Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

kedalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya didalam rumah akan menyebabkan silau, dam akhirnya dapat merusakan mata.

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

Penyakit tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronik jaringan paru yang disebabkan oleh kuman berbentuk batang yang disebut Mycobacterium Tuberculosis. Penularan penyakit ini dapat terjadi secara langsung dari semprotan droplet pada waktu bersin, batuk, meludah, menyanyi atau berbicara biasanya pada jarak  1 meter, maupun secara tidak langsung melalui dahak penderita yang mengandung Mycobacterium Tuberculosis yang di buang sembarangan dan tercampur dengan partikel debu dalam kondisi tertentu kuman dihembuskan oleh angin sehingga terhirup oleh orang lain yang tidak menderita tuberkulosis paru. Pemberantasan penyakit tuberkulosis paru dapat dilakukan dengan cara memutuskan penularannya. Dengan terputusnya rantai penularannya berarti akan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kejadian tuberkulosis paru. Dengan demikian maka sumber infeksi dapat dihilangkan. Akan tetapi usaha tersebut tidak semudah kita mengatakannya, karena dalam proses terjadinya penyakit tuberkulosis paru sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tingkat sosial ekonomi. Mengingat penyakit tuberkulosis paru merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia dan belum dilaksanakan pemberantasan secara menyeluruh maka sangat diperlukan suatu upaya swasembada masyarakat yang dapat mendukung pemberantasan tuberkulosis paru yaitu peningkatan kesehatan lingkungan, memperlihatkan aspek sosial ekonomi dan perilaku hidup sehat yang berkaitan dengan terjadinya tuberkulosis . Terjadinya tuberkulosis paru berhubungan dengan beberapa faktor, yaitu : Pengetahuan, keteraturan minum obat, pekerjaan, pendapatan, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kepadatan hunian. Secara sistematik uraian variabel yang diteliti berdasarkan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Pengetahuan Tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman pasien tentang penyakit TB paru yang mencakup antara lain pengertian penyakit TB paru, penyebab, gejala utama, cara penularan, pencarian pengobatan pencegahan dan komplikasi TB paru di Wilayah kerja Puskesmas Wara Utara tahun 2010 yang dinilai dari kemampuan penderita menjawab pertanyaan dalam kuesioner. 2. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan menentukan faktor risiko apa yang harus dihadapi setiap individu. Bila pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu paparan partikel debu di daerah terpapar akan mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan. Paparan kronis udara yang tercemar dapat meningkatkan morbiditas, terutama terjadinya gejala penyakit saluran pernafasan dan umumnya TB Paru. 3. Kepadatan Hunian Yang dimaksud kepadatan hunian dalam penelitian adalah apabila jumlah luas ruangan atau Luas lantai bangunan rumah harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan rumah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya agar tidak menyebabkan overload. Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. 4. Kondisi Rumah salah satu faktor resiko penularan penyakit TBC adalah kondisi Rumah yang tidak sehat. Oleh karena ada beberapa hal yang mempengaruhi ditinjau dari segi Atap, dinding dan lantai dapat menjadi tempat perkembang biakan kuman.Lantai dan dinding yag sulit dibersihkan akan menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan dijadikan sebagai media yang baik bagi berkembangbiaknya kuman Mycrobacterium tuberculosis Dr. Andi, 2007 .

B. Pola Pikir Variabel Yang Diteliti

Dokumen yang terkait

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA USIA KERJA DI Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Usia Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA USIA KERJA DI Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Usia Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 1 19

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013.

0 6 8

Faktor Lingkungan Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang Tahun 2011,.

0 0 1

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MACCINI SAWAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2012

0 0 79

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PENDERITA TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG

0 2 17