Upaya Indonesia untuk memecahkan masalah dekolonisasi Timor Timur

Hubungan antara dua rekan koalisi merosot setelah kunjungan ke Jakarta tersebut. Tidak lama setelah sekembalinya dari Jakarta dan Australia, Fransisco Lopez da Cruz dan Costa Mausinho ditanyai oleh Partai Fretilin perihal pernyataan mereka di Jakarta yang nadanya merusak kesepakatan koalisi. Partai Fretilin meminta mereka untuk menyangkal kerja sama dengan Apodeti, akan tetapi penyangkalan ini tidak pernah dibuat. Akhirnya pada tanggal 27 Mei 1975 pimpinan UDT mengeluarkan pernyataan mundur dari koalisi. UDT menuduh Fretilin melanggar prinsip-prinsip yang diuraikan dalam dokumen dasar koalisi dan menciptakan suasana tidak aman di kalangan rakyat. Partai Fretilin menjalankan garis politik yang bisa membahayakan kemerdekaan Timor Timur karena membahayakan keamanan dalam negeri dan stabilitas politik.

B. Upaya Indonesia untuk memecahkan masalah dekolonisasi Timor Timur

Presiden Suharto menegaskan bahwa aspirasi-aspirasi kekuatan rakyat Timor Portugis yang menginginkan berintegrasi dengan Indonesia perlu mendapat perlindungan sesuai dengan kesepakatan bersama antara Indonesia dan Portugal dalam proses dekolonisasi Timor Portugis. hal ini dikemukakan Menteri Penerangan Mashuri selaku juru bicara sidang dewan stabilisasi politik dan keamanan nasional yang berlangsung di Bina Graha. Perlindungan yang dimaksud oleh mashuri adalah dengan meningkatkan kemampuan serta ketrampilan mereka untuk membela diri, termasuk memberi mereka ketrampilan dalam persenjataan. Menpen Mashuri mengatakan; Simpati-simpati dan aspirasi untuk bergabung dengan Indonesia tidak boleh dianggap sepi, harus kita tanggapi, dengan sendirinya kita tidak boleh tinggal diam kalau terpaksa kita harus melindungi mereka. 11 Tapi sampai kini tidak ada pasukan Indonesia memasuki Timor Portugis untuk maksud itu, hanya mengembangkan anggota-anggota pasukan mereka untuk bergabung dengan pasukan-pasukan lain menghadapi Fretilin. Kita tidak akan masuk kesana. Sampai sekarang kita memberikan “encouragement” dorongan kepada rakyat yang ingin berintegrasi dengan Indonesia. Mashuri tidak mengungkapkan kapan Menlu Adam Malik akan terbang ke Atambua mendorong partai-partai yang bersengketa untuk berunding dengan Portugal. Ia juga tidak memperinci hasil pertemuan kepala negara dengan berbagai pejabat sesudah sidang dewan stabilisasi politik dan keamanan nasional ditempat yang sama. Pejabat-pejabat itu adalah Menhankam Jenderal Panggabean, Ka Bakin Yoga Sugama, Menlu Adam Malik, MenteriSekretaris Negara Sudharmono dan Asisten I Hnakam Benny Murdani. Menteri mengatakan Menlu Adam Malik kepada sidang telah melaporkan hasil “memorandum of Understanding” di Bosnia baru-baru ini antara Adam Malik dengan Menlu Portugal Melo Artunes. Presiden menyatakan menerima baik memorandum yang merupakan penegasan resmi daripada pokok-pokok dasar penyelesaian masalah Timor Portugis. Dalam hal ini kepala negara juga mengintruksikan agar melalui kegiatan penerangan yang intensif. Dunia internasional dapat lebih memhami peranan dan posisi Indonesia dalam rangka menampung anspirasi-anspirasi rakyat Timor 11 Sinar Harapan, Rakyat Timport yang Ingin Bergabung: Tak Boleh Dianggap Sepi Harus Ditanggapi. 