Hasil penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kategori 2 c D c + d a + c b + d a+b+c+d Rumus koreksi Yates: X 2 = n [ ad − bc − n 2 ] 2 a + b c + d a + c b + d Interpretasi Jika X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Penelitian ini dilaksanakan diwilaya kerja puskesmas wara utara palopo selama 1 bulan sampel sebanyak 18 pasien. Pasien selanjutnya di olah dan dianalisis yang disesuaikan dengan tujuan penelitian hasil analisis data di sajikan dalam bentuk table yang di lengkapi dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Analisis univariat a. Jenis kelamin Table 5,1 distribus frekuensi jenis kelamin penderita TB paru di wilaya Puskesmas Wara Utaara Kota Palopo Tahun 2011 Jenis kelamin Frekeunsi Presentase Laki – laki perempuan 11 7 61.1 38.9 jumlah 18 100 Sumber data primer 2011 Table 1 menunjukan bahwa penderita TB paru di wilaya kerja pusekesma wara utara kota palopo jenis kelamin Laki-laki 61.1, dan jenis kelamin perempuan sebanyak 38.9. b. Tingkat pengetahuan Table 5,2 distribusi frekuensi tinkat pengetahuan penderita TB paru diwllaya Puskesmas Wara Utara Kota Palopo Tahun 2011 Tingakat pengetahuan Frekeunsi Presentase Cukup Kurang 16 2 88.9 11.1 Jumlah 18 100 Sumber data primer 2011 Table 2 menunjukan bahwa pengetahuan TB paru di wilaya kerja puskesmas wara kota palopo cukup sebanyak 88.9, dan pengetahuan TB paru kurang sebanyak 11.1 c. Pekerjaan Table 5,3 distribusi frekuensi jenis pekerjaan penderita TB paru di wilayah Puskesmas Wara Utara Kota Palopo Tahun 2011 Jenis pekerjaan Frekeunsi Presentase PNS Wirasuasta Sopir Petani IRT 1 11 2 1 3 5.6 61.1 11.1 5.6 16.7 Jumlah 18 100 Sumber data primer 2011 Table 3 menunjukan bahwa jenis pekerjaan wirasuasta di wilaya kerja puskesmas wara utara kota palopo tertinggi sebanyak 61.1dan jenis pekerjaan petani terendah sebanyak 5.6 d. Kepadatan hunian Table 5.4 distribusi frekuensi kepadatan hunian penderita TB paru di wilaya kerja Puskesmas Wara Utara Kota Palopo Tahun 2011 Kondisi rumah Frekeunsi Presentase padat tidak padat 12 6 66,7 33,3 Jumlah 18 100 Sumber data primer 2011 Table 5 menunjukan bahwa kepadatan hunian di puskesmas wara utara kota palopo yang padat sebanyak 66.7, dan tidak padat 33.3 e. Kondisi rumah Table 5.5 distribusi frekuensi kondisi rumah penderita TB paru di wilaya kerja Puskesmas Wara Utara Kota Palopo Tahun 2011 Kondisi rumah Frekeunsi Presentase Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat 13 5 72.2 27.8 Jumlah 18 100 Sumber data primer 2011 Table 5 menunjukan bahwa kondisi rumah di wilaya kerja puskesmas wra utara kota palopo tidak memenuhi syarat sebanyak 72.2, dan memenuhi syarat sebanyak 27.8 f. Kejadian TB paru Table 5.6 distribusi frekuensi kejadian penderita TB paru di wilaya kerja Puskesmas Wara Utara Kota Palopo Tahun 2011 Kejadian TB paru Frekeunsi Presentase TB paru Bukan TB paru 15 3 83.3 16.7 Jumlah 18 100 Sumber data primer 2011 Table 6 menunjukan bahwa kejadian TB paru di wilaya kerja di puskesmas wara utara kota palopo TB paru sebanyak 83.3 dan bukan penderita TB paru sebanyak 16.7 2. Analisii bivariat a. Hubungan pengetahuan dengan kejadian TB paru Table 5.7 hubungan pengetahuan dengan kejadian penderita TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Utara Kota Palopo Tahun 2011 Pengetahua n Kejadian TB paru jumlah