PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DI BLK NGADIROJO Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja di BLK Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.

(1)

i

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DI BLK NGADIROJO

KABUPATEN WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

Silvia Aryani

NIM : B100110243

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015


(2)

s EAI"AMAH TDNGESAf,AN

Yang bertmdatangandi bawsh ini sefielah mbamNadrah

Publiki

Cery&niudul:

PTJT{GANUff

GA{A

XE?EiEil{FIHA}I DAX KIITAnJA IilNYAWAITT

IEREADAP KEPUASAITI KER.IA DI BIJ( NGADIRO.IO

r*nuHtgx

Trr.otrQGInI

1ffir

_

tHlvirAweni

IIIIM;

Al0mlm+t

Daea! DieublikaqT Sdoapi Selah Satu llask& Publikasi Fakqltas Ekomomi UniVerqiteE Muhammadiph

Surakarta


(3)

2 ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja di BLK Ngadirojo Kab. Wonogiri, dimana variabel independen yaitu Gaya Kepemimpinan (X1),

Kinerja Karyawan (X2) mempengaruhi Kepuasan Kerja (Y) sebagai variabel

dependennya. Penelitian ini menggunakan data Primer. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 38 responden yang diambil dari karyawan di BLK Ngadirojo Kab. Wonogiri. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling yaitu pengambilan sampel dengan memilih sampel secara bebas. Metode analisis data penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda, sedangkan uji hipotesisnya menggunakan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R²). Hasil dari olah data memberikan simpulan bahwa gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan mempengaruhi kepuasan kerja. Maka penelitian ini memberikan simpulan bahwa gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja di BLK Ngadirojo Kab. Wonogiiri.


(4)

3 A. Latar Belakang Masalah

Kondisi ketenagakerjaan yang ada pada saat ini perlu perhatian yang serius dari seluruh pihak untuk perbaikan masa depan. Meningkatnya jumlah pengangguran terbuka selama kurun waktu lima tahun terakhir ditunjukkan dengan meningkatnya tingkat pengangguran, pemecahan permasalahan bidang Sumber Daya Manusia khususnya bidang pelatihan kerja secara menyeluruh dan komprehensif perlu ditingkatkan. Dengan demikian BLK (Balai Latihan Kerja) Ngadirojo Kab. Wonogiri sesuai dengan prosedurnya, mengambil langkah-langkah demi mensejajarkan tingkat keahlian pencari kerja dengan memberikan atau mengadakan pelatihan-pelatihan keterampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha.

Menurut Armstrong (2013), kepemimpinan adalah mengerjakan segala sesuatu melalui orang lain jika ada sasaran untuk dicapai, jika suatu tugas harus dilaksanakan dan jika lebih dari satu orang diperlukan untuk melakukannya. Para pemimpin yang paling efektif mencocokkan gaya kepemimpinan mereka dengan situasi, yang meliputi gaya kerja yang disukai dan sifat-sifat kepribadian, serta hakikat dari tugas dan kelompok. Gaya kepemimpinan adalah cara menjalankan peranan kepemimpinan. Gaya ini memberikan sifat kepada pendekatan dalam memimpin orang.

Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009). Kinerja suatu organisasi dapat dilihat dari efektifitas produk dan bagaimana pelayanan organisasi diteruskan pada para pelanggan.


(5)

4

Sumber daya manusia pada suatu organisasi adalah merancang, menghasilkan dan meneruskan pelayanan-pelayanan tersebut agar dapat mencapai suksesnya strategi suatu organisasi.

Kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja sesorang (Mathis & Jackson, 2002). Secara umum tahap yang diamati adalah kepuasan kerja dalam pekerjaan itu sendiri, gaji, pengakuan, hubungan antara supervisor dengan tenaga kerja, dan kesempatan untuk maju. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin meneliti apakah ada hubungan positif terhadap kepuasan kerja terhadap BLK Ngadirojo kabupaten Wonogiri. Selanjutnya, untuk mengakomodasi itu semua di lakukan penelitian dengan judul “PENGARUH GAYA

KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN TERHADAP

KEPUASAN KERJA DI BLK NGADIROJO KABUPATEN

WONOGIRI”.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih spesifik tentang pengaruh antar variabel yaitu:

1. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. 2. Pengaruh kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja.