12 Desember 1975. Portugis yang ingin berintegrasi dengan Indonesia. Sejak semula, sejak Indonesia merdeka tidak menyukai adanya kemerdekaan dimana-mana. Dari segi kemanusiaan, Indonesia menampung rakyat-rakyat yang di teror di Timor Portugis yang kemudian memasuki Indonesia. Rakyat-rakyat ini yang terutama mendukung kelompok-kelompok Apodeti, UDT, Trabhalista, dan KOTA. Timor Portugis tidak lagi dimasukkan dalam wilayah kekuasaan pemerintah Portugal dalam naskah undang-undang dasar UUD yang kini sedang dalam proses penyelesaian. Dikatakan, dalam naskah konstitusi yang sudah disepakati itu, wilayah Portugal nanti hanya terdiri dari daerah yang kini terdapat pada kontinen Eropa ditambah pulau-pulau Azores dan Madera di lautan Atlantik. Mengenai Macau, naskah UUD tersebut hanya menyebutkan sebagai “bukan wilayah Portugal , tetapi berada di bawah adsministrasi pemerintahan Portugal”, dan akan diatur dalam statuta khusus. 12 Konstitusi baru yang diharapkan selesai Februari 1976, tidak ada satu kalimat pun yang menyebut-menyebut lagi menegenai Timor. Naskah konstitusi itu dewasa ini baru 50 selesai dimana Portugal nanti akan tetap menjadi negara Republik yang akan memperjuangkan suatu masyarakat tanpa kelas dan sosialisme dengan prinsip-prinsip demokrasi. Sementara itu Dr. Almeida Santos yang kini menjabat Menpen menyatakan bahwa Timor Portugis sebagai masalah terakhir yang dihadapi Portugal dalam proses dekolonisasi, sesungguhnya tinggal menunggu waktu sedikit lagi saja. Ia beryakinan bahwa cepat atau lambat, semua 12 Sinar Harapan, Ketua Majelis Konstituante Portugal: Timor tTak Dimasukkan lagi dalam Naskah UUD. 15 November 1975. pihak-pihak yang bersengketa disana, termasuk Fretilin akan menerima diadakannya perundingan sebagai jalan untuk mencapai suatu penyelesaian politik. Pendapat serupa juga di ungkapkan oleh Dr Almeida yang juga mengindikasikan perundingan-perundingan mendatang antara Portugal dengan partai-partai politik di Timor Portugis akan di adakan di Darwin Australia. Ia juga menambahkan, Portugal tidak lagi menaruh minat untuk memerintah wilayah tersebut. Setiap tahun Portugal harus membuang uang sebesar 16 juta dollar ke wilayah tersebut, dengan imbalan kosong. Sementara itu keadaan dalam negeri Portugal semakin ramai dengan timbulnya berbagai demontrasi-demontrasi di berbagai tempat. Keberangkatan Menlu Melo Artunes ke luar negeri telah tertunda akibat dilancarkannya demontrasiTR buruh-buruh bangunan yang menentut kenaikan upah dalam waktu 24 jam. Jika tidak ada jawaban dari pihak pemerintah, mereka dikabarkan akan memperjuangkan dengan cara lain. Menteri luar negeri Adam Malik di Jakarta mengatakan, pemerintah Portugal sampai saat ini belum lagi menerima jawaban dari ketiga partai politik Apodeti, UDT, dan Fretilin di Timor Portugis untuk diadakannya perundingan mengenai masa depan Timor Portugis sesuai dengan hasil pertemuan antara Menlu Adam Malik dan Menlu Portugal Ernesto Melo Antunes permulaan bulan ini di Roma. Duta besar Indonesia di Lisbon, Ben Mang Reng Say, bahwa ia telah menanyakan kepada pemerintah Portugal, apakah sudah ada jawaban dari ketiga partai di Timor Portugis itu bagi dilangsungkannya perundingan antara pemerintah Portugal dengan ketiga partai tersebut, yang oleh pemerintah Portugal dijawab belum ada respon. 13 Pembicaraan-pembicaraan antara golongan-golongan bermusuhan yang berperang untuk merebut kekuasaan di Timor Portugal mungkin akan di buka di Dariwin Australia pada 24 November 1975. Jose Reamos Horta, seorang anggota dari komite pusat Fretilin mengatakan kepada pers; “Tampaknya pasti bahwa pembicaraan-pembicaraan itu sekarang akan dilaksanakan di Darwin yang akan mulai pada tanggal 24 bulan ini”. 