk masing-masing jenis.
Saat ini yang telah berjalan pada umumnya berukuran rak 1 x 1 m. Dalam tiap rak meja hanya boleh ditempati oleh satu jenis karang. Bahan rak meja untuk
transplantasi, antara lain besi, paralon, alumunium dan atau bahan lain yang ramah lingkungan.
7. Penempatan fragmen dalam rak Jarak penempatan antara fragmen yang satu dengan yang lainnya harus
disesuaikan dengan jenis dan ukuran karang induk atau anakan agar tidak terjadi agregasi persaingan secara fisik diantara karang tersebut. Penempatan
indukan dalam rak untuk ukuran 1 x 1 m jumlah maksimalnya 49 pcs. Sedangkan untuk penempatan anakan dalam rak ukuran 1 x 1 m jumlah
maksimalnya 100 pcs.
H. Pemeliharaan Transplantasi Karang
Kebersihan fragmen dan lingkungannya harus tetap terjaga untuk menekan angka kematian. Pelaku transplantasi karang wajib melakukan pencatatan, antara lain :
1. Jumlah dan jenis penanaman induk dan anakan karang yang diliput dalam
Berita Acara Pemeriksaan BAP Penanaman contoh BAP pada lampiran 5; 2.
Jumlah anakan karang yang dipanen; 3.
Tingkat kematian induk dan anakan karang; 4.
Pemantauan pertumbuhan karang dengan cara melakukan pengukuran seperti contoh pada gambar 5.
.
Gambar 5. Pengukuran panjang dan lebar karang.
Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007.
15
I . Rencana Produksi dan Pemanenan Karang Hasil Transplantasi
1. Rencana Produksi Anakan yang akan diperdagangkan produksi yang berupa jenis dan jumlah
yang akan dihasilkan oleh masing-masing unit usaha transplantasi dituangkan dalam rencana produksi.
Rencana produksi didasarkan pada jumlah indukan yang diverifikasi oleh UPT KSDA setempat bersama I CRWG dan atau Perguruan Tinggi dan atau Asosiasi
Kerang, Koral dan I kan Hias I ndonesia AKKI I dengan memperhatikan laporan perkembangan usaha transplantasi karang setiap bulannya.
Rencana produksi dikirim ke Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati dengan tembusan UPT KSDA setempat paling lambat pada minggu pertama
bulan September tahun sebelumnya sebagai salah satu dasar penentuan kuota masing-masing unit usaha transplantasi.
2. Pemanenan
Unit usaha transplantasi yang akan melakukan pemanenan mengajukan permohonan kepada UPT KSDA setempat untuk dilakukan pemeriksaan
pemanenan yang diliput dalam Berita Acara Pemeriksaan BAP Pemanenan karang contoh BAP pada lampiran 6. Jenis anakan yang dipanen disesuaikan
dengan umur panen seperti tertuang pada lampiran 2.
J. Pengemasan dan Pengangkutan Karang Hasil Transplantasi
Penanganan karang hasil transplantasi dari lapangan hingga ke penampungan harus diupayakan sedemikian rupa sehingga menekan tingkat kerusakan dan
kematian karang.
Tiap perusahaan yang akan mengedarkan hasil transplantasi harus memiliki sarana penampungan yang mencukupi untuk dapat melaksanakan pengemasan dan
pengepakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007.
16
I V. ADMI NI STRASI TRANSPLANTASI KARANG HI AS
A.
I zin Usaha Transplantasi Karang Hias
I zin usaha dapat diberikan kepada perorangan, badan hukum, lembaga konservasi, dan koperasi sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.19 Menhut-I I 2005 tentang Penangkaran Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Tata cara untuk memproses izin usaha transplantasi karang hias, seperti pada gambar 6
berikut.
Gambar 6. Tata cara proses permohonan izin transplantasi karang hias.
PEMOHON
Koperasi, Badan Hukum, LK, Perorangan
SI UP, SI TU, SKDP, Akte Notaris Perusahaan, Proposal yang
telah disetujui oleh Kepala Bidang Teknis KSDA Kepala
Seksi Konservasi Wilayah setempat, BAP Persiapan
Teknis dan Rekomendasi dari Kepala Bidang Teknis KSDA
Kepala Seksi Konservasi Wilayah setempat.
KEPALA UPT KSDA
TOLAK
I JI N TRASPLANTASI
Tembusan : Kepala Bidang KSDA Wilayah atau
Kepala Seksi Konservasi Wilayah
Permohonan dilampiri :
PENGKAJI AN ADMI NI STRASI ,
HUKUM DAN TEKNI S
SETUJU
KEMBALI KE PEMOHON
Keterangan : 1.
Untuk proses izin di Balai Besar KSDA, proposal dan rekomendasi oleh Kepala Bidang Teknis KSDA, tembusan surat kepada Kepala Bidang KSDA Wilayah setempat;
2. Untuk proses izin di Balai KSDA, proposal dan rekomendasi oleh Kepala Seksi Konservasi Wilayah, tembusan surat
kepada Kepala Seksi Konservasi Wilayah setempat;
Pedoman Penangkaran Transplantasi Karang Hias Yang Diperdagangkan, 2007.
17
B. Laporan