Risiko Kredit Credit Risk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2011 dan 2010 For three months ended March 31, 2011 and 2010 serta 31 Desember 2010 and December 31, 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated a Sektor geografis a Geographical sectors Jawa Sumatera Piutang usaha - bersih 1,303,290,767,738 468,464,225,855 Trade receivables - net Piutang lain-lain - bersih 30,582,951,575 11,365,580,235 Other receivables - net 1,333,873,719,313 479,829,806,090 b Jenis pelanggan b Customer types The following table breaks down the Group’s credit exposure at their carrying amounts, as categorised by geographical region as of March 31, 2011. For this table, the Group has allocated exposures to regions based on the geographical area which activities are undertaken. Tidak mengalami penurunan nilai Non impaired Mengalami penurunan nilai Impaired 2011 Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Grup pada nilai tercatat memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya, yang dikategorikan berdasarkan operasi utama. The following table breaks down the Group’s credit exposure at carrying amounts taking into account any collateral held or other credit support, as categorised by the main operations. Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Grup pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Maret 2011. Untuk tabel ini, Grup telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat mereka beroperasi. Jumlah Total 2011 Piutang usaha Trade receivables Distribusi 1,336,402,457,011 289,361,847,534 1,625,764,304,545 Distribution Transmisi 151,909,968,851 86,729,519,566 238,639,488,417 Transmission Operasi lainnya 10,697,667,360 - 10,697,667,360 Other operations Jumlah 1,499,010,093,222 1,875,101,460,322 Total Dikurangi: Less: Cadangan kerugian penurunan nilai - 103,346,466,729 103,346,466,729 Bersih 1,499,010,093,222 1,771,754,993,593 Net b. Risiko Pasar

b. Market Risk

i Risiko suku bunga i Interest rate risk Non impaired nilai Impaired Grup memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko suku bunga dan risiko mata uang asing. The Group is exsposed to market risk, in particular interest rate risk and foreign currency risk. Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Allowance for impairment losses 376,091,367,100 Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur nilai wajar instrumen The tables below summarise the Group’s fair value exposure to interest Grup juga melakukan transaksi swap suku bunga untuk menyesuaikan risiko suku bunga yang terasosiasi dengan efek hutang jangka panjang dengan tingkat bunga variable, akan tetapi tidak memberlakukan akuntansi lindung nilai. The Group also enters into interest rate swaps to match the interest rate risk associated with the variable-rate long-term debt, however no hedge accounting is applied. Grup memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas. The Group takes on exposure to the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cash flow risks. Grup memiliki pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan bunga variabel. Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Perusahaan akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan para lender . The Group’s short-term and long-term debt is charged with variable interest rates. Group will strictly monitor the market interest rate fluctuation and if the interest rate significantly increased, they will renegotiate the interest rate to the lenders. 272,744,900,371 keuangan Grup terhadap risiko tingkat bunga. rate risks. 76 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2011 dan 2010 For three months ended March 31, 2011 and 2010 serta 31 Desember 2010 and December 31, 2010 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Kewajiban Keuangan Financial Liabilities Bagian pinjaman jangka panjang 87,089,156,552 826,986,235,510 - Pinjaman jangka panjang 5,773,085,259,804 3,195,983,195,726 97,089,355,051 - Long-term loans 5,860,174,416,356 4,022,969,431,236 - Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga Sensitivity analysis for interest rate risk Current portion of long- term loans Total Financial Liabilities Lebih dari 1 tahun Over 1 year 2,533,204,247 Bunga tetap Fixed rate Lebih dari 3 bulan sampai dengan 1 tahun Over 3 months up to 1 year Pada tanggal 31 Maret 2011, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkatmenurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendahtinggi sebesar Rp2.316.987.425, terutama sebagai akibat kenaikanpenurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang. As of March 31, 2011, had the interest rate of the loans been 50 basis points higherlower with all other variables held constant, income before tax for the year then ended would have been Rp2,316,987,425 lowerhigher, mainly as a result of higherlower interest expense on loans with floating interest rates. Jumlah Kewajiban Keuangan 99,622,559,298 2011 Lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan Over 1 month up to 3 months ii Risiko mata uang asing ii Foreign exchange risk Foreign exchange risk is the risk that arise from the changes of exchange rate of Rupiah as reporting currency against foreign currencies, especially US Dollar and Japanese Yen. Assets, liabilities and operational transactions of the Group are denominated in foreign currencies, therefore, weakening of Rupiah will influence revenue and financial performance of the Group. The Group had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of March 31 2011 were presented in the Note 32. bunga mengambang. Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from US Dollar and Japanese Yen which denominated from trade receivables, trade payables and longterm loans. To manage foreign exchange rate risks, the Company entered into cross currency swap contract. This contract is accounted as transaction not designated as hedge, wherein the changes in the fair value are charged or credited directly to consolidated statement of comprehensive income for the current period. Sebagian besar pembelian gas dalam mata uang Dolar Amerika Serikat juga dijual dalam Dolar Amerika Serikat, sehingga lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing terjadi secara alami. Saat ini, kewajiban yang timbul dari pembiayaan dalam mata uang asing tidak dilindung nilai. Most purchases of gas in US dollar are also sold in US dollar, thus naturally hedging the related foreign currency exposures. Currently, liabilities denominated in foreign currency arising from financing activities are not hedged. Untuk mengatur risiko mata uang asing, Perusahaan melakukan kontrak cross currency swap . Kontrak ini akan dicatat sebagai transaksi bukan lindung nilai, dimana perubahan atas nilai wajar akan masuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi periode berjalan. Grup mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2011 disajikan pada Catatan 32. Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi tingkat mata uang asing Grup terutama berasal dari Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang yang didenominasi dari piutang usaha, hutang usaha dan pinjaman jangka panjang. Risiko mata uang asing adalah risiko atas perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, khususnya Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang. Risiko ini muncul disebabkan aset dan kewajiban dan transaksi operasional Grup didominasi oleh mata uang asing sehingga pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing tersebut dapat secara negatif mempengaruhi pendapatan dan kinerja Grup. 77