14 Horta, yang tiba di Darwin dari ibukota Timor Portugis, Dili, mengatakan; “Darwin telah dipilih karena kota itu lebih serasi daripada setiap kota di Australia yang lain bagi semua pihak yang terlibat dalam pembicaraan-pembicaraan itu”. 15 Pemerintah Australia tidak akan ikut serta dalam perundingan- perundingan perdamaian itu. Karena Australia hanya berkeinginan untuk menyediakan fasilitas tempat saja. Fretilin, suatu kelompok sayap kiri yang menuntut kemerdekaan bagi wilayah Portugal itu, sedang berperang dengan kelompok-kelompok lainnya untuk merebut kekuasaan atas bagian Timor dari pulau Timor itu. Berita-berita pers Indonesia sebelumnya mengatakan, kekuatan- kekuatan yang pro Indonesia telah setuju agar perundingan-perundingan perdamaian itu diadakan di Indonesia yaitu di pulau Bali, akan tetapi Fretilin 13 Sinar Harapan, Menlu Adam Malik: Portugal Belum Menerima Jawaban dari Ketiga Partai di Timport. 19 November 1975. 14 Sinar Harapan, Menurut Jose Ramos Horta: Pembicaraan 3 Parpol Timport Pasti 24 November di Darwin. 21 November 1975. 15 Ibid. menolaknya. Menlu Adam Malik, menanggapi laporan-laporan bahwa pada tanggal 24 November mendatang di Darwin Australia akan ada perundinagan antara tiga partai Timor Portugis, menyatakan bahwa masalah perundingan tersebut akan diputuskan setelah kunjungannya ke Attambua dalam waktu dekat. Rencana kunjungan Adam Malik ke Atambua sudak dua kali tertunda karena berbagai alasan. Namun menrut sumber-sumber tersebut Malik mengatakan perundingan tidak akan dilaksanakan di Australia dan bukan pda tanggal 24 November yang akan datang. Horta, mengatakan akan meninggalkan Darwin menuju Canberra, dimana ia menurut rencana berunding dengan Andrew Peacock yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan sementara Australia. Pimpinan-pimpinan partai Apodeti, UDT, KOTA, dan Trabhalista telah mengusulkan Bali di Indonesia sebagai tempat perundingan dengan pemerintah Portugal untuk mencari penyelesaian dalam sengketa berdarah yang sekarang ini sedang berkecamuk dalam suatu perang saudara di Timor Portugis. usul tentang Bali dikemukakan dalam sepucuk surat kepada presiden Portugal yang oleh pimpinan keempat partai tersebut disampaikan melalui pemerintah Indonesia kepada kedutaan besar Portugal di Jakarta. Kuasa usaha pada kedutaan besar itu Dr. Manuel de Souza Girao tidak mengatakan apakan surat tersebut merupakan jawaban atas ajakan Portugal kepada partai-partai politik di Timor Portugis untuk datnag kemeja perundingan guna menyelesaikan secara damai masalah-masalah mereka. Dr. Girao juga mengatakan; Sepanjang saya ketahui ajakan itu telah disampaikan oleh pemerintah saya kepada yang bersangkutan kira-kira dua minggu yang lalu. Pemerintah saya juga berpendapat bahwa setiap penundaan dalam pelaksanaan suatu perundingan damai mengenai masalah Timor Portugis hanya akan menyukarkan keadaan saja 16 . Sekalipun tidak terlibat langsung dalam persiapan-persiapan penyelesaian damai masalah Timor Portugis itu, akan tetapi Dr. Girao berpendapat bahwa kota Darwin yang diusulkan sebagai tempat perundingan dari pemerintah Portugal dengan partai-partai itu maupun Bali tidak banyak menolong sepanjang suasananya tersangkut. Saya kira perundingan semacam itu sebaiknya diadakan di luar apa yang dapat dikatakan segi pihak-pihak yang sedikit banyak berkepentingan seperti Timor Portugis, Australia, dan Indonesia, kata Girao. 