Logo BPS DATA Pengertian Implementasi Sistem Sekilas Tentang Amos Versi 18

Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja. Adapun tujuan dari struktur organisasi dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik BPS adalah : a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi manajemen. c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.

3.5 Logo BPS

Logo BPS adalah sebagai berikut: Gambar 3.2 Logo BPS Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA

Data yang diambil dari Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara adalah data komponen Indeks Pembangunan Manusia Kota Padang Sidimpuan pada tahun 2005 – 2012. Tabel 4.1 Komponen Indeks Pembangunan Manusia IPM Kota Padang Sidimpuan pada tahun 2005 – 2012 No Tahun AngkaHarap anHidup AngkaMele kHuruf Rata-Rata Lama Bersekolah IPM 1 2005 68,10 99,30 9,60 72,60 2 2006 68,80 99,60 9,70 73,30 3 2007 69,10 99,60 9,80 73,60 4 2008 69,35 99,60 9,80 74,26 5 2009 69,47 99,75 8,42 71,33 6 2010 69,47 99,62 10,10 74,77 7 2011 69,72 99,72 10,21 75,58 8 2012 69,84 99,74 10,36 76,04 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Dari tabel tersebut, maka : Y = IPM Indeks Pembangunan Manusia X 1 = Angka Harapan Hidup X 2 = Angka Melek Huruf X 3 = Rata - Rata Lama Bersekolah Universitas Sumatera Utara 4.2 Menghitung Koefisien Jalur 4.2.1 Menyusun Hipotesis H 0 : Tidak terdapat hubungan kausalitas antara angka melek huruf dengan angka harapan hidup. H 1 :Terdapat hubungan kausalitas antaraangka melek huruf dengan angka harapan hidup. H :Tidak terdapat hubungan kausalitas antara rata – rata lama bersekolah dengan angka harapan hidup. H 1 :Terdapat hubungan kausalitas antara rata – rata lama bersekolah dengan angka harapan hidup. H : Tidak terdapat hubungan kausalitas antara angka harapan hidup dengan IPM. H 1 : Terdapat hubungan kausalitas antara angka harapan hidup dengan IPM. H : Tidak terdapat hubungan kausalitas antara angka melek huruf dengan IPM. H 1 : Terdapat hubungan kausalitas antara angka melek huruf dengan IPM. H : Tidak terdapat hubungan kausalitas antara rata – rata lama bersekolah dengan IPM H 1 : Terdapat hubungan kausalitas antara rata – rata lama bersekolah dengan IPM. Universitas Sumatera Utara Gambar diagram jalur : Gambar 4.1: Tampilan pada Bagian Diagram Jalur X 1 = Angka Harapan Hidup X 2 = Angka Melek Huruf X 3 = Rata – Rata Lama Bersekolah Y = IPM Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Menghitung matriks korelasi antar variabel, yang diperoleh dari SPSS Correlations

Harapan Hidup Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah IPM Harapan Hidup Pearson Correlation 1 .924 .234 .575 Sig. 2- tailed .001 .576 .136 N 8 8 8 8 Melek Huruf Pearson Correlation .924 1 -.011 .331 Sig. 2- tailed .001 .979 .423 N 8 8 8 8 Rata-rata Lama Sekolah Pearson Correlation .234 -.011 1 .923 Sig. 2- tailed .576 .979 .001 N 8 8 8 8 IPM Pearson Correlation .575 .331 .923 1 Sig. 2- tailed .136 .423 .001 N 8 8 8 8 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Gambar 4.2: Tampilan pada Bagian Correlations Universitas Sumatera Utara Keterangan: Dari hasil SPSS diperoleh : • Secara signifikan IPM dengan harapan hidup berkorelasi sebesar 0,575 atau 5,75 • Secara signifikan IPM dengan melek huruf berkorelasi sebesar 0,331 atau 31,1 • Secara signifikan IPM dengan rata– rata lama bersekolah berkorelasi sebesar 0,923 atau 92,3

4.2.3 Model Persamaan Struktural

� = � �� � � � + � �� � � � + � �� � � � + � �� � � � � � = � � � � � � � + � � � � � � � + � � � � � � �

