Pendahuluan Tujuan Sasaran Ruang Lingkup

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kakao Berkelanjutan Tahun 2015 37

BAB V INTEGRASI TANAMAN KAKAO DENGAN TERNAK

1. Pendahuluan

Luas areal kakao nasional pada tahun 2013 mencapai 1.740.612 Ha atau sekitar 95 dikelola oleh rakyat yang melibatkan sekitar 1,66 juta KK petani. Dari areal tersebut seluas 446.265 Ha merupakan Tanaman Belum Menghasilkan TBM, 878.253 Ha Tanaman Menghasilkan TM dan 416.095 Ha 24 Tanaman Tidak MenghasilkanTanaman Rusak TTMTR. Perkebunan kakao disamping menghasilkan produk utama berupa biji juga memiliki potensi besar untuk menghasilkan berbagai produk samping, antara lain yaitu limbah yang memiliki nilai ekonomi sebagai pakan penguat konsetrat ternak serta penaung tanaman kakao dan gulma yang tumbuh di bawahnya, berpotensi pula sebagai hijauan pakan ternak. Untuk memanfaatkan limbah kakao dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengintegrasikan usaha tani kakao dengan pemeliharaan ternak.Dengan pola integrasi tanaman kakao dengan ternak, maka usaha tani akan menjadi lebih efisien dan produktif. Dalam rangka melaksanakan kegiatan integrasi tanaman kakao dengan ternak perlu ditetapkan Pedoman Teknis sebagai acuan teknis bagi Dinas Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kakao Berkelanjutan Tahun 2015 38 Provinsi yang Membidangi Perkebunan dalam menyusun Petunjuk Pelaksanaan Juklak yang selanjutnya dipedomani oleh Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan dalam menyusun Petunjuk Teknis Juknis. Bila kegiatan dialokasikan di Provinsi, maka Juklak dan Juknis disusun oleh Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan.

2. Tujuan

a. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kakao; b. Melaksanakan pengembangan kakao secara terpadu melalui integrasi tanaman dengan ternak secara berkelanjutan; c. Pemanfaatan limbah kakao untuk pakan ternak dan penyediaan pupuk organik untuk memenuhi unsur hara tanaman; d. Memberikan alternatif sumber pandapatn petani kakao.

3. Sasaran

Terlaksananya pengembangan model integrasi tanaman kakao dengan ternak di 4 provinsi sebanyak 8 paket dikelompok tani sasaran.

4. Ruang Lingkup

Integrasi tanaman kakao dengan ternak mencakup pengembangan ternak kambing di kebun kakao, pengadaan alat limbah kakao, pembuatan kandang, pemanfaatan limbah kakao sebagai Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kakao Berkelanjutan Tahun 2015 39 pakan ternak. Kegiatan ini dilakasanakan oleh Dinas provinsi yang membidangi perkebunan. 5. Pelaksanaan 5.1. Persiapan