17 Akan tetapi ia berpendapat bahwa sebaiknya perundingan itu diadakan dalam suatu wilayah yang dekat dengan kawasan yang disengketakan itu dan dalam hubungan ini ia melihat kota Bangkok sebagai suatu tempat yang cocok. Ribuan pengungsi Timor Portugis telah menyambut spontan kedatangan Menlu Adam Malik di lapangan terbang Halowen, kemudian dengan meriah di arak ke kota Atambua, ibukota kabupaten Belu di perbatasan RI-Timor Portugis. dalam kesempatan itu, keempat partai UDT, KOTA, Apodeti, dan Trabhalista telah menyerahkan kepada menlu teks proklamasi tanggal 29 November 1975 yang menyatakan Timor Portugis adalah wilayah RI. Dalam rapat raksasa di depan kabupaten Belu tersebut para pengungsi juga mendesak upa segera mereka bisa kembali ke Timor Portugis dengan perlindungan RI. Dalam sambutannya menlu Adam malik menyatakan rasa haru dengan proklamasi yang dilakukan oleh 16 Sinar Harapan, Bangkok Tempat Perundingan Wakil Partai-partai dari Timor Portugis?. 28 November 1975. 17 Ibid. gabungan empat partai tersebut. Menlu menggambarkan mereka sebagai “anak yang hilang telah kembali” akibat garis historis yang penjajahan yang memisahkannya selama 400 tahun lebih. 18 Menteri Luar Negeri Adam Malik kemudian menandaskan bahwa “memorandum of understanding” yang dihasilkan oleh perundingan di Roma sudah tidak berlaku lagi setelah terjadinya dua proklamasi yang saling bertentangan satu dengan yang lain. Indonesia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan perjanjian Roma tetapi dengan adanya perubahan adalah diluar kemauan perundingan Roma. Diplomasi yang sudah dijalankan sudah tidak ada gunanya lagi setelah terjadinya dua proklamasi itu. Karena perundingan yang membicarakan masalah yang berkepentingan sudah tidak diakui lagi. Acara kunjungan selama 2 jam di atambua antara lain mengadakan pertemuan langsung antara empat partai gabungan yang masing-masing diwakili oleh Guiler Mo Gonsalves dari Apodeti, Lopes da Crus dari UDT, Mario Palao dan Jose Martin dari KOTA, dan Dominos Parera dari Trabhalista. Sedangkan pihak RI diwakili oleh Menlu Adam Malik, selain Menlu Adam Malik juga oleh Dirjen Asia Pasifik, Adnan, Gubernur Eltari, Kadit Penerangan Drs. Gunadirdja dan Jubir Deparlu Drs. Nana Sutrisna. Sementara itu Senin pagi Gubernur Eltari mengatakan, situasi di Timor Portugis akan mengancam keamanan khususnya wilayah NTT dan RI. Eltari mengusulkan agar pemerintah pusat untuk memberikan bantuan senjata kepada rakyat NTT di perbatasan untuk keamanan 18 Sinar Harapan, Penduduk NTT Minta Dipersenjatai: Pengungsi Desak Masuk Timport. 2 Desember 1975. wilayah dan peningkatan kewaspadaan yang tinggi. Oleh Eltari diperingatkan bahwa kita tidak boleh lupa bahwa pihak Moskow dan Peking ingin mengadakan “comeback” PKI pada tahun ini juga. Sementara itu DPRD Tingkat I NTT telah mengeluarkan pernyataan antara lain, yang pertama tidak membenarkan tindakan Fretilin yang telah memproklamirkan “Negara Demokrasi Rakyat Timor” yang merupakan tindakan tidak sah dan merupakan pelanggaran memorandum Roma. Kedua, menhargai penggabungan wilayah Timor Portugis ke wilayah RI oleh gabungan partai-partai, dan yang ketiga adalah mendesak pada presiden untuk melindungi rakyat Timor Portugis bagi pengamanan wilayah RI yang dianggap perlu agar rakyat dan pemuda NTT