(6)

5 C. Landasan Teori

1. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan cara pemimpin menjalankan tugas kepemimpinannya, baik berupa perencanaan, ajakan, himbauan, maupun perintah-perintah. Pamudji memberikan gambaran tentang gaya kepemimpinan pemerintah Indonesia. Menurut Pamudji (2009: 22) gaya kepemimpinan (Leadership Style) adalah bicara tentang bagaimana pemimpin menjalankan tugas kepemimpinannya, misalnya gaya apa yang dalam merencanakan, merumuskan, dan menyampaikan perintah-perintah/ajakan-ajakan kepada yang diperintah. Gaya kepemimpinan pemerintah sangat dipengaruhi oleh paham-paham yang dianut mengenai kekuasaan dan wewenang sikap mana yang diambil terhadap hak dan martabat manusia.

Adapun gaya kepemimpinan tersebut dibagi ke dalam tiga golongan yang mempunyai cirri khas masing-masing namun mempunyai tujuan yang sama yaitu kepemimpinan yang efektif. Selanjutnya, Pamudji membagi tiga gaya dalam kepemimpinan di Indonesia sebagai berikut: a. Gaya motivasi

b. Gaya kekuasan (Gaya Autokratik, Gaya Partisipasif, dan Gaya Bebas) c. Gaya pengawasan

2. Kinerja Karyawan

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara (2005:67)


(7)

6

bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Mathis dan Jackson (2006:378), mendefinisikan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk (1) kuantitas keluaran, (2) kualitas keluaran, (3) jangka waktu keluaran, (4) kehadiran di tempat kerja, (5) Sikap kooperatif.

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai karyawan dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan organisasi dalam upaya mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

3. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan masalah yang sangat penting untuk diperhatikan dalam suatu organisasi, karena hal ini menyangkut perasaan positif karyawan terhadap pekerjaannya. Perasaan positif akan membawa karyawan pada perasaan senang dan puas dalam menjalankan kewajibannya, sehingga melalui terwujudnya kepuasan kerja pada karyawan diharapkan organisasi mampu meningkatkan kualitas sumber


(8)

7

daya manusia , dan pada akhirnya akan berpengaruh pada kualitas maupun kuantitas hasil produksi dari para karyawan.

Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda, seperti yang didefinisikan oleh Kreitner & Kinicki (2005), bahwa kepuasan kerja sebagai efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai situasi pekerjaan. Definisi ini mengandung pengertian bahwa kepuasaan kerja bukan merupakan konsep tunggal, sebaliknya seseorang dapat relatif puas dengan suatu situasi dari pekerjannya dan tidakpuas dengan salah satu atau beberapa situasi lainnya.

D. Metodologi Penelitian 1. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan seperti skema sebagai berikut:

H1

H2 Gaya Kepemimpinan

(X1)

Kinerja Karyawan (X2)

Kepuasan Kerja (Y)


(9)

8 Keterangan :

Variabel independen : Kepuasan Kerja (Y) Variabel dependen : Gaya Kepemimpinan (X1)

Kinerja Karyawan (X2)

E. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis pertama dapat dijelaskan melalui uji ketepatan parameter (uji F/overall test), bahwa Fhitung (14,429)>

Ftabel (3,267), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terbukti

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan secara bersama-sama atau simultan terhadap kepuasan kerja di BLK Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Hasil pengujian, hipotesis kedua dapat dijelaskan melalui tanda parameter b1dalam persamaan regresi, yang pada penelitian ini adalah positif, yaitu (+0,305) dan uji t bahwa thitung (2,369) > ttabel (2,030), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa terbukti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja di BLK Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.

Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis ketiga dapat dijelaskan melalui tanda parameter b2dalam persamaan regresi, yang pada penelitian ini adalah positif, yaitu (+0,296) dan uji t bahwa thitung (2,895) > ttabel (2,030),


(10)

9

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja di BLK Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.

Dari hasil uji koefisien determinasi (R2

) menunjukkan bahwa nilai R Square (R2) 0,452. Hal ini berarti bahwa determinasi variabel gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan dalam mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebesar 45,2%. Dengan uji t menghasilkan thitung untuk variabel

kinerja karyawan sebesar 4,211, yang merupakan nilai thitung terbesar.

F. Kesimpulan

1. Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja, hal ini dapat dibuktikan dari nilai thtung (2,369) > ttabel (2,030).

2. Terdapat pengaruh kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja, hal ini dapat dibuktikan dari nilai thtung (2,895) > ttabel (2,030).

G. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengambilan jawaban dari responden, sehingga penulis tidak mengawasi secara langsung atas pengisian jawaban tersebut. Kemungkinan jawaban dari responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya karena kondisi tertentu masing-masing responden. 2. Faktor pengaruh Kepuasan Kerja karyawan terbatas pada variabel Gaya

Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan, sehingga cakupannya kurang luas untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen sumberdaya manusia.


(11)

10

3. Lingkup penelitian terbatas pada satu tempat saja yaitu Balai Latihan Kerja Ngadirojo Kab. Wonogiri dan waktu yang digunakan dalam penelitian terbatas, sehingga hasil penelitian kurang maksimal.

H. Saran-Saran

1. Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan terhadap Kepuasan Kerja, maka perlu diperhatikan atau perlu ditingkatkan lagi kinerja di Balai Latihan Kerja Ngadirojo Kab. Wonogiri.

2. Perlu melakukan upaya peningkatan kepuasan kerja karyawan dengan prinsip pendekatan partisipasif, komunikasi, mengakui andil bawahan, pendelegasian wewenang, memberi perhatian dan keharmonisan dan kebersamaan serta penerapan budaya dan disiplin kerja bagi karyawan. 3. Balai Latihan Kerja Ngadirojo Kab. Wonogiri dalam usahanya

meningkatkan Kepuasan Kerja karyawan, maka seyogyanya memperhatikan Kinerja Karyawan berupa pemberian tambahan pendapatan kepada karyawan yang berprestasi, memberikan peningkatan tunjangan kesejahteraan dan kesehatan yang memadai.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Kartika, Sopranita. 2014. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating”.

Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Al-Ahmadi, H. 2009. “Factors Affecting Performance of Hospital Nurses in Riyadh Region, Saudi Arabia”. International Journal of Health Care Quality Assurance. Vol. 22, No. 1, pp. 40-54

Armstrong, Michael. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan oleh Sofyan Cikmat dan Haryanto. 2013. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivanate dengan program SPSS. Edisi ke 2.

Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics. Mc Graw Hill/Irwin: New York. Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai

Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No. Hal:63-74.

Hadi, Syamsul. 2006. Metodeologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi & Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Handoko, T. Hani. 2000. Organization Perusahaan Teori Struktur Dan Perilaku. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Handoko, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu SP. 2007. Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. Hersey. 2004. Kunci Sukses Pemimpin Situasional. Jakarta: Delaprasata. Ismail. Solihin, 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Kartono, Kartini. 2009. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers. Kreitner dan Kinichi. 2005. Organization Behavior. Irwin. McGraw-Hill, Boston. Luthans, F. 2014. Organization Behavior. New York: McGraw Hill International. Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia


(13)

12

Mas'ud, Fuad (2004), Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Salemba Empat.

Moorhead dan Griffin. 2013. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Nafisah, Durrotun. 2005. “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan”. Skripsi Managemen. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro 2005.

