Penyediaan Uang Kartal Layak Edar Penemuan Uang Palsu

Perkembangan Sistem Pembayaran 50 PNS dan pelaksanaan pemilihan umum pemilu yang berlangsung di bulan April dan Juli 2009. Adapun aliran uang kartal yang keluar dari Bank Indonesia terlihat menurun setelah mencapai puncaknya di bulan Juni. Kemudian penarikan uang kartal kembali terjadi di bulan September yang didorong oleh tingginya permintaan uang oleh masyarakat di saat bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Grafik 5.1. Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu juta rupiah - 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2008 2009 Inflow Outflow Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

5.2. Penyediaan Uang Kartal Layak Edar

Untuk menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat, maka Bank Indonesia Bengkulu melakukan kegiatan pemusnahan Uang yang Tidak Layak Edar UTLE. UTLE selanjutnya akan dimusnahkan melalui proses peracikan atau Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB dengan menggunakan mesin racik. Rasio jumlah PTTB terhadap inflow pada triwulan laporan sebesar 34,91, menurun dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelusuhan uang yang diterima oleh kasir Bank Indonesia yang berasal dari setoran bank dan penukaran uang kecil. Kemudian dalam rangka menjaga tingkat kelusuhan uang, salah satu upaya yang dilakukan Bank Indonesia adalah meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menjaga uang kertas sehingga masa guna dan kualitas uang kartal dapat Perkembangan Sistem Pembayaran 51 bertahan lebih lama. Upaya itu antara lain dengan menyosialisasikan tagline 3 D Bank Indonesia yang merupakan kepanjangan dari Didapat, Disimpan, Disayang. Dengan tagline ini diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai dan memperlakukan uang kertas yang dimilikinya secara lebih baik. Grafik 5.2. Perkembangan Rasio PTTB terhadap Inflow Provinsi Bengkulu persen 39.95 39.17 0.00 34.81 62.61 88.58 52.18 35.39 10.37 46.50 34.91 20 40 60 80 100 120 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 2007 2008 2009 Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

5.3. Penemuan Uang Palsu

Grafik 5.3. Perkembangan Jumlah Uang Palsu yang Ditemukan di Provinsi Bengkulu 46 25 23 30 21 26 20 11 27 42 28 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 2007 2008 2009 - 10 20 30 40 50 60 70 Rupiah Lembar Sumber : Bank Indonesia Bengkulu Perkembangan Sistem Pembayaran 52 Uang palsu yang dilaporkan oleh masyarakat dan perbankan kepada Bank Indonesia Bengkulu pada triwulan laporan mengalami penurunan dibanding triwulan sebelumnya, baik secara nilai rupiah maupun jumlah lembarnya. Uang palsu yang dilaporkan berjumlah 28 lembar dengan nominal Rp1.890.000,00. Jenis pecahan uang palsu yang ditemukan dan dilaporkan selama periode laporan yang terbanyak adalah pecahan Rp50.000,00 dan pecahan Rp100.000,00. Upaya yang dilakukan Bank Indonesia Bengkulu untuk mengurangi peredaran uang palsu adalah melalui sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah dimana frekuensi sosialisasi di tahun ini akan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

5.4. Perkembangan Kliring Lokal