dipersenjatai. Pemerintah bersama rakyat Indonesia mempunyai kewajiban moril untuk melindungi rakyat di wilayah Timor agar proses dekolonisasi terwujud sesuai dengan cita-cita dan keinginan seluruh rakyat Timor Portugis. pemerintah RI dalam pernyataan resminya untuk mengenai tindakan kemerdekaan sepihak yang dilakukan oleh partai Frertilin, pihak Indonesia sangan myesalkan tindakan tersebut yang kemudian disampaikan oleh Menteri Penerangan Mashuri didepan konferensi pers di Deppen. Pemerintah juga menanggapi pernyataan proklamasi keempat partai UDT, KOTA, Apodeti, dan Trabhalista deimana pemerintah menghargai hak bersimpati dan memahami sedalam-dalamnya pernyataan partai UDT, KOTA, Apodeti, dan Trabhalista yang menyatakan menyatukan diri kedalam negara RI. 19 Pemerintah menyerukan kepada semua pihak yang bersangkutan di Timor Portugis untuk secara sunguh-sungguh mengusahakan tercapainya persamaan dekolonisasi wilayah Timport secara wajar, tertib dan damai. Pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menjamin keamanan wilayah nasional, menjaga kedaulatan negara dan melindungi penduduk terhadap gangguan dari luar serta berdasar atas asas anti kolonialisme dan asas peri kemanusiaan. Pemerintah bersama rakyat Indonesia mempunyai kewajiban moril untuk melindungi rakyat di wilayah Timor agar proses dekolonisasi terwujud sesuai dengan cita-cita dan keinginan seluruh rakyat Timor Portugis. pemrintah menyerukan kepada seluuruh rakyat Indonesia umumnya dan rakyat yang berbatasan dengan wilayah Timor Portugis khususnya untuk meningkatkan kewaspadaan. Sejak semula, Indonesia mendukung politik dekolonisasi portugal yang harus berlangsung secara wajar, tertib, dan damai. Proses dekolonisasi demikian merupakan jaminan terpeliharanya stabilitas nasional Indonesia yang bebatasan dengan daerah Timor dan stabilitas Asia Tenggara umumnya. Selama proses dekolonisasi di wilayah Timor Portugis belum selesai, pemrintah RI menghormati hak-hak dan kewajiban pemerintah portugal sebagai satu-satunya penguasa yang sah di wilayah itu. Diingatkan pula, bahwa pemerintah Indonesia pernah 19 Sinar Harapan, Pernyataan Pemerintah Mengenai Perkembangan Terakhir Timport: RI Wajib Melindungi Rakyat Wilayah Timor. 5 Desember 1975. menawarkan jasa-jasa baik untuk membantu Portugal mengembalikan keamanan dan ketertiban umum di Timor Portugis dalam rangka membantu proses dekolonisasi. 20 Kekerasan yang terjadi di Timor Portugis telah membuat ribuan orang mengungsi ke wilayah Indonesia. Alasan kemanusiaan mendorong Indonesia untuk melindungi, memberi tempat berteduh, makan, dan pakaian serta memelihara kesehatan. Proses dekolonisasi yang sejak mula berkembang secara tidak wajar, tidak tertib, dan tidak damai, dan mencapai puncaknya apa yang dinamakan dengan kemerdekaan sepihak yang dilakukan oleh partai Fretilin. Tindakan sepihak ini mengakibatkan memorandum Roma sulit dilaksanakan, sedangkan Portugal yang bertanggung jawab telah menyatakan di PBB bahwa pemerintahannya tidak mampu mengatasi keadaan di Timor Portugis. karena itu Indonesia dapat memahami sepenuhnya dan menganggap pernyataan yang kemudian dikeluarkan oleh keempat partai politik lainnya di wilayah itu, UDT, KOTA, Apodeti, dan Trabhalista yang secara bersama-sama atas nama rakyat Timor Portugis melepaskan diri dari penjajahan dan menyatukan diri kedalam Negara Kesatuan Republik Indoesia.

C. Deklarasi Kemerdekaan Sepihak Partai Fretilin