Pamudji. 2009. Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara. Pawirosentono, Suyadi M.B.A. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta:

BPFE.

Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, S. 2008. Perilaku Organisasi. Jilid 1 dan 11. Terjemahan oleh Hadyana Puja Atmaja. Jakarta: Prenhallindo.

Ruvendi, Ramlan. 2005. “Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Balai Besar Industri Hasil

Pertanian Bogor”. Jurnal Ilmiah Bianiag. Vol. 01 No. 1.

Setiyawan, Budi dan Waridin. 2006. “Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Kariadi Semarang”. Jurnal. JRBI Vol 2 No 2 Hal 181-19.

Siagian, Sondang P. 2006. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto. 2005. Statistik Induktif. Edisi Kelima. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supangat, Andi. 2008. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Parametrik. Jakarta: Kencana Prenada.

Tjiptono. Fandy. 2006. Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi. Guritno, Bambang, dkk. 2005. “Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku

Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja”. Jurnal Riset Bisnis Indonesia. Vol.1 No.1, p. 63-74.


(14)

13

Trianingsih, Sri. 2007. “Independensi Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai

Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance. Gaya Kepemimpinan

Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”. Jurnal Simposium

Akuntasi Nasional. Makasar: UNHAS.

Wahyudi, Bambang. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita. Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi, dan

Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Yousef, D.A. 2000. ”Satisfaction with Job Security as A Predictor of

Organizational Commitment and Job Performance in A Multicultural

Environment”. International Journal of Man Power. Vol. 19 No. 3.

pp.184.

Yulianto, Aan Eka. 2014. “Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan RS Asy-Syifa Sambi”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.


(1)

8 Keterangan :

Variabel independen : Kepuasan Kerja (Y) Variabel dependen : Gaya Kepemimpinan (X1)

Kinerja Karyawan (X2)

E. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis pertama dapat dijelaskan melalui uji ketepatan parameter (uji F/overall test), bahwa Fhitung (14,429)> Ftabel (3,267), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terbukti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan secara bersama-sama atau simultan terhadap kepuasan kerja di BLK Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Hasil pengujian, hipotesis kedua dapat dijelaskan melalui tanda parameter b1dalam persamaan regresi, yang pada penelitian ini adalah positif, yaitu (+0,305) dan uji t bahwa thitung (2,369) > ttabel (2,030), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa terbukti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja di BLK Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.

Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis ketiga dapat dijelaskan melalui tanda parameter b2dalam persamaan regresi, yang pada penelitian ini adalah positif, yaitu (+0,296) dan uji t bahwa thitung (2,895) > ttabel (2,030), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa terbukti terdapat


(2)

9

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja di BLK Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.

Dari hasil uji koefisien determinasi (R2

) menunjukkan bahwa nilai R Square (R2) 0,452. Hal ini berarti bahwa determinasi variabel gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan dalam mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebesar 45,2%. Dengan uji t menghasilkan thitung untuk variabel kinerja karyawan sebesar 4,211, yang merupakan nilai thitung terbesar.

F. Kesimpulan

1. Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja, hal ini dapat dibuktikan dari nilai thtung (2,369) > ttabel (2,030).

2. Terdapat pengaruh kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja, hal ini dapat dibuktikan dari nilai thtung (2,895) > ttabel (2,030).

G. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengambilan jawaban dari responden, sehingga penulis tidak mengawasi secara langsung atas pengisian jawaban tersebut. Kemungkinan jawaban dari responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya karena kondisi tertentu masing-masing responden. 2. Faktor pengaruh Kepuasan Kerja karyawan terbatas pada variabel Gaya

Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan, sehingga cakupannya kurang luas untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen sumberdaya manusia.


(3)

10

3. Lingkup penelitian terbatas pada satu tempat saja yaitu Balai Latihan Kerja Ngadirojo Kab. Wonogiri dan waktu yang digunakan dalam penelitian terbatas, sehingga hasil penelitian kurang maksimal.

