Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kakao Berkelanjutan Tahun 2015
2
Perkebunan dalam
menyusun Petunjuk
Pelaksanaan Juklak
yang selanjutnya
dipedomani oleh
Dinas Kabupaten
Yang Membidangi
Perkebunan dalam
menyusun Petunjuk
Teknis Juknis.
Bila kegiatan
dialokasikan di Provinsi, maka Juklak dan Juknis disusun oleh Dinas Provinsi yang membidangi
perkebunan.
2. Tujuan
Memperbaiki tanaman yang sudah tua, rusak, tidak produktif, dan terserang berat oleh hama
dan penyakit melalui penggantian tanaman.
3. Sasaran
Terlaksananya peremajaan kebun kakao yang tanamannya sudah tua, rusak, tidak produktif,
dan terserang berat hama dan penyakit seluas 8.650 ha yang tersebar di 20 kabupaten di 7
Provinsi.
4. Ruang Lingkup
Peremajaan kebun merupakan upaya penggantian tanaman yang tidak produktif tuarusak dengan
tanaman baru
sesuai standar
teknis dengan
menggunakan bahan tanaman benih bina dengan teknik perbanyakan vegetatif.
4.1. Persyaratan Kebun
Kebun kakao yang akan diremajakan adalah kebun dengan kondisi antara lain:
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kakao Berkelanjutan Tahun 2015
3
- Tanamannya sudah tua umur 20 tahun atau rusak.
- Jumlah tegakanpopulasi tanaman 50 dari jumlah standar 1.000 pohonHa.
- Terserang berat
Organisme Pengganggu
Tumbuhan OPT utama hama PBK dan Helopeltis spp. serta penyakit Vascular
Streak DiebackVSD dan Busuk Buah.
- Lahan berupa hamparanberkelompok yang memenuhi persyaratan teknis.
4.2. Benih
Menggunakan benih
bina dengan
teknik perbanyakan
vegetatif sesuai
dengan Peraturan
Menteri Pertanian
No.90PermentanOT.140 92013 tentang Standar
Operasional Prosedur
Penetapan Kebun Sumber Benih, Sertifikasi Benih dan
Evaluasi Kebun
Sumber Benih
Tanaman Kakao.
4.3. Pestisida
Menggunakan insektisida dan fungisida yang efektif, terdaftar dan mendapat izin dari
Menteri Pertanian
dengan dosis
sesuai anjuran.
4.4. Pupuk
- Pupuk yang
digunakan adalah
pupuk majemuk compound non subsidi Formula
Khusus.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kakao Berkelanjutan Tahun 2015
4
- Dikemas dalam karung bertuliskan “Pupuk Pengembangan Kakao APBN-P 2015”, pada
karung ditulis nama provinsi, kandungan pupuk, berat bersih pupuk perkemasan
50kg, nama dan alamat penyedia dan produsen.
- Berbentuk granule butirantabletbriket dengan formula khusus.
- Untuk Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat,
Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Utara,
NTT, dan
Maluku Utara menggunakan jenis dan dosis yang telah ditetapkan berdasarkan
hasil analisa tanah.
4.5. Peralatan
- Alat semprot knapsack sprayer 0,4 unit per hektar. Spesifikasi knapsack sprayer
sebagaimana pada
lampiran.
- Gergaji pangkas
1 unit
per hektar.
Spesifikasi gergaji pangkas sebagaimana pada
lampiran . 4.6. Bantuan Upah Kerja
Penyediaan dana APBN-P untuk bantuan insentif kerja bagi petani peserta untuk
pembongkaranpenebangan dan penanaman kakao sebesar Rp. 750.000.- tujuh ratus
lima puluh ribu per hektar. Bantuan upah kerja diserahkan segera setelah pencairan
dana secara tunai kepada petanikelompok tani
atau melalui
rekening tabungan
kelompokpetani sesuai
dengan tahapan
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kakao Berkelanjutan Tahun 2015
5
pekerjaan yang
telah diselesaikan
oleh petani.
5. Pelaksanaan 5.1. Persiapan