Perkembangan Perbankan Daerah
41
perindustrian dimana masing-masing sektor tumbuh sebesar 5,43, 5,28 dan 4,64.
Bank Indonesia mengharapkan penyaluran kredit UMKM dapat tetap meningkat terutama melihat tingkat BI Rate saat ini. Tingkat BI Rate yang
cukup rendah ini diharapkan dapat memicu bank untuk menurunkan suku bunga pinjaman. Selain itu, optimisme dan komitmen pemerintah dalam
mengembangkan UMKM yang ditandai dengan adanya konsolidasi berbagai pihak terkait dalam penyusunan roadmap UMKM 2010-2014 diharapkan
dapat memicu semangat perbankan dalam memperluas kesempatan untuk menyalurkan kredit UMKM kepada masyarakat.
Sedangkan, nilai NPL non performing loan untuk kredit UMKM masih cukup rendah dan jauh dibawah ambang batas sebesar 5. Namun, nilai NPL
pada triwulan ini mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 1,67 menjadi 1,93. Tren peningkatan resiko kredit UMKM telah
mulai dirasakan semenjak awal tahun. Peningkatan NPL kemungkinan disebabkan oleh masih belum stabilnya ekonomi masyarakat akibat krisis yang
menerpa sejak tengah tahun 2008.
Tabel 3.7. Perkembangan non performing loan NPL Kredit UMKM
di Provinsi Bengkulu
juta rupiah kecuali persentase NPL 2008
2009 KOLEK-
TIBILITAS KETERANGAN
Q-3 Q-4
Q-1 Q-2
Q-3 1
Lancar 3.426.591
3.776.705 3.867.734
4.271.688 4.208.782
2 Dalam Perhatian Khusus
112.374 148.383
181.075 206.309
225.457 3
Kurang Lancar 11.157
9.236 10.901
18.556 21.084
4 Diragukan
9.892 8.784
13.365 15.342
17.151 5
Macet 42.669
31.391 37.317
42.165 49.168
NPL 1,77
1,25 1,50
1,67 1,93
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu
3.3. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat
Jumlah BPR di Provinsi Bengkulu saat ini sebanyak 5 BPR yang terdiri dari 3 BPR konvensional dan 2 BPR syariah. Sedangkan jaringan kantor BPR diluar kantor
Perkembangan Perbankan Daerah
42
pusat, terdiri dari 4 kantor cabang dan 7 kantor kas dimana terdapat penambahan 1 kantor cabang BPR syariah di Kab. Bengkulu Utara. Jaringan kantor BPR tersebut
baru terdapat di Kota Bengkulu, Kab. Seluma, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Rejang Lebong, dan Kab. Kepahiang.
Tabel 3.8. Perkembangan Kegiatan Usaha BPR di Provinsi Bengkulu
juta rupiah kecuali persentase pertumbuhan
2008 2009
Pertumbuhan Keterangan
Q-3 Q-4
Q-1 Q-2
Q-3 q-t-q
Total Aset
46.338 46.702 48.894 52.210 54.209
3,83 Kredit
39.007 37.661 39.729 42.820 43.951
2,64 DPK
26.779 26.706. 28.569 29.227 30.492
4,33 LDR
145,66 141,02 139,06 146,51 144,14
-1,61 Sumber : Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat – Bank Indonesia Bengkulu
BPR mengalami perkembangan yang cukup baik di triwulan ini. Aset BPR secara triwulanan mengalami kenaikan sebesar 3,83. Begitu juga beberapa
indikator lainnya seperti Dana Pihak Ketiga DPK dan penyaluran kredit. DPK meningkat 4,33 dari Rp29.227 juta menjadi Rp30.492 juta. Sedangkan kredit
meningkat 2,64 dari Rp42.820 juta menjadi Rp43.951 juta bila dibandingkan triwulan sebelumnya. Adanya kenaikan DPK yang lebih tinggi dibanding
penyaluran kredit mendorong Loan to Deposit Ratio LDR turun menjadi 144,14.
Grafik 3.4. Perkembangan Net Interest Margin BPR Provinsi Bengkulu
24.59
19.54 15
19 23
27 31
35
Q-1 Q-2
Q-3 Q-4
Q-1 Q-2
Q-3 Q-4
Q-1 Q-2
Q-3 2007
2008 2009
NIM
Sumber : Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat – Bank Indonesia Bengkulu; diolah
Perkembangan Perbankan Daerah
43
Sementara itu, pencapaian laba usaha khususnya spread bunga antara pendapatan dengan biaya bunga sebagaimana dicerminkan Net Interest Margin
NIM mengalami penurunan signifikan di triwulan ini, yaitu dari 24,59 menjadi 19,54 di triwulan laporan Grafik 3.4..
Perkembangan Perbankan Daerah
44
Halaman ini sengaja dikosongkan
Perkembangan Keuangan Daerah
44
BAB
4
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
4.1. Gambaran Sisi Penerimaan