H. Saran-Saran

1. Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan terhadap Kepuasan Kerja, maka perlu diperhatikan atau perlu ditingkatkan lagi kinerja di Balai Latihan Kerja Ngadirojo Kab. Wonogiri.

2. Perlu melakukan upaya peningkatan kepuasan kerja karyawan dengan prinsip pendekatan partisipasif, komunikasi, mengakui andil bawahan, pendelegasian wewenang, memberi perhatian dan keharmonisan dan kebersamaan serta penerapan budaya dan disiplin kerja bagi karyawan. 3. Balai Latihan Kerja Ngadirojo Kab. Wonogiri dalam usahanya

meningkatkan Kepuasan Kerja karyawan, maka seyogyanya memperhatikan Kinerja Karyawan berupa pemberian tambahan pendapatan kepada karyawan yang berprestasi, memberikan peningkatan tunjangan kesejahteraan dan kesehatan yang memadai.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Kartika, Sopranita. 2014. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating”.

Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Al-Ahmadi, H. 2009. “Factors Affecting Performance of Hospital Nurses in Riyadh Region, Saudi Arabia”. International Journal of Health Care Quality Assurance. Vol. 22, No. 1, pp. 40-54

Armstrong, Michael. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan oleh Sofyan Cikmat dan Haryanto. 2013. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivanate dengan program SPSS. Edisi ke 2.

Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics. Mc Graw Hill/Irwin: New York. Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai

Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No. Hal:63-74.

Hadi, Syamsul. 2006. Metodeologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi & Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Handoko, T. Hani. 2000. Organization Perusahaan Teori Struktur Dan Perilaku. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Handoko, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu SP. 2007. Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. Hersey. 2004. Kunci Sukses Pemimpin Situasional. Jakarta: Delaprasata. Ismail. Solihin, 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Kartono, Kartini. 2009. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers. Kreitner dan Kinichi. 2005. Organization Behavior. Irwin. McGraw-Hill, Boston. Luthans, F. 2014. Organization Behavior. New York: McGraw Hill International. Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia


(5)

12

Mas'ud, Fuad (2004), Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Salemba Empat.

Moorhead dan Griffin. 2013. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Nafisah, Durrotun. 2005. “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan”. Skripsi Managemen. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro 2005.

Pamudji. 2009. Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara. Pawirosentono, Suyadi M.B.A. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta:

BPFE.

Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, S. 2008. Perilaku Organisasi. Jilid 1 dan 11. Terjemahan oleh Hadyana Puja Atmaja. Jakarta: Prenhallindo.

Ruvendi, Ramlan. 2005. “Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Balai Besar Industri Hasil

Pertanian Bogor”. Jurnal Ilmiah Bianiag. Vol. 01 No. 1.

Setiyawan, Budi dan Waridin. 2006. “Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Kariadi Semarang”. Jurnal. JRBI Vol 2 No 2 Hal 181-19.

Siagian, Sondang P. 2006. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto. 2005. Statistik Induktif. Edisi Kelima. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supangat, Andi. 2008. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Parametrik. Jakarta: Kencana Prenada.

Tjiptono. Fandy. 2006. Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi. Guritno, Bambang, dkk. 2005. “Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku

Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja”. Jurnal Riset Bisnis Indonesia. Vol.1 No.1, p. 63-74.


(6)

13

Trianingsih, Sri. 2007. “Independensi Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai

Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance. Gaya Kepemimpinan

Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”. Jurnal Simposium Akuntasi Nasional. Makasar: UNHAS.

Wahyudi, Bambang. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita. Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi, dan

Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Yousef, D.A. 2000. ”Satisfaction with Job Security as A Predictor of Organizational Commitment and Job Performance in A Multicultural

Environment”. International Journal of Man Power. Vol. 19 No. 3. pp.184.

Yulianto, Aan Eka. 2014. “Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan RS Asy-Syifa Sambi”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.