p Tb paru Bukan TB paru f f Kurang Cukup 2 13 13,3 86,7 3 100 2 16 0.502 Jumlah 15 100 3 100 18 Sumber data primer 2011 Table 7 menunjukan bahwa dari 16 pasein TB paru dengan pengetahuan TB Paru terdpat 86.7 yang status bukan penderita TB Paru 100 sedangkan dari 2 pasien TB Paru dengan pengetahuan TB Paru terdapat 13.3 status bukan pasien 0. Hal ini berdasarkan hasil analisa statistic menunjukan nilai p 0.502 0.05 yang berarti tidak ada hubungan pengetahuan dengan TB Paru b. Hubungan jenis pekerjaan dengan kejadian TB paru Table 5.8 hubungan jenis pekerjaan dengan kejadian penderita TB paru di wllaya kerja puskesmas wara utaara kota palopo Tahun 2011 Jenis pekerjaan Kejadian TB paru Jumla h p Tb paru Bukan TB paru f f bekerja tidak bekerja 14 1 93.3 6.7 3 100 14 4 0.000 Jumlah 15 100 3 100 18 Sumber data primer 2011 Table 8 menunjukan bahwa 14 penderita TB Paru dengan jenis pekerjaan TB Paru 93.3 status bukan TB Paru 0 sedangkan dari 4 penderita TB Parudengan jenis pekerjaan terdapat 6.7 status bukan penderita TB Paru 100. Hal ini berdasarkan hasil analisa statistic menunjukan nilai p 0.000 0.05 yang berarti ada hubungan pekerjaan dengan TB Paru c. Hubungan kepadatan hunian dengan kejadian TB paru Table 5.9 hubungan kepadatan hunian dengan kejadian penderita TB paru di wllaya kerja puskesmas wara utaara kota palopo Tahun 2011 Kepadatan hunian Kejadian TB paru jumlah p Tb paru Bukan TB paru f f padat tidak padat 10 5 66.7 33.3 2 1 66.7 33.3 12 6 1.000 Jumlah 15 100 3 100 18 Sumber data primer 2011 Table 9 menunjukan bahwa 12 penderita TB Paru dengan kepadatan hunian penderita 66.7 status bukan TB Paru 66.7 sedangkan dari 6 penderita TB Paru dan kepadatan hunian terdapat 100 status bukan pasien TB Paru 100. Hal ini berdasarkan hasil analisa statistic menunjukan nilai p 1.000 0.05 yang berarti tidak ada hubungan kepadatan hunian dengan TB Paru d. Hubungan kondisi rumah dengan kejadian TB paru Table 5.10 hubungan kondusi rumah dengan kejadian penderita TB paru di wllaya kerja puskesmas wara utaara kota palopo Tahun 2011 Kondisi rumah Kejadian TB paru jumlah p Tb paru Bukan TB paru f f Tidak memenuhi syrat Memenuhi syarat 13 2 86.7 13.3 3 100 13 5 0.002 Jumlah 15 100 3 100 18 Sumber data primer 2011 Table 9 menunjukan bahwa 13 penderita TB Paru dengan kondisi rumah penderita 86.7 status bukan penderita TB Paru 0 sedangakan dari 5 penderita TB Paru dengan kondisi rumah terdapat 13.3 status bukan penderita TB Paru 100. Hal ini berdasarkan hasil analisa statistic menunjukan nilai p 0.002 0.05 yang berarti ada hubungan kondisi rumah dengan TB Paru

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA USIA KERJA DI Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Usia Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA USIA KERJA DI Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Usia Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 1 19

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013.

0 6 8

Faktor Lingkungan Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang Tahun 2011,.

0 0 1

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MACCINI SAWAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2012

0 0 79

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PENDERITA TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG

0 2 17