Jenis Penelitian AKTIVITAS MEDIA RELATIONS HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN MEDIA MASSA PADA MASA KEPEMIMPINAN WALIKOTA YOGYAKARTA

32 Bagian Humas dan Informasi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menjalankan program dan kebijakan. Pendekatan kualitatif dipilih karena lebih dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan media relations sebagai suatu pola perilaku yang dapat diamati kekhasannya. Untuk memahami fenomena penelitian sebagaimana diungkapkan Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2011: 4, bahwa: “Kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang danperilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan .” Jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi pengukuran. Dalam bukunya Kriyanto menungkapkan bahwa ada ciri-ciri dari penelitian kualitatif yaitu: a. peneliti merupakan bagian integral dalam penelitian. b. lebih menekankan pada kedalaman daripada keluasan c. prosedur penelitian bersifar empiris-rasional Kriyanto, 2006:59

2. Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendiskripsikan pelaksanaan media relations, maka metode yang digunakan dalam 33 penelitianini menggunakan metode penelitian studi kasus dimana metode tersebut dapat dijabarkan sebagai suatu pendekatan untuk mempelajari maupun menerangkan suatu kasus case dalam konteksnya secara natural tanpa ada intervensi dari pihak luar Yin, 2004:1 . Menurut Wibowo 1984 :79 menjelaskan bahwa : “Studi kasus adalah suatu teknik untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seseorang secara mendalam dengan tujuan untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik”. Tujuan studi kasus adalah untuk memahami individu secara mendalam guna membantu individu mencapai penyesuaian yang lebih baik. Studi kasus tampak sebagai suatu penjelasan komprehensif yang berkaitan dengan berbagai aspek seseorang, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi kemasyarakatan. Suatu kasus dalam studi kasus itu merupakan situasi khusus yang dipilih oleh peneliti Komarudin, 2000. Metode ini biasa digunakan untuk menjawab pertanyaan suatu penelitian yang berkenaan dengan atau tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat karakter yang khas dari suatu kasus yang dijadikan suatu hal yang bersifat umum Nazir, 1988:66. Maka peneliti perlu berupaya untuk menelaah sebanyak dan sedalam mungkin data yang bersangkutan dengan subyek yang akan diteliti.