ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA BAWAHAN STUDI EMPIRIS PADA
PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA SEMARANG
Untung Widodo
105
Dalam dua variabel yang dimasukkan dalam model regresi kedua variabel independen signifikan pada 0,05. Sehingga bisa dimasukkan dalam persamaan sebagai berikut.
Y = 10,853 + 0,233 X1 + 0,112 X2 Dari persamaan tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa :
1. Konstanta sebesar 10,853 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka ratarata kenaikan variabel dependen sebesar nilai konstanta tersebut.
2. Variabel bebas mempuyai pengaruh yang positif terhadap variabel terikat, hai ini dapat dilihat
dari koefisien regresi yang bertanda positif. 4. Pengujian Hipotesis
l
Uji t tes antara gaya kepemimpinan X1 terhadap kinerja bawahan Y Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 10.0 diperoleh nilai t
hitung sebesar 3,207 dengan tingkat siginifikasi sebesar 0,002. Karena nilai t hitung t tabel yaitu 3,207 2,000 dan nilai signifikais yang diperoleh level of signifikan yaitu 0,002 0,05
maka dapat disimpulkan H1 diterima. Hal ini berarti gaya kepemimpinan X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja bawahan Y
l
Uji t tes antara kepuasan kerja X2 terhadap kinerja bawahan Y Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 10.0 diperoleh nilai t
hitung sebesar 3,611 dengan tingkat siginifikasi sebesar 0,001. Karena nilai t hitung t tabel yaitu 3,611 2,000 dan nilai signifikais yang diperoleh level of signifikan yaitu 0,001 0,05
maka dapat disimpulkan H2 diterima. Hal ini berarti kepuasan kerja X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja bawahan Y
5. Analisis Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan nilai adjusted R2 hal ini dikarenakan nilai Adjusted R2 dapat naik dan turun apabila satu variabel idependen ditambahkan
dalam suatu model. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 10,0 diketahui bahwa nilai adjusted R2 adalah sebesar 0,292 atau sebesar 29,2 . Hal ini berarti bahwa pengaruh
gaya kepemimpinan X1, dan kepuasan kerja X3 secara bersamasama terhadap kinerja bawahan Y adalah sebesar 29,2 sedangkan sisanya sebesar 70,8 dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak termasuk dalam penelitian di atas antara lain adalah budaya organisasi, lingkungan kerja, motivasi kerja dan lain sebagainya.
1.9.2.3 Pembahasan
Secara parsial dapat diketahui bahwa dari analisa dengan menggunakan program SPSS versi 10.0 for windows disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja bawahan hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi t lebih kecil dari level of signifikan yaitu 0,002 0,05. Sedangkan untuk variabel kepuasan kerja menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja bawahan yang ditunjukkan dengan nilai signifikasi t lebih kecil dari level of signifikan yaitu 0,001 0,05.
Sedangkan secara simultan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan X1 dan kepuasan kerja X2 berpengaruh positif dan signifikan secara bersamasama terhadap kinerja bawahan
Fokus Ekonomi
Vol. 1 No. 2 Desember 2006 : 92 108
106
Y, hal ini ditunjukkan nilai F hitung F tabel yaitu 16,039 3,13 dan nilai signifikasi yang diperoleh level of signifikan yaitu 0,000 0,05.
Untuk analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai adjusted R2 adalah sebesar 0,292 atau sebesar 29,2 . Hal ini berarti bahwa pengaruh gaya kepemimpinan X1, dan kepuasan
kerja X3 secara bersamasama terhadap kinerja bawahan Y adalah sebesar 29,2 sedangkan sisanya sebesar 70,8 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian di atas
antara lain adalah budaya organisasi, lingkungan kerja, motivasi kerja dan lain sebagainya.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti sesuai dengan teori yang ada yaitu bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut
mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan motivasi seseorang untuk berprestasi. Dengan tercapainya prestasi menunjukkan bahwa kinerja
bawahan akan meningkat. Selain mendukung teori tersebut hasil penelitian juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Guritno Waridin 2005, Suranta 2003 serta Suharto
Cahyono 2005 yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persepsi bawahan tentang gaya kepemimpinan terhadap kinerja bawahan.
Sedangkan untuk variabel kepuasan kerja hasil penelitian sesuai dengan teori yang ada yaitu bahwa manfaat kepuasan kerja terkait dengan prestasi kerja yang dihasilkan para karyawan dan
pada akhirnya pada kinerja yang dicapai perusahaan. Semakin tinggi prestasi yang dicapai karyawan, maka semakin tinggi pula keuntungan yang akan menjadi milik perusahaan. Kepuasan kerja dapat
merangsang semangat kerja dan loyalitas karyawan, sebaliknya tanpa ada kepuasan kerja maka karyawan akan cepat mengalami kebosanan, tidak bersemangat dalam bekerja, dan pindah pekerjaan
Robbins:1996
Sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila dalam melakukan pekerjaan seseorang mencapai kepuasan tertentu maka mereka akan mencapai prestasi, dengan prestasi yang diraihnya
menunjukkan bahwa kinerja bawahan tersebut mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Intan Tri Nugrahini 2003 dan Maryani Supomo 2001
yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja baik secara parsial terhadap kinerja karyawan.
1.10 Kesimpulan
Dari analisa diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pengujian kualitas data menunjukkan bahwa data yang digunakan utuk melakukan
penelitian adalah valid dan reliabel. Dan berdasarkan pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini dapat digunakan untuk model regresi.
2. Secara parsial dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bawahan hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi t lebih
kecil dari level of signifikan yaitu 0,002 0,05. Sedangkan untuk variabel kepuasan kerja menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja
bawahan yang ditunjukkan dengan nilai signifikasi t lebih kecil dari level of signifikan yaitu 0,001 0,05.
3. Sedangkan secara simultan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan X1 dan kepuasan kerja X2 berpengaruh positif dan signifikan secara bersamasama terhadap kinerja bawahan