4.2.4 Hasil perhitungan koefisien yang diperoleh dari Amos

Gambar4.3: Tampilan pada Bagian Standard Estimates Keterangan: • � � 1 � 2 = 0,92 , artinya pengaruh melek huruf sangat mempengaruhi harapan hidup. Semakin besar angka melek huruf maka semakin besar pula angka harapan hidup. Universitas Sumatera Utara • � � 1 � 3 = 0,23 artinya pengaruh rata – rata lama bersekolah tidak terlalu berpengaruh terhadap harapan hidup. • � �� 1 = 0,48, artinya harapan hidup mempengaruhi indeks pembangunan manusia IPM. Semakin besar harapan hidup semakin besar pula IPM. • � �� 2 = - 0,11 , artinya angka melek huruf berbanding terbalik dengan IPM. Semakin tinggi angka melek hurufmaka semakin rendah atau sedikit IPM begitu sebaliknya namun dalam skala yang sangat kecil. • � �� 3 = 0,81 , artinya rata – rata lama bersekolah berpengaruh terhadap IPM. Dimana semakin besar rata-rata lama sekolah maka semakin besar pula IMP. • Pengaruh yang diterima oleh X 1 sebesar : � 2 � 1 � 2 , �₃ = [0,92 0,23] � 0,924 0,234� = 0,85008 + 0,05382 = 0,90390 = 0,904 Jadi pengaruh yang diterima oleh Angka Harapan Hidup adalah 0,904 atau 90,4. • Pengaruh yang diterima oleh Y sebesar : � 2 � � 1 , � 2 , � 3 = [0,48 − 0,11 0,81] � 0,575 0,331 0,923 � = 0,276 − 0,03641 + 0,74763 = 0,987 Jadi pengaruh yang diterima Indeks Pembangunan Manusia sebesar 0,987 atau 98,7 . Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s T Sig. 95,0 Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant 76.520 160.920 .476 .659 -370.266 523.305 Harapan Hidup 1.347 .509 .485 2.647 .057 -.066 2.761 Melek Huruf -1.169 1.938 -.107 -.603 .579 -6.550 4.212 Rata-rata Lama Sekolah 2.114 .183 .808 11.522 .000 1.604 2.623 a. Dependent Variable: IPM Gambar4.4: Tampilan pada Bagian Coefficients Dari hasil SPSS maka dapat diketahui, bahwa variabel signifikan itu adalah : • P value 0,05 : maka variabelnya signifikan terhadap IPM. • P value 0,05 : maka variabelnya tidak signifikan terhadap IPM. NilaiP value diambil dari Gambar 4.4: Tampilan pada Bagian Coefficients di kolom sig. 1. Harapan Hidup = 0,570, maka harapan hidup tidak signifikan terhadap IPM, karena 0,570 0,05 2. Melek Huruf = 0,579, maka melek huruf tidak signifikan terhadap IPM, karena 0,579 0,05 3. Rata-rata lama bersekolah= 0,000, maka rata-rata lama bersekolah signifikan terhadap IPM, karena 0,000 0,05 Universitas Sumatera Utara

4.3 Pengujian Koefisien Jalur

Penulis menggunakan tabel ANOVA dengan mengambil nilai F hitung, nilai F hitung diambil dari SPSS, yaitu : ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 16.951 3 5.650 113.407 .000 a Residual .199 4 .050 Total 17.151 7 a. Predictors: Constant, Rata-rata Lama Sekolah, MelekHuruf, HarapanHidup b. Dependent Variable: IPM Gambar4.5: Tampilan pada Pengujian Koefisien Jalur 1. Hipotesis H : Tidak ada pengaruh antara harapan hidup, melek huruf dan rata-rata lama sekolah dengan IPM. H 1 : ada pengaruh antara harapan hidup, melek huruf dan rata-rata lama sekolah dengan IPM.

2. Tingkat signifikansi

α = 5 = 0,05

3. Uji Statistik

F hitung = 113,407 df = 0 F tabel = F 0;0,05 = 6,59

4. Kriteria keputusan

F hitung = 113,407 F tabel = 6,59 F hitung F tabel, maka H ditolak H 1 diterima Universitas Sumatera Utara

5. Kesimpulan

Karena F hitung F tabel yaitu 113,407 6,59 maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada pengaruh antara variable harapan hidup, melek huruf dan rata-rata lama bersekolah terhadap IPM. Universitas Sumatera Utara BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk meneyelesaikan desain sistem yang ada dalam sistem yang telah disetujui, dan memulai sistem baru atau sistem yang sudah diperbaiki.

5.2 Sekilas Tentang Amos Versi 18

Ada beberapa program komputer yang dapat digunakan untuk menganalisis model persamaaan struktural antara lain AMOS, ESQ, LISREL, WITH PRELIS, LISCOMP, Mx, SASS PROC CALIS, STATISTICA-SEPATH. Program AMOS memiliki kelebihan karena user friendly graphical interface. Program ini dibuat oleh perusahaan Smallwaters Corporation versi untuk student dapat diperoleh secara gratis di http:www.smallwaters.com versi student sebenarnya lengkap seperti haknya full version, tetapi jumlah variabel hanya dibatasi sampai delapan variabel saja. Pada saat ini AMOS sudah mencapai AMOS 18, namun demikian semua data output pada buku yang dibuat menggunakan AMOS 18 dapat diakses dengan program AMOS versi-versi sebelumnya, yakni AMOS 4, AMOS 5, AMOS 6, AMOS 7, AMOS 16, maupun AMOS 17. Mulai dari versi AMOS 7, bersamaan dengan rilis versi terbaru SPSS, yakni SPSS versi 16. Ada lompatan versi AMOS, dari AMOS 7 ke AMOS 16, yang disebabkan adanya keinginan untuk menyamakan versi AMOS dengan SPSS terbaru. Namun dari sisi content dan future, antara AMOS 16 dan AMOS 7, kemudian dengan AMOS 17 dan AMOS 18 hampir tidak ada perubahan, kecuali adanya kemampuan mixed modeling yang ada pada versi Universitas Sumatera Utara 16, konversi ke program Visual Basic. Dan beberapa tambahan kemampuan pembuatan diagram. Untuk dapat menggunakan AMOS 18, diperlukan persyaratan hardware sebagai berikut: 1. Memori RAM minimal 256 MB. 2. Tersedia tempat kosong di Hard Disk minimal 125 MB. 3. Tersedia Software Internet Eksplorel versi 16 ke atas. 4. Tersedia program net.framework versi 3,5 atau di atasnya. Jika sistem operasi yang digunakan adalah Windows Vista atau Windows 7, program tersebut pada umumnya telah terinstal, dapat mengunduhnya lewat internet www.microsoft.com

5.3 Mengaktifkan